Lindiasari, IrlyanaSeftya (2014) Kesantunan Ungkapan Permintaan Maaf Bahasa Jepang (Studi Kasus Mahasiswa Jepang Peserta Tabunka Kouryuu In Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manusia yang sangat beragam menyebabkan bahasa yang digunakan manusia juga beragam. Tingkatan sosial yang ada dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap beragamnya bahasa. Hal itu juga menyebabkan kesantunan bahasa yang digunakan manusia akan berbeda jika lawan tutur berbeda. Sebagai contoh yaitu penggunaan ungkapan maaf bahasa Jepang yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.Tingkatan sosial lawan tutur akan mempengaruhi tingkat kesantunan dari kata ungkapan maaf yang dipilih masyarakat Jepang. Melihat beragamnya ungkapan maaf bahasa Jepang tersebut, maka penulis memilih mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang sebagai responden karena ingin mengetahui ungkapan maaf yang mereka gunakan. Dalam penelitian ini penulis menjawab 2 rumusan masalah yaitu, (1) Ungkapan maaf dalam bahasa Jepang apa saja yang sering digunakan oleh mahasiswa peserta Tabunka Kouryuu in Malang dalam berkomunikasi (2) bagaimana pengaruh tingkat sosial masyarakat Jepang terhadap tingkat kesantunan penggunaan ungkapan maaf bahasa Jepang yang digunakan oleh mahasiswa peserta Tabunka Kouryuu in Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data adalah kuisioner yang dibagikan kepada responden yaitu mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang sebanyak 24 responden. Analisis yang dilakukan adalah dengan mengklasifikasikan data dari jawaban pada kuisioner menggunakan angka dan grafik. Pada hasil penelitian, ditemukan penggunaan ungkapan permintaan maaf bahasa Jepang oleh mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang cenderung sering yaitu sebanyak 4-10 kali dalam sehari. Terdapat 13 ragam ungkapan permintaan maaf bahasa Jepang yang sering digunakan yaitu “gomen”,” gomen ne”, “gomennasai”, “sumimasen”, “suman”, “suimasen”, “moushiwake arimasen”, “moushiwake nai”, “moushiwake gozaimasen”, “warui”, “warui ne”, “otesuu wo okakemasu”, serta “osore irimasu”. Ditemukan juga bahwa tingkat sosial lawan tutur sangat berpengaruh terhadap pilihan kata serta tingkat kesantunan ungkapan maaf yang digunakan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2014/269/051404519 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Aug 2014 10:52 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100964 |
Preview |
Text
Skripsi_IRLYANA_SEFTYA_LINDIASARI_105110201111038.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |