Malichatin, IlmiyatinNur (2013) Intercultural Contact in Andrea Hirata’s Edensor. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda telah menggubah berbagai penelitian mengenai hubungan lintas budaya. Hasil dari penelitian tersebut tak hanya mengarah pada penelitian formal namun juga terdapat dalam beberapa karya sastra, seperti halnya cerita mengenai seorang imigran yang mengunjungi berbagai tempat yang terdapat dalam novel Edensor. Melalui Ikal sebagai karakter utama, novel ini mendeskripsikan perjuangan Ikal sebagai seorang imigran dalam menyesuaikan diri dimanapun ia berada. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan ilmu kebudayaan karena novel tersebut bersangkutan dengan berbagai budaya di tiap negara yang disuguhkan oleh Ikal dalam tiap narasinya. untuk mendukung pendekatan ini, maka teori akulturasi digunakan untuk menjelaskan seberapa jauh Ikal dapat menyesuaikan dirinya di berbagai negara yang berbeda. Dalam penelitian ini, narasi Ikal dijadikan sebagai fokus utama untuk mendapatkan tafsiran yang mendalam. Sehingga, analisa mengenai hubungan lintas budaya antara imigran dan tempat asing yang mereka singgahi didapat dengan jelas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai pesinggah, Ikal mencoba untuk mempelajari dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan tingkat kesopanan semenjak ia mengetahui perbedaan tingkat kesopanan antara Indonesia dengan negara lain. sehingga pengalaman secara langsung itu menambah pengetahuan Ikal mengenai perbedaan tingkat kesopanan di setiap negara. Selain itu, Ikal berusaha mempraktekkan kesenian di setiap negara untuk berinteraksi dengan penduduk setempat setelah ia mengetahui perbedaan selera seni di setiap negara. Terungkapnya perbedaan tata cara sapaan antara Indonesia dan negara lain juga merupakan rintangan untuk Ikal sehingga membuatnya mempraktekkan sapaan khas setiap negara yang ia kunjungi ketika berkunjung di negara tersebut. Sebagai seorang imigran, berkomunikasi dengan penduduk asli di setiap negara adalah suatu keharusan bagi Ikal. Akan tetapi, Ikal harus menggunakan bahasa asli di tiap negara yang dikunjunginya jika ia dapat menggunakan bahasa tersebut, namun sebaliknya, Ikal meninggalkan negara tersebut ketika Ikal tak dapat menggunakan bahasa mereka dan penduduk tersebut tidak memahami bahasa yang Ikal gunakan.
English Abstract
People with different cultural backgrounds have lead some research to reveal the phenomena of intercultural contact so many times. The revelation does not only exist in the formal research but also in some literary work, one of them is the story of a sojourner who faces new places which is appeared in Edensor. Through Ikal as the main character, this novel describes about the struggle of Ikal as an sojourner to face the various differences of each place he stays. This research applies Cultural Study since the novel concerns about cultures of each countries that are presented by Ikal through his narrations. This approach leads to use the theory of acculturation to explain deeply how Ikal as sojourner can accommodate himself to live in different countries. The identification of Ikal’s narration is used as the formal object to do the deep interpretation in this research. Therefore, the analysis of the research that deals about the intercultural contact among sojourner and new places can be seen clearly. The result of this research reveals that Ikal as a sojourner tries to notice and follow the native’ habits to show the politeness level when he notices the difference politeness level of his country, Indonesia, and another country. Therefore, his first hand of intercultural contact experience lead him to know each country’s politeness. Moreover, he tends to practice the native’s arts to do interaction with them after he discovers the difference of art’s tastes in every contries. The revelation of many kind of greetings which are difference from how Indonesian greet others is also a problem by Ikal that he has to practice those native’s greeting when he stays in native’s countries. As sojourner, the communication with the native people is important to do. However, Ikal tends to use the native’s native language to do communication when he can speak their native language, in contrary, he leaves that country when he can’t speak the native language and the native can’t speak Ikal’s language.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2014/163/051401486 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 03 Mar 2014 10:47 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 04:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100850 |
Preview |
Text
cover_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
references_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_4_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_3_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
hal._2-10_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_1_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
cover_+_daftar_isi_PDF.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |