Margaret Thatcher’s Struggles Against Women Subordination Represented In “The Iron Lady” Movie

Acinta (2013) Margaret Thatcher’s Struggles Against Women Subordination Represented In “The Iron Lady” Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Subordinasi terhadap perempuan selalu terjadi dalam masyarakat patriarki. Patriarki adalah sistem oleh kekuasaan lelaki dimana perempuan selalu dianggap rendah. Tindakan-tindakan yang dilakukan mereka pun selalu dibatasi. Dampak dari ketidakadilan ini membuat beberapa perempuan tergerak untuk bisa melawan subordinasi terhadapnya. Fenomena ini tercermin dalam salah satu film biografi “The Iron Lady” yang mengangkat perjuangan seorang wanita untuk menjadi pemimpin di dalam dunia yang didominasi oleh pria. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari studi penulis adalah: Bagaimana perjuangan tokoh Margaret Thatcher untuk melawan subordinasi perempuan yang tercermin dalam film tersebut. Penulis meneliti penindasan dan perjuangan Margaret Thatcher melalui perspektif feminisme yang fokus terhadap masalah perempuan yang salah satunya dikarenakan oleh sistem patriarki. Penggunaan mise-en-scene dalam menganalisis film juga digunakan untuk melihat bentuk-bentuk penindasan dan perjuangan tersebut terkait dengan penataan seting, kostum, pencahayaan, dan elemen lainnya. Dari hasil analisa, diketahui bahwa karena sistem patriarki yang dibentuk oleh masyarakat, perempuan harus menanggung diskriminasi gender. Namun, “The Iron Lady” menunjukkan bahwa ada tindakan kontra dari perempuan untuk memperoleh keseteraan gender sebagaimana yang ditunjukkan oleh Margaret Thatcher, sebagai tokoh utama, dimana dia berusaha memperjuangkan haknya. Hal-hal yang meliputi perjuangan tersebut adalah usahanya dalam meraih pendidikan tinggi, mendapatkan haknya untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri, menjadi pemimpin yang tangguh, dan juga terlibat dalam dunia politik. Untuk meraih impiannya sebagai wanita karir, ia berhasil mematahkan anggapan rendah terhadap wanita yaitu lemah, bodoh, dan pasif. Penulis ingin memberikan masukan kepada peneliti berikutnya. Pertama, peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian lebih lanjut dari analisis yang mengungkapkan hal-hal penting di dalamnya, karena film ini masih bisa dianalisis dengan menggunakan teori sastra lain, seperti kapitalisme. Ini akan menjadi penelitian yang menarik bagi peneliti selanjutnya dimana dapat diteliti bahwa perbedaan status sosial antara borjuis dan proletar dapat mempengaruhi hak atas kepemimpinan. Kemungkinan kedua adalah peneliti selanjutnya dapat menggunakan teori yang sama yang merupakan feminisme untuk bahan lainnya. Semoga peneliti berikutnya akan mendapatkan kesimpulan yang berbeda dengan menggunakan teori yang sama.

English Abstract

Subordination of women always happens in a patriarchal society. Patriarchy is a system by the power of men which always regard women as being weak. This results in unfairness to womens rights. Women often become objects that are humiliated and harassed, the actions they do were always limited. The impact of this injustice makes some women move to fight subordination of them. This phenomenon is reflected in one of the biography film "The Iron Lady" that elevates the struggle of a woman to be a leader in a world dominated by men. The study aims at revealing the struggle of Margaret Thatcher against the subordination of women that is reflected in the film. The writer examines Margaret Thatchers oppression and struggle through the lens of feminism that focuses on womens issues, one of which is due to the patriarchal system. The elements of mise-en-scene in the film was also implemented to see other forms of oppression and the struggle associated with the arrangement of setting, costume, lighting, and other elements. From the analysis, it is known that because of the patriarchal system that is formed by society, women must experience gender discrimination. However, "The Iron Lady" indicates that there are contra actions of women to gain gender equality as shown by Margaret Thatcher, as the main character, in which she tried to fight for her rights. They are included getting higher education, making her own decision, becoming a strong leader, and also involving and politics. To achieve her dream as a career woman, she managed to break the low assumption about women that are weak, ignorant, and passive. The writer would like to give some suggestion for the next researchers. First, next researchers need to conduct further research on the analysis reveals the important things in it, because this film can still be analyzed by using the other theory of literature, such as capitalism. It would be an interesting study for the next researchers that can be observed the difference in social status between the bourgeoisie and the proletariat can affect the right to be a leader.. The second possibility is then can use the same theory that is feminism for other materials. Hopefully researchers will next get a different conclusion using the same theory.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2013/233/051311656
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 16 Dec 2013 09:32
Last Modified: 18 Oct 2021 05:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100690
[thumbnail of skripsi.pdf]
Preview
Text
skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item