Idamaningati, Titis (2013) Conversational Implicature Analysis in Spoken Quotation Words Used by The Main Characters of 5CM Novel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam menjalin komunikasi yang lancar dengan pembaca, penulis menarik pembaca untuk memahami alur cerita sebuah novel. Penulis terkadang menambahkan beberapa kutipan untuk melengkapi dan mendukung isi dalam novel. Selanjutnya, Grice (2002) mengungkapkan, ketika seseorang berkomunikasi di kehidupan sehari hari, mereka mengungkapkan ekspressi literal yang tersembunyi. Dengan demikian, peneliti menemukan makna tersembunyi yang dilakukan dengan melanggar keempat maksim dalam kata kata kutipan lisan yang digunakan para tokoh utama. Karena itu dalam penelitian ini peneliti memiliki dua rumusan masalah yaitu (1) tipe maksim apa saja yang telah dilanggar dalam kutipan lisan di novel 5CM ?; (2) apa makna implisit yang ingin disampaikan dengan melanggar maksim?. Rumusan masalah bertujuan untuk menemukan tipe pelanggaran maksim yang terdapat dalam novel 5CM dan mendeskripsikan makna implisit yang muncul dengan adanya pelanggaran maksim yang terdapat dalam novel 5CM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang digunakan merupakan kata kata kutipan yang kemudian dijelaskan secara deskriptif dan berdasarkan teori implikatur dari Grice. Data penelitian ini adalah kata kata kutipan lisan dari para tokoh utama novel yang terdiri dari dua puluh kutipan yang diambil dari novel 5CM karya Doni Dhirgantara. Setelah semua data diidentifikasi dan dianalisa, ditemukan bahwa tipe maksim yang dilanggar adalah maksim kualitas,kuantitas, relevan dan cara. Di novel ini,terdapat kutipan yang melanggar maksim kualitas karena tidak masuk akal. Sementara itu, pelanggaran maksim kuantitas terjadi ketika kontribusi yang dilakukan terlalu informatif. Pelanggaran maxim relevan terjadi ketika penutur menyatakan hal yang tidak sesuai dengan topik pembicaraan dan melanggar maksim cara karena penutur terlalu berbelit belit dan menimbulkan pemahaman yang ambigu. Selanjutnya, peneliti juga menemukan makna implisit dari kutipan yang dilakukan dengan melanggar maksim yaitu ; menekankan sesuatu, mengungkapkan perasaan dan keadaan, mengklarifikasi sesuatu dan menyembunyikan perasaan. Singkatnya, semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam bidang Pragmatics. Penelitian ini juga mengajarkan kegunaan ilmu linguistik dengan berdasarkan teori maksim dari Grice yang dapat digunakan untuk menganalisa karya sastra. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan meneliti implikatur dengan subjek dan teori yang berbeda.
English Abstract
In order to communicate well with the readers, novel authors try to direct the readers to understand the general life stories of the novel. They sometimes insert some quotation or citation to complete or support their works. In line with that, Grice (2002) notices when people communicate in daily conversations, they often make their literal expression implied. Thus, the researcher found that a case of creating implicature by flouting maxims in spoken quotation words is used by the main characters in 5CM novel. This research was conducted to answer two research problems ; (1) What are the types of flouted maxim found in spoken quotation used by the main characters of 5CM novel?; (2) What are the implied meanings of flouted maxims found in spoken quotation used by the main characters of 5CM novel?. Those research problems had purposes to find out the types of flouting maxims and to describe the implied meanings of flouted maxims found in spoken quotation used by the main characters of 5CM novel. A descriptive qualitative method is used because the data are in the form of words which are explained descriptively and briefly by using Grice’s theory of implicature. The data are the main characters’ spoken quotation words that consist of twenty quotations. It was taken from Doni Dhirgantara’s 5CM novel. After the data were identified and analyzed, the reseracher finds that there are flouted maxim of quality, quantity, relevance, and manner. In this novel, the quotation which flout maxim of quality is absurd. Meanwhile, the contribution of maxim of quantity is overinformative. Flouting maxim of relevance happens when the speaker makes unrelated quotation with the topic being discussed. The flouting maxim of manner occurs when the speaker says too long winded that is ambigous. Then, the researcher also finds that the implied meanings behind flouted maxim are convincing something, expressing feeling and conditions, clarifying something and hiding feeling. Finally, it is suggested that this research will be one of additional references in the filed of Pragmatics. In addition, the next future researchers can study implicature more complete by using different subject and theory.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2013/152/051307640 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 16 Sep 2013 09:13 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 02:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100611 |
Preview |
Text
TABLE_OF_CONTENTS_newest_deal.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |