Burhan, SarahRosalina (2013) Flouting Maxims in the Main Characters of UP! Animated Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahasa merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap lapisan masyarakat. Bahasa juga merupakan komponen yang penting dalam komunikasi, sehingga bahasa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial. Oleh karena itu, untuk mewujudkan komunikasi yang baik, pembicara dan pendengar harus saling memahami satu sama lain agar informasi yang disampaikan bisa dipahami dan diterima dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari salah paham diantara pembicara dan pendengar. Dalam kajian linguistik, komunikasi yang baik ialah mengaplikasikan prinsip kerjasama yang terdiri dari empat maksim yang berdasarkan oleh Paul Grice, namun pada kenyataannya manusia terkadang mengabaikan prinsip kerjasama tersebut. Sehingga, menimbulkan makna yang tersembunyi di balik ungkapan yang mereka sampaikan. Penulis melakukan kajian tentang pengabaian maksim pada film animasi UP! yang didalamnya terdapat fenomena pengabaian maksim oleh tokoh-tokoh utama. Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa saja maksim yang diabaikan oleh tokoh-tokoh utama di film animasi UP! ?, (2) Apa saja makna sesungguhnya dari ungkapan-ungkapan yang terabaikan maksimnya oleh para tokoh utama di film animasi UP! ? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan prinsip kerjasama Grice yang terdiri dari empat maksim, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan dan maksim tata cara. Jika tokoh utama tidak mematuhi prinsip tersebut, dapat dikatakan bahwa mereka melakukan pengabaian maksim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena analisa yang dilakukan oleh penulis adalah deskripsi. Hasil studi menunjukkan bahwa pengabaian maksim pada film animasi UP! terdapat 47 dialog. Total pengabaian maksim tata cara berjumlah 16 ungkapan. Fredricksen melakukan pengabaian maksim ini sebanyak 10, Charles sebanyak 5, dan Russell 1 ungkapan. Pengabaian maksim kuantitas berjumlah 15 ungkapan, dilakukan oleh Russell 11, Fredricksen sebanyak 2, dan Charles 2 ungkapan. Pengabaian maksim hubungan berjumlah 9 ungkapan, yang dilakukan oleh Russell sebanyak 7 ungkapan dan Fredricksen 2 ungkapan dan pengabaian maksim kualitas serjumlah 7 ungkapan yang dilakukan oleh Fredricksen. Tujuan dari pengabaian maksim yaitu menciptakan suasana yang nyaman untuk pembicara, untuk menghindari pertanyaan lainnya, menunjukkan kesenangan, kemarahan dan untuk menunjukkan kepengetahuan mereka pada suatu hal. Dari penelitian ini diharapkan agar peneliti selanjutnya menggunakan penelitian sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang pengabaian maksim pada objek lainnya
English Abstract
Language is an important part for every layer of society. Language is also an important component in communication, so it cannot be separated from the people in the society life. Therefore, to make the communication run well, both the speaker and the hearer must understand each other in order that the information delivered can be understood and well received. It is very important to avoid misunderstanding between the speaker and the hearer. In linguistics, a good communication applies the cooperative principles consisting of four maxims proposed by Paul Grice, but in the real life sometimes people do not obey the cooperative principles. Thus, it will create hidden meanings in the utterances that they produce. The researcher conducts a study on flouting maxims in UP! animated movie where the main characters tend to flout maxims. There are two problems in this study: (1) What maxims are flouted by the main characters on the animated movie UP! ? (2)What are the intended meanings of the utterances being flouted by the main characters on the animated movie UP! ? In this research, the researcher applied the rule of Grice’ cooperative principles, which consisted of four maxims, maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relevant, and maxim of manner. When the characters disobey the rule, it can be said they flout the maxims. Thus, the researcher took a notice of the main characters’ utterances which flouted the maxims. This research used a qualitative method because the analysis conducted by the researcher was descriptive. The results of this research showed that there were 47 dialogues containing flouting maxims in UP! animated movie. The total flouting of manner done by the main characters was 16 utterances. Fredricksen as one of the main characters flouted mostly this maxim (10 utterances), Charles (5 utterances) and Russell (1 utterance). Maxim of quantity was flouted in 15 utterances, done by Russell (11 utterances), Fredricksen (2 utterances), and Charles (2 utterances). Maxim of relevance was flouted in 9 utterances, done by Russell (7 utterances) and Fredricksen (2 utterances) and the last maxim of quality was flouted in 7 utterances, done by Fredricksen (7 utterances). The purposes of flouting the maxims were to make them comfortable in the conversation, to avoid other questions, to show pleasure or anger, and to show their knowledge on something. From this research it is expected that the next researchers can use this study as a reference to conduct other studies dealing with flouting maxims on other objects.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2013/142/051307511 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 17 Sep 2013 09:57 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100600 |
Preview |
Text
skripsi_sarah_rosalina.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
cover_luar,_lampiran.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |