Flouting Maxim in the Main Characters’ Utterances of The Da Vinci Code Movie.

Hidayati, NiswatinNurul (2012) Flouting Maxim in the Main Characters’ Utterances of The Da Vinci Code Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komunikasi menjadi bagian penting dari kehidupan seseorang karena mereka hidup di masyarakat. Untuk dapat mewujudkan komunikasi yang baik, maka baik pembicara maupun pendengar harus saling memahami satu sama lain sehingga komunikasi tersebut akan berjalan lancar. Dalam kajian linguistik, komunikasi yang baik dapat diukur dengan mengaplikasikan prinsip kerjasama yang terdiri dari empat maksim yang dikemukakan oleh Grice, tetapi pada kenyataannya prinsip tersebut tidak selalu dapat dipenuhi dan fenomena inilah yang disebut dengan pengabaian maksim. Penulis melakukan kajian tentang pengabaian maksim pada film “The Da Vinci Code” yang menunjukkan fenomena pengabaian maksim yang dilakukan oleh tokoh utama karena film ini mempunyai genre gabungan yang terdiri dari genre detektif, thriller, dan fiksi konspiratif. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) apa saja maksim yang diabaikan pada ujaran para tokoh utama film “The Da Vinci Code”? (2) bagaimana makna tersembunyi dari ujaran yang maksimnya diabaikan dipecahkan oleh pendengar dari tokoh utama? (3) apakah makna tersembunyi dari ujaran yang maksimnya diabaikan oleh para tokoh utama film “The Da Vinci Code”? Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk proses analisa akan menggunakan deskripsi dalam bentuk kalimat dan tidak menggunakan angka. Tipe penelitian yang digunakan adalah analisis dokumen atau isi karena penulis menganalisa tentang ujaran para tokoh utama. Study ini mengungkap bahwa pengabaian maksim terjadi pada film tersebut. Ada 63 dialog yang mengandung pengabaian maksim dan maksim yang paling banyak diabaiakan adalah maksim relevansi. Dari pengabaian maksim yang dilakukan oleh tokoh utama, pendengar mereka menggunakan tiga strategi pemecahan, yaitu negosiasi, eksploitasi pengetahuan konteks, dan gabungan. Pengabaian terhadap maksim akan menyebabkan suatu ujaran mempunyai makna tersembunyi. Penulis menemukan beberapa makna tersembunyi, seperti memberikan kesan baik, menjaga hubungan, memberikan bukti/ meyakinkan, membujuk pendengar, memberikan informasi lebih, menerapkan strategi kesantunan, mendukung pendengar, membuat gurauan, menyetujui dan menunjukkan kekaguman dan makna tersembunyi yang paling banyak ditemukan adalah pemberian bukti/meyakinkan dan penerapan strategi kesantunan. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya meneliti tentang pengabaian maksim pada objek lain, seperti debat karena analisis tentang strategi pemecahan akan lebih menarik dan penulis bisa menggunakan teori konteks untuk melihat makna tersembunyi, misalnya teori relevansi.

English Abstract

Communication becomes an important part in people’s life because they live in a society. In maintaining a good communication, both the speaker and hearer should understand each other so that the communication will run well. In linguistics, a good communication can be measured by applying cooperative principle consisting of four maxims proposed by Grice (1989), but in the real communication, that principle is not always being obeyed and this phenomenon is called flouting maxim. The writer conducts a study on flouting maxims in “The Da Vinci Code” movie which shows the flouting maxims phenomena occurring between the main characters because this movie has detective, thriller, and conspiracy fiction genres. There are three problems of this study: (1) what are the maxims being flouted in the main characters’ utterances in “The Da Vinci Code” movie? (2) how are the implied meanings resolved by the interlocutors from the utterances being flouted in “The Da Vinci Code” movie? (3) what are the intended meanings of the utterances being flouted in “The Da Vinci Code” movie? This study uses the qualitative approach because the analysis is in the form of description rather than numbers. Then, the document or content analysis is applied since the writer analyzes the main characters’ utterances. This study reveals that flouting maxims are applied in the movie. There are 63 dialogues containing flouting maxims, and the most flouted is maxim of relevance. From the flouting maxims uttered by the main characters, their interlocutors use three resolving strategies: negotiation, contextual knowledge exploitation, and combination strategies in resolving the intended meanings. Flouting maxims lead to the implicature or implicit meanings of the utterances. There are some intended meanings found, such as giving good impression, maintaining good relationship, giving proof/making sure, persuading the hearer, giving more information, applying politeness strategies, supporting hearer, making jokes, agreeing, and showing surprise. Then, most of intended meanings from the utterances being flouted are giving proof/making sure and applying politeness strategies. The writer suggests that the next writers analyze the flouting maxims in different objects, such as debate because the analysis about resolving strategies performed will be more interesting and the next writers can use different theory about context in defining the implicit meaning, such as the relevance theory.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2012/81/051204344
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 31 Oct 2012 08:29
Last Modified: 18 Oct 2021 04:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100532
[thumbnail of 051204344.pdf]
Preview
Text
051204344.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item