Puspitasari, Ika (2012) The Failure Of Iranian Women To Be Female Football’s Supporters Reflected In Offside The Movie. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam pandangan tradisional, perempuan menempati posisi kedua di bawah laki-laki dalam masyarakat. Hal ini merupakan hasil dari sistem patriarki di mana laki-laki mendominasi perempuan karena mereka dianggap tinggi sementara perempuan dianggap rendah. Nilai ini muncul di seluruh dunia, termasuk Iran, salah satu negara di Timur Tengah. Peraturan tentang perempuan Iran menjadi keras dan membuat perempuan berada di posisi yang tidak menguntungkan. Mereka tampak kehilangan hak-hak mereka di negara mereka sendiri. Hal ini membuat para perempuan memunculkan gerakan yang disebut feminisme. Fenomena dan kritik sosial mengenai kondisi perempuan di Iran tercermin dalam sebuah film berjudul Offside. Film ini menceritakan tentang beberapa perempuan Iran yang ditangkap karena datang ke stadion. Di Iran, stadion merupakan salah satu tempat yang seharusnya tidak dimasuki perempuan karena berbagai alasan. Penyebab kegagalan perempuan-perempuan Iran untuk menjadi suporter sepakbola akan menjadi permasalahan utama dalam studi ini. Penulis menggunakan perspektif feminisme dalam studi ini. Karena film digunakan sebagai objek material, movie studies akan diterapkan sebagai pendekatan pendukung. Studi ini menemukan bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh sebuah sistem tradisional yang secara kuat muncul di Iran, yaitu patriarki. Sistem ini menciptakan pembagian wilayah sebagai bentuk ketidakadilan gender. Hal ini membuat perempuan-perempuan Iran melawan nilai ini dan berjuang untuk mendapatkan hak mereka sebagai suporter sepakbola perempuan. Perempuan yang ditemukan di dalam stadion akan dihukum. Disarankan untuk penulis selanjutnya yang ingin menggunakan objek material yang sama untuk menerapkan pendekatan sosiologi dalam menganalisa film Offside.
English Abstract
In traditional view, women occupy secondary position lower than men in the society. It is as a result of a patriarchal system in which men dominate women since they are considered superior while women are inferior. This value appears in all over the world, including Iran, one of states in Middle East region. The rule about Iranian women is strict and puts women in disadvantageous condition. They seem to lose their rights in their own country. It makes women emerge women‟s movement which is called feminism. Social phenomenon and criticism about women‟s condition in Iran is reflected in a film entitled Offside. It tells about some Iranian women who are arrested because they come to the stadium. In Iran, stadium is one of places in which women should not enter because of many reasons. The cause of Iranian women‟s failure to be football‟s supporters will be main problem in this study. The writer applies feminist perspective in conducting this study. Since movie is used as material object, movie studies will be applied as supporting approach. This study finds that the failure is caused by a traditional system which strongly exists in Iran, patriarchy. This system creates the division of sphere as a gender bias. It makes Iranian women resist this value and struggle for their right as football‟s supporters. Women who are found in the stadium will be punished. It is suggested for future writer to who want to take the same material object to employ sociological approach in analyzing Offside the movie.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2012/53/051204316 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 29 Oct 2012 11:13 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100496 |
Preview |
Text
051204316.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |