Shuujoshi Berdasarkan Gender Dalam Drama Natsu No Koi Wa Nijiiro Ni Kagayaku

Marisa (2012) Shuujoshi Berdasarkan Gender Dalam Drama Natsu No Koi Wa Nijiiro Ni Kagayaku. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Shuujoshi merupakan salah satu partikel yang posisinya hampir selalu menempati akhir kalimat dan memiliki fungsi untuk menunjukkan perasaan pembicara. Penggunaan shuujoshi lebih banyak ditemui dalam kalimat informal serta penggunaannya berdasarkan gender. Namun terdapat pula pergeseran penggunaan shuujoshi di mana wanita menggunakan shuujoshi pria, begitupula sebaliknya. Dengan drama Jepang yang berjudul Natsu no Koi wa Nijiiro ni Kagayaku sebagai sumber data, penelitian ini difokuskan pada penggunaan shuujoshi berdasarkan gender tersebut beserta pergeserannya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ada 3, (1) Shuujoshi apa saja yang digunakan pemeran utama pria dan wanita dalam drama Natsu no Koi wa Nijiiro ni Kagayaku (2) Apakah terdapat pergeseran dalam penggunaan shuujoshi oleh pemeran utama pria dan wanita dalam drama Natsu no Koi wa Nijiiro ni Kagayaku (3) Dalam situasi bagaimanakah pergeseran shuujoshi terjadi dalam drama Natsu no Koi wa Nijiiro ni Kagayaku. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode observasi. Data yang diteliti berupa skript drama sebanyak 10 episode. Analisis dilakukan dengan melakukan pendataan jenis serta jumlah shuujoshi yang digunakan pemeran utama pria dan wanita serta pergeseran shuujoshi yang terjadi dan menganalisis situasi terjadinya pergeseran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shuujoshi yang dipakai oleh kedua pemeran utama dalam drama ini adalah shuujoshi ka, kke, na , ne, no, sa, wa, yo, ze dan zo . Kemudian pergeseran penggunaan shuujoshi terlihat pada pemeran utama pria yaitu penggunaan shuujoshi no sebanyak 32 kali dengan rincian penanda makna tanya sebanyak 31 kali dan kalimat penegasan sebanyak 1 kali, dan shuujoshi wa ? ? ? sebanyak 2 kali yang memiliki arti untuk mengungkapkan keinginan pembicara. Sedangkan shuujoshi gender pria yang digunakan oleh pemeran utama wanita adalah shuujoshi kasebanyak 10 kali dengan makna sebagai penanda kalimat tanya dan penanda kalimat ajakan, shuujoshi dayo sebanyak 7 kali yang bermakna sebagai kalimat penegasan dan yang terakhir adalah shuujoshi zoyang juga bermakna sebagai kalimat penegasan sebanyak 1 kali. Kemudian pergeseran shuujoshi yang terjadi pada pemeran utama wanita ini sebagian besar digunakan ketika karakter utama wanita ini sedang berbicara dengan dirinya sendiri atau dengan Umi, anaknya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa wanita dapat menggunakan shuujoshi gender pria jika lawan bicaranya adalah sesama wanita, dirinya sendiri atau orang yang kedudukannya lebih rendah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2012/123/051204386
Subjects: 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 31 Oct 2012 09:08
Last Modified: 04 Mar 2022 06:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100442
[thumbnail of 051204386.pdf]
Preview
Text
051204386.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item