Prasetyaningrum, DianIslami (2011) John Lennon’s Imagine as Pictured in American Youth in 1960s-1970s Period: A Marxism Study of Utopia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kaum muda selalu menjadi fokus utama karena mereka selalu bisa membawa perubahan yang besar bagi bangsanya dengan keberanian mereka dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka. Cara mereka menanggapi suatu isu juga selalu menjadi sorotan utama. The Beatles adalah legenda bagi kaum muda pada jamannya dan John Lennon adalah bagian dari legenda itu. Lagu Imagine ciptaannya dikenal sebagai lagu utopia karena pandangan tentang bagaimana seharusnya masyarakat ideal terbentuk selalu dapat ditemukan di sepanjang liriknya. Rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana pandangan-pandangan utopia tergambar pada lagu Imagine ciptaan John Lennon. Ada tiga point yang bisa ditemukan pada lagu tersebut yang mana bagi John Lennon merupakan tiga rahasia untuk mencapai masyarakat yang ideal, antara lain: dihapuskannya agama, negara, dan kepemilikan. Tiga hal tersebut menjadi fokus utama dalam analisis pada skripsi ini. Untuk mendukung analisis, keadaan kaum muda Amerika pada periode 1960-1970 digunakan sebagai data verifikasi. Teori Marxism digunakan dalam analisis lirik pada skripsi ini. Hal ini dikarenakan teori Marxism dapat menunjukkan sisi berbeda dari lagu tersebut dan menggali lebih dalam tentang sejarah dari latar belakang lagu tersebut. Skripsi ini menunjukkan bagaimana rasa ketidakpuasan yang disebabkan oleh adanya alienasi begitu berpengaruh pada kehidupan, khususnya pada generasi muda. Hal ini membuat generasi muda cenderung untuk menciptakan gambaran baru tentang dunia yang mereka inginkan. Ketidakpuasan membuat generasi muda pada jamannya memilih untuk mencari jalan keluar dari masalah-masalah tersebut. Pengakuan atas hak-hak mereka baik sebagai masyarakat dan manusia dan juga dimusnahkannya alienai menjadi alasan bagi kaum muda untuk mewujudkan gambaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang punya kecenderungan untuk menjadi seorang utopist walaupun itu tidak pernah dapat direalisasikan pada dunia nyata.
English Abstract
Youth became the main focus in the world because they contributed some changes for country. How they reacted to an issue will gain a lot of attention. The Beatles was a legend for the youth in their era and John Lennon was a part of it. John Lennon’s Imagine was called as utopian anthem because the content of the lyric was full of some perspective about an ideal society. There was one problem to be solved in this study namely how utopia is reflected in John Lennon’s Imagine and that problem would be connected with three points from the songs which Lennon called as secrets in reaching an ideal society. Those were: no heaven, no country, and no possession. Those points became the focus of the analysis. American youth’s condition in 1960s-1970s periods became the verification data to support the analysis. In 1960s-1970s, youth became the main focus, because of their braveness and strength in showing aspiration to the country and it made 1960s-1970s became the most important period. The Beatles era also influenced the world in 1960s-1970s periods, so the connection between The Beatles and the situation at that time was appropriate to be analyzed. This study used Marxism theory in analyzing the lyric because Marxism theory is able to show the different side of the song and gain more information related to the background history of the period. This study reveals how dissatisfaction because of alienation which happened in the middle-lower class society gave a big influence to the life of the youth. The tendency to imagine about a new vision of an ideal world came from that problem. It can be conclude that dissatisfaction made youth tried to find a way to run away and solve the problem happened and utopia became one of the easiest way to run. Lennon also wants to share that tolerance is the more important thing to make a world better until now. Confession about their rights both as a society and human being, and also the disappearing of alienation in any kinds of aspects became the reasons youth really wanted to realize that vision. It showed that everyone had a tendency to be Utopist although it could not be put into reality.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS/2011/4/051101867 |
| Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 09 May 2011 10:06 |
| Last Modified: | 18 Oct 2021 05:49 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100377 |
Preview |
Text
051101867.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |