Ukhrowiyah, NurFarah (2011) Woman Submission in Indian Culture Depicted in Charulata’s Life in Rabindranath Tagore’s The Broken Nest. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fenomena ketundukan wanita yang memosisikan wanita lebih rendah dari pria masih terjadi sampai saat ini, baik di masyarakat timur maupun barat. Bentuk dari fenomena ini beraneka ragam, baik yang berhubungan dengan kekerasan fisik atau mental terhadap wanita, maupun adanya aturan-aturan tradisional yang ketat yang membatasi kebebasan wanita. Walaupun dirasakan tidak adil, kondisi seperti ini kemungkinan besar sudah terkonstruksi secara budaya di banyak tempat dimana para penduduknya menganut nilai-nilai patriarkal. Penulis mengadakan studi yang berkaitan dengan fenomena ketundukan wanita dalam budaya India yang digambarkan dalam kehidupan tokoh utama wanita bernama Charulata dalam novel The Broken Nest karya Rabindranath Tagore. Penelitian ini menggunakan teori feminisme yang berkaitan dengan ketidaksetaraan kedudukan antara pria dan wanita di masyarakat, terutama yang menganut nilai-nilai patriarkal. Selain itu, informasi tentang kondisi wanita dalam kebudayaan India juga digunakan dalam penelitian ini guna menganalisa bagaimana budaya India memperlakukan wanita. Studi ini menunjukkan bahwa fenomena ketundukan wanita sangat jelas tercermin dalam kehidupan Charulata, baik sebelum maupun sesudah dia menikah. Sebelum menikah, proses pemilihan suami bagi Charulata yang membuatnya mengalami perjodohan dan pernikahan di bawah umur menunjukkan bagaimana Charulata kehilangan kebebasannya dalam memilih pasangan. Kemudian setelah menikah, Charulata harus mengadapi takdirnya sebagai seorang istri kesepian yang tidak memiliki hak dan kekuatan untuk mengubah situasi sulit yang dihadapinya. Kondisi Charulata ini didukung oleh lingkungan di mana dia tinggal. Dia hidup dalam kebudayaan India yang mengikuti nilai patriarkal, dimana posisi pria lebih tinggi dari pada wanita. Selain itu, sebagai seorang wanita kelas atas, keberadaan sebuah sistem yang disebut Purdah yang bertujuan untuk menjaga wanita dari penglihatan publik dan melarang mereka untuk melakukan semua hal yang membuat mereka tersorot publik juga menjadi faktor lain yang medukung ketundukan Charulata. Faktor-faktor itulah yang membentuk karakter Charulata dan membatasi kesempatan dan kebebasannya dalam mendapatkan kesamaan hak seperti pria. Selain itu, posisinya yang terikat pada tradisi juga membuatnya kehilangan kekuatan untuk meraih kehidupan bahagia sesuai apa yang dia putuskan sendiri. Penulis menyarankan kepada para peneliti selanjutnya untuk menulis penelitian lebih detail tentang aspek lain dari kehidupan Charulata dengan menggunakan teori lain yang relevan. Selain itu, menggunakan novel ini untuk dibandingkan dengan novel lain sebagai studi bandingan juga bisa menjadi alternative untuk penelitian selanjutnya.
English Abstract
Woman submission phenomenon which puts women as subordinate of men still exists until now in this world, both in eastern and western society. Its forms can be various concerning the physically or mentally abuse toward women or the existence of some strict traditions which restrict women‟s freedom. Although it seems unfair, the condition is likely constructed culturally in many places where people follow patriarchal values. The writer conducted a study about woman submission in Indian culture which is depicted in the woman main character‟s life named Charulata in The Broken Nest novel by Rabindranath Tagore. This study uses feminism theory in relation to the knowledge about the inequality position between men and women in society, especially for those which follow patriarchal values. Besides, the information about women condition in Indian culture is also used in this study to analyze how this culture treats women. This study reveals that woman submission phenomenon is strongly revealed in Charulata‟s life, before and after getting married. Before getting married, the process of getting the husband for Charulata which makes her experience arranged and child marriage shows how she has lack of freedom in choosing her own spouse. Then, after getting married, she has to face her fate as a lonely wife who never has the right and power to change this difficult condition. Charulata‟s condition is supported by the society where she lives. She lives in Indian culture which follows patriarchal value where men‟s position is higher than women‟s. Besides, as an upper class woman, the existence of the system purposing to keep away women from the public gaze and prohibits women to do all things that make them exposed to public called Purdah system also becomes another factor supporting the Charulata‟s submissiveness. Those factors form Charulata‟s submissive character as a woman and restrict her chance and freedom in having the equality right as men have. Besides, the dependent position to the tradition which supports women submission also makes the absence of having power to get the happy life with her own decision. The writer suggests the next researchers to conduct more detailed research on other aspects of Charulata‟s life by using other relevant theories. Besides, using this novel compared to another novel as the comparative study can also be used as the alternative for the future research.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2011/35/051103990 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 03 Oct 2011 14:21 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100372 |
Preview |
Text
051103990.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |