Sari, WahyuPermata (2011) Ambiguities in Mercutio’s Queen Mab Speech in Shakespeare’s Romeo and Juliet. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Romeo and Juliet adalah salah satu drama paling terkenal yang ditulis oleh William Shakespeare karena merupakan drama yang indah untuk ditonton, dibaca, dan dinikmati. Ini juga mengungkapkan semangat pemuda Shakespeare melalui plot dan karakternya. Karakter yang memiliki semangat muda yang tercermin dalam dialog dan tindakannya akan menjadi kerabat Pangeran dan teman dekat Romeo, Mercutio. Kalimat-kalimat pedih Mercutio adalah yang membuat begitu banyak orang merasa tertarik dan terhibur sepanjang permainan. Olok-oloknya yang cerdas, jawaban yang cerdas, dan bahasa yang bermuatan seksual membuatnya menarik. Dia memiliki pandangannya sendiri tentang cinta, kesenangan mencintai, berjuang dan mati. Meski begitu, dia menampilkan monolog komedi yang brilian ketika dia berbicara tentang ratu mimpi, Ratu Mab. Dalam penelitian ini, penulis memiliki masalah yang harus dipecahkan yaitu perbedaan jenis ambiguitas yang terjadi dalam pidato Queen Mab Mercutio. Melalui analisis unsur-unsur intrinsik puisi seperti meter, rima, dan bahasa kiasan, penulis dapat menemukan bukti nyata di mana Mercutio mulai mengubah nadanya menjelang akhir pidato dan menjadi tidak terkendali. Unsur-unsur ini kemudian membantu penulis untuk menentukan jenis ambiguitas yang dapat ditemukan dalam monolog ini. Dia menemukan lima jenis ambiguitas dan di setiap jenis dia mengungkapkan kemungkinan arti dari pidato tersebut. Melalui analisis ambiguitas, penulis menyimpulkan dua kesimpulan. Pertama, Ratu Mab adalah peri yang memberikan visi atau mimpi kepada manusia, meskipun di akhir pidatonya dia berubah menjadi iblis yang memberikan mimpi buruk. Namun, penulis menduga bahwa perubahan ini disebabkan oleh rasa tidak aman yang Mercutio rasakan tentang dirinya dan kebenciannya terhadap wanita. Kedua, pidato ini sebenarnya merupakan gambaran bagaimana lakon itu berakhir. Ratu Mab telah memberikan peringatan kepada Romeo agar dia tidak pergi ke pesta. Tapi baik Romeo dan Mercutio bersikeras untuk pergi dan keputusan yang tidak bijaksana ini menyebabkan lima kematian di akhir permainan. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Queen Mab adalah salah satu karakter terpenting dalam drama tersebut, yang cenderung diabaikan oleh penonton dan pembaca. Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya mempertimbangkan untuk melakukan studi karakter pada Mercutio, karena dia adalah salah satu karakter paling kompleks dalam drama itu, menggunakan psikoanalisis oleh Sigmund Freud dalam teorinya tentang id, ego, dan superego, atau melakukan studi historisisme. pada tuturan sebagai cerminan masyarakat pada saat penulisan lakon tersebut.
English Abstract
Romeo and Juliet is one of the most famous plays written by William Shakespeare because it is an exquisite play to watch, read and enjoy. It also reveals the youth spirit of Shakespeare through its plot and characters. The character who has such a youth passion reflected in his lines and actions would be the Prince’s kinsman and Romeo’s close friend, Mercutio. Mercutio’s poignant lines are the ones that keep so many people feel intrigued and entertained throughout the play. His clever banter, witty comebacks, and sexually charged language make him compelling. He has his own view about love, pleasure of loving, fight and dying. Even so, he performs a brilliant comedic monologue when he talks about the queen of dreams, Queen Mab. In this study, the writer has a problem to be solved which is the different types of ambiguities that occur in Mercutio’s Queen Mab speech. Through analysis of the intrinsic poetry elements such as meters, rhymes, and figurative languages, the writer is able to find the concrete evidence where Mercutio starts to change his tone toward the end of the speech and becomes out of control. These elements then help the writer to determine types of ambiguities that can be found in this monologue. She found five types of ambiguities and in each type she reveals the possible meanings of the speech. Through the analysis of the ambiguities, the writer deduces two conclusions. First, Queen Mab is a fairy that delivers a vision or dreams to human, though in the end of the speech she changes into a devil that gives nightmare. However, the writer suspects that this change is caused by the insecurity that Mercutio feels about himself and his hatred to women. Second, this speech is actually a foreshadow of how the play ends. Queen Mab has given warning to Romeo in order to make him not to go to the party. But both Romeo and Mercutio insist on going and this unwise decision cause five deaths in the end of the play. Thus, the writer concludes that Queen Mab is one of the most important characters in the play, which the audience and readers tend to ignore. The writer suggests that the next researchers take into account conducting a character study on Mercutio, since he is one of the most complex characters in the play, using psychoanalysis by Sigmund Freud in his theory of id, ego, and superego, or conducting historicism study on the speech as the reflection of the society at the time of the writing of the play.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS/2011/28/051103983 |
| Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 05 Oct 2011 10:27 |
| Last Modified: | 01 Nov 2021 15:34 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100364 |
Preview |
Text
051103983.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |