RenungAghastaWiasPutra (2010) The Four Pillars” Portrayed In The Movie Entitled Dead Poets Society. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manusia sebagai makhluk yang istimewa berbeda dari ciptaan Tuhan yang lainnya, seperti binatang atau benda lain. Manusia dapat berbicara, berpikir, dan memutuskan sesuatu. Perbedaan yang biasa disebut „eksistensi manusia‟. Maksudnya bahwa manusia memiliki eksistensinya sendiri dan hanya mereka yang menyadari hal itu, serta dapat mempertanyakannya. Berbicara tentang eksistensi manusia, terdapat sebuah teori yang berkaitan dengan hal itu yang disebut „eksistensialisme‟. Dalam arti sederhana, eksistensialisme adalah ilmu tentang eksistensi. Pokok dari teori ini adalah bagaimana manusia memberikan artinya sendiri melalui pilihan dan tindakan mereka. Manusia dapat dikatakan benar-benar eksis/ada jika mereka mengerti dan memenuhi arti dan perannya sebagai individu dalam menjalani hidup mereka. Dengan kata lain, mereka yang tidak memahaminya dianggap sebagai barang/benda dan tidak dapat memberikan arti sebagi individu, mereka tidak tahu kenapa mereka ada, apa peran mereka, dan untuk apa mereka ada. Berkaitan dengan eksistensialisme, ada sebuah film berjudul Dead Poets Society (DPS). Di film ini kita akan melihat aspek utama mengenai sebuah sistem sekolah persiapan yang disebut "Empat Pillar" (Tradisi, Kehormatan, Disiplin, dan Keutamaan). Tema utama dalam film ini tentang pemberontakan terhadap "Empat Pilar" ini oleh John Keating (tokoh utama) dan beberapa murid yang tergabung dalam DPS. Cara mengajarnya yang dilandasi oleh semangat carpe diem (raihlah kesempatan) membuat murid-muridnya menjadi pemikir bebas dan membuat mereka melakukan apa yang benar-benar mereka kehendaki berdasarkan keinginan mereka sendiri. Itulah kenapa skripsi ini mencoba untuk menjelaskan apa saja pemberontakan terhadap "Empat Pilar" itu dan dampak apa saja dari carpe diem terhadap tokoh-tokoh dalam film ini. Akhirnya, pemberontakan dalam film ini dilakukan oleh Keating melalui metode mengajarnya yang sangat jelas menentang „mainstream‟ di Welton akademi. Pemberontakan yang menekankan untuk berpikir beda dan selalu melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda. Film ini juga menunjukkan dampak dari carpe diem terhadap murid-murid yang akhirnya dapat berpikir bebas dan melakukan apa yang benar-benar mereka inginkan. Walau pada akhirnya Keating dipecat atas tuduhan kematian Neil, tapi film ini tidak serta merta diakhiri dengan kekalahan para murid-muridnya. Adalah Todd yang memulai perlawanan dengan menaiki meja, memanggil "Oh Captain. My Captain!" memberikan penghormatan. Satu persatu murid-murid yang lain mengikutinya dengan bangga, berterimakasih pada orang yang telah menyadarkan pikiran mereka.
English Abstract
Human as a special living thing is different from other God‟s creatures, like animals or goods. Human can speak, think, and decide something. The different is something that usually we call as „human existence‟. It means that human has their own existence and only human who is aware of their existence and capable of questioning it. Talking about human existence, there is a theory that has a relation with it, named „existentialism‟. In the very simple understanding, existentialism is a study of existence. The focus of the existentialism is about how people give their own meaning in their life through their own choices and actions. We can say that humans really exist if they can understand and fulfill their meaning and their roles as individuals in spending their lives. In other words, people who do not understand their meaning are considered as goods. They cannot give their own meaning as individuals, they do not know why they exist, what their roles are, and for what they exist. Dealing with existentialism, there is a movie entitled Dead Poets Society (DPS). In this movie, we will see the main aspect about the preparation school system called "The Four Pillars" (Tradition, Honor, Discipline, and Excellence). The major theme in this movie is about the rebellion towards these Pillars shown by John Keating (the main character) and several boys who come to be the DPS‟s members. His methods in teaching is affected by the spirit of Latin words carpe diem (seize the day). Later, that spirit makes his students become a free thinker and urges them to do what they really want. That is why, this study tries to describe what the rebellion towards "The Four Pillars" is and also what the influences of the carpe diem spirit to the characters are. Finally, the rebellions in this movie are fulfilled by Keating through his teaching methods which are clearly against the „mainstream‟ at Welton academy. The rebellions that emphasize on how we should think differently and always look at another point of view. This movie also shows the influences of carpe diem spirit for the students who finally can think freely and do what they really want based on their own desires. Even though Keating is finally fired from Welton because of Neil‟s death, the film does not end with the defeat of the students. It is Todd who initiates an open demonstration of defiance in the class room, greeting him "Oh Captain. My Captain!", climbs on top of his desk to thus honor the fired teacher. One by one other students follow his daring example proudly, and thank the man who has awakened their minds.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2010/42/051100228 |
Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 04 Feb 2011 10:20 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100338 |
Preview |
Text
051100228.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |