Code Mixing and Code Switching in Ketika Cinta Bertasbih I Novel

ItaulHusna (2010) Code Mixing and Code Switching in Ketika Cinta Bertasbih I Novel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Orang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Mereka menggunakan bahasa mainstream untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya lain. Seperti kita ketahui Indonesia memiliki masyarakat multikultural yang budayanya kaya akan keanekaragaman. Akibatnya, di Indonesia juga terdapat banyak bahasa atau kode yang berbeda. Kode adalah bahasa atau ragam bahasa. Keanekaragaman bahasa di Indonesia termasuk campur kode dan alih kode. Fenomena percampuran dan alih bahasa dapat ditemukan dalam banyak aspek, misalnya dalam surat kabar, film, novel, dll. Dari alasan tersebut, penulis mengambil novel Ketika Cinta Bertasbih 1 sebagai objek penelitian ini karena ada banyak bahasa yang digunakan di novel ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) kode apa saja yang digunakan oleh tokoh utama dalam dialognya. (2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tokoh utama melakukan campur kode dan alih kode. Penulis menggunakan triangulasi teori. Jadi, untuk membuat data valid penulis menggunakan teori dari Hoffmann (1991) dan Holmes (2001). Berdasarkan analisis ditemukan bahwa tokoh utama dalam novel tersebut menggunakan campur kode dan alih kode dalam bahasa Indonesia, Jawa, Inggris dan Arab. Dari 30 ucapan, terdapat 21 ucapan dalam bahasa Arab, 8 ucapan dalam bahasa Inggris, dan 2 ucapan dalam bahasa Jawa. Jadi bahasa Arab adalah yang paling sering. Penulis juga menemukan bahwa dalam satu tuturan yang diucapkan oleh tokoh utama dalam novel tersebut, dapat memiliki lebih dari satu faktor yang mempengaruhi mereka untuk melakukan campur kode dan alih kode. Dari 30 tuturan, terdapat 14 tuturan yang mengandung faktor setting, 11 tuturan yang mengandung faktor fungsi, 11 tuturan yang mengandung faktor partisipan, dan 4 tuturan yang mengandung faktor topik. Jadi, faktor yang paling sering digunakan adalah setting, fungsi dan partisipan. Kesimpulannya, sebagian besar tokoh utama dalam novel tersebut melakukan campur kode dan alih kode dalam bahasa Arab karena dipengaruhi oleh faktor setting, fungsi dan partisipan. Penulis menyarankan kepada mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris untuk menganalisis tentang campur kode dan alih kode dalam sebuah film atau naskah. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat mempelajari lebih lanjut tentang analisis pidato lainnya seperti presupposition dan istilah sapaan.

English Abstract

People use language for communication. They use mainstream language to be able to communicate with people from other culture. As we know Indonesia has a multicultural society whose culture is rich with diversity. As a consequence, in Indonesia there are also many different languages or codes. Code is a language or a variety of language. The variety of language in Indonesia including code mixing and switching. The phenomenon of mixing and switching languages can be found in many aspect, for example in newspaper, film, novel, etc. From this reason, the writer takes Ketika Cinta Bertasbih 1 novel as the object of this study because there are many languages used in this novel. The problems of this study is: (1) what are the codes used by main characters in their dialogues. (2) what are the factors influencing the main characters to conduct code mixing and code switching. The writer uses theory triangulation. Thus, to make the data valid the writer uses theories from Hoffmann (1991) and Holmes (2001). Based on the analysis it is found that the main characters in the novel use both code mixing and switching in Bahasa Indonesia, Javanese, English and Arabic. From 30 utterances, there are 21 utterances in Arabic, 8 utterances in English, and 2 utterances in Javanese. So Arabic is the most frequent. The writer also found that in one utterance spoken by the main characters in the novel, it can have more than one factors that influence them to conduct code mixing and switching. From 30 utterances, there are 14 utterances that contain setting factors, 11 utterances that contain function factors, 11 utterances that contain participant factor, and 4 utterances that contain topic factors. So, the most frequently used factors are setting, function and participant. In conclusion, most of the main characters in the novel conduct code mixing and code switching in Arabic because they are influenced by setting, function and participant factors. The writer suggests the students of English Department to analyze about code mixing and code switching in a movie or script. Besides, the next researcher can study more about other speech analysis such as presupposition and address terms.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2010/10/051002811
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Feb 2011 11:11
Last Modified: 01 Nov 2021 15:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100306
[thumbnail of 051002811.pdf]
Preview
Text
051002811.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item