Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-

Pahlevi, Reza (2013) Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal dan meningkatkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan setiap kebijakan dan keputusan yang dilakukan agar dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang dapat meningkatkan nilai saat ini dari saham perusahaan dan kekayaan pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan ukuran yang digunakan selama ini bermacam-macam dan bisa berbeda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Analisis rasio keuangan menghasilkan suatu angka rasio yang merupakan perbandingan antara nilai suatu rekening tertentu dalam laporan keuangan dengan nilai rekening yang lainnya sehingga dapat memberikan informasi mengenai posisi kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu, serta dapat menilai efisiensi dan efektifitas penggunaan dana dalam operasional perusahaan. Rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan memiliki keterbatasan yang menyebabkan harapan dari beberapa pihak yang berkepentingan tidak dapat tercapai. Keterbatasan yang utama dapat dilihat dengan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan dan tidak memperhitungkan biaya atas penggunaan dana (cost of found). Hal ini mengakibatkan perusahaan sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai tambah atau tidak. Model EVA menawarkan parameter yang cukup obyektif karena berangkat dari konsep biaya modal (cost of capital) yakni mengurangi laba dengan beban biaya modal dimana beban biaya modal ini mencerminkan tingkat risiko perusahaan, selain itu biaya modal juga mencerminkan kompensasi atau return yang diharapkan investor atas sejumlah investasi yang ditanamkan perusahaan. Metode EVA mampu menutupi kelemahan dari analisis rasio keuangan sehingga kedua alat pengukur kinerja keuangan tersebut dapat saling membantu dan melengkapi dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011 diukur menggunakan analisis rasio keuangan dan metode Economic Value Added (EVA). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktvitas, rasio profotabilitas, rasio nilai pasar dan Economic Valued Added. Data vii yang digunakan dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan dan ringkasan laporan keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktvitas, rasio profotabilitas, rasio nilai pasar dan Economic Valued Added. Data yang digunakan dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan dan ringkasan laporan keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang di ukur dengan analisis rasio keuangan menggunakan analisis time series dan cross sectional approach menunjukkan keadaan yang sangat memuaskan, meskipun ada beberapa rasio yang berfluktuasi. Sedangkan kinerja PT. HM Sampoerna, Tbk jika dibandingkan dengan rasio industri menunjukkan keadaan peningkatan dan cukup stabil dari tahun ke tahun dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis pada industri rokok, nilai rasio-rasio secara keseluruhan berada diatas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk lebih baik dibandingkan perusahaan lain sejenis. Berdasarkan hasil analisis Economic Value Added (EVA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai EVA yang selalu meningkat setiap tahunnya dan bernilai positif (EVA > 0). Nilai EVA yang selalu positif berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan dan para pemegang saham. Kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang di ukur dengan analisis rasio keuangan menggunakan analisis time series dan cross sectional approach menunjukkan keadaan yang sangat memuaskan, meskipun ada beberapa rasio yang berfluktuasi. Sedangkan kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbk jika dibandingkan dengan rasio industri memiliki kinerja keuangan yang kurang baik, karena secara umum perolehan rasio-rasio keuangan PT. Gudang Garam, Tbk terutama rasio profitabilitas dan aktivitas masih dibawah rata-rata industri sehingga perlu ditingkatkan lagi kinerja manajemen perusahaan. Berdasarkan hasil analisis Economic Value Added (EVA) pada PT. Gudang Garam, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai EVA yang selalu meningkat setiap tahunnya dan bernilai positif (EVA > 0). Hal ini menunjukkan kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbk sangat memuaskan. Nilai EVA yang selalu positif berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan dan para pemegang saham. Kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang di ukur dengan analisis rasio keuangan menggunakan analisis time series dan cross sectional approachmenunjukkan keadaan yang cukup baik, dilihat dari nilai rasio aktivitas dan likuiditas yang meningkat setiap tahunnya. Sedangkan kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk jika dibandingkan dengan rasio industri memiliki kinerja keuangan yang kurang baik, karena secara umum rasio-rasio yang dicapai masih jauh dibawah rata-rata industri sehingga perlu ditingkatkan viii lagi. Berdasarkan hasil analisis Economic Value Added (EVA) pada PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai EVA yang selalu meningkat setiap tahunnya dimana hanya pada tahun 2009 nilai EVA yang dihasilkan negatif (EVA < 0). Hal ini menunjukkan kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk cukup baik. Ini berarti manajemen perusahaan telah berusaha meningkatkan kinerjanya pada tahun 2010 dan 2011 sehingga dapat menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan dan para pemegang saham. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah untuk PT. HM Sampoerna, Tbk hendaknya mempertahankan tingkat likuiditas, leverage, perputaran aktiva, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan sehingga rasio tersebut dapat meningkat setiap tahunnya, serta mempertahankan kinerjanya dalam kaitannya dengan Economic Value Added (EVA) sehingga nilai Economic Value Added (EVA) dapat terus meningkat setiap tahunnya dan bernilai positif. PT. Gudang Garam, Tbk hendaknya mempertahankan tingkat likuiditas serta leveragenya dan lebih meningkatkan lagi efisiensi perputaran aktiva sehingga dapat meningkatkan penjualan dan menghasilkan pendapatan yang tinggi, serta mempertahankan kinerjanya dalam kaitannya dengan Economic Value Added (EVA) sehingga nilai Economic Value Added (EVA) dapat terus meningkat setiap tahunnya dan bernilai positif. PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk hendaknya mengurangi jumlah hutangnya dikarenakan hutang yang sangat tinggi akan meningkatkan risiko perusahaan, hal ini dapat dilakukan dengan menerbitkan saham baru dengan tujuan mengurangi jumlah hutang perusahaan sehingga risiko yang dihadapi perusahaan menjadi kecil, serta meningkatkan lagi kinerjanya dalam kaitannya dengan Economic Value Added (EVA) sehingga nilai Economic Value Added (EVA) dapat terus meningkat setiap tahunnya dan tidak bernilai negatif.

English Abstract

ix SUMMARY Reza Pahlevi, 2013, The Measurement of Financial Performance of The Company Using Financial Ratio Analysis and Economic Value Added (EVA) Method (A Study of The Cigarette Companies that Were Listed in Indonesia Stock Exchange in Period 2009-2011). Advisors: Dr. Darminto, M.Si, and Dr. Siti Ragil Handayani, M.Si, 172 pages + xxi. Every company was founded to obtain maximum profit and to increase company value by maximizing shareholder richness. The company must made appropriate policy and decision to produce a return that was increasing the recent value of company share and shareholder richness. The measurement of financial performance of recent companies was often using different method and producing different result across companies. Financial ratio analysis was producing a comparative ratio between certain account rate in the financial statement and other account rate such that it provided information about the performance position and the change of company financial position at certain time. It also increased efficiency and effectiveness of the use of fund in the company operation. Financial ratio was classified into 5 ratio types, such as liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio, profitability ratio, and market value ratio. The measurement of financial performance of company involved financial ratio analysis but it had weakness because achieving the hopes of the interested parties was difficult. A main limit was possibly greater reliance on accounting method or treatment in preparing financial statement that was ignoring cost of fund. Using such method was putting the company in the difficulty to understand whether the company was successfully creating the added-value. EVA Model offered objective parameters because it used cost of capital concept which reduced profit due to cost of capital charge. The cost of capital charge reflected company risk. Cost of capital also reflected compensation or return that was expected by investor for a number of investment made by them in the company. EVA Method compensated the weakness of financial ratio analysis, and therefore, both methods were measuring financial performance mutually and complementally. The objective of research was to describe the financial performance of the cigarette companies that were listed in Indonesia Stock Exchange in period 2009-2011 based on the measurement using financial ratio analysis and Economic Value Added (EVA) Method Research type was descriptive research with quantitative approach. Research variables included liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio, profitability ratio, market value ratio and Economic Value Added. Data used in this research were annual financial statement and the summary of financial statement of the cigarette companies that were listed in Stock Indonesia Exchange in period 2009-2011. Result of research indicated that financial performance of PT HM Sampoerna Tbk, during period 2009 to 2011 was measured by financial ratio analysis, including time-series analysis and cross-sectional approach. It was very x satisfying although some ratios were fluctuated. The performance of PT HM Sampoerna Tbk, if compared to industrial ratio, was showing stable increment from year to year compared to other such companies in the cigarette industry. The value of its all ratios was above industrial average. It meant that financial performance of PT HM Sampoerna Tbk, was better than other such companies. Based on the result of analysis of Economic Value Added (EVA) in PT HM Sampoerna Tbk in period 2009-2011, EVA rate was always increasing annually and positive (EVA > 0). It seemed that financial performance of PT HM Sampoerna Tbk was very satisfying. EVA rate was always positive, meaning that company management was successfully creating economic value-added for the company and for the shareholder. Financial performance of PT Gudang Garam Tbk from period 2009-2011 was measured with financial ratio analysis using time-series analysis and cross-sectional approach. It was very satisfying although some ratios were fluctuated. Financial performance of PT Gudang Garam Tbk, compared to industrial ratio, had unfavorable indication because in general, especially profitability and activity ratios are below the industry average so for improvement performance management company. Based on the result of analysis of Economic Value Added (EVA) in PT Gudang Garam Tbk in period 2009-2011, EVA rate was always increasing annually and positive (EVA > 0). It seemed that financial performance of PT Gudang Garam Tbk was very satisfying. EVA rate was always positive, meaning that company management was successfully creating economic value-added for the company and for the shareholder. Financial performance of PT Bentoel International Investment Tbk from period 2009-2011 was measured with financial ratio analysis using time-series analysis and cross-sectional approach. The result indicated that the financial condition was good based on the increasing value of activity and liquidity ratios. Financial performance of PT Bentoel International Investama Tbk, compared to industrial ratio, had unfavorable indication because in general, ratios were far below industrial averages, thus requiring for increase. Related to the result of Economic Value Added (EVA) analysis for PT Bentoel International Investama Tbk during period 2009-2011, EVA rate was increasing annually but only in 2009, EVA was negative (EVA < 0). It showed that financial performance of PT Bentoel International Investama Tbk was sufficiently good. It meant that company management had increasing its performance in 2010 and 2011 such that it successfully created economic added value for company and shareholder. It might be suggested that PT HM Sampoerna Tbk should maintain liquidity, leverage, asset circulation, profitability, and company growth rates such that these ratios were increased annually and the Economic Value Added (EVA)-related performance was maintained and kept increasing annually and positive. PT. Gudang Garam Tbk should maintain a level of liquidity and leverage and further enhance the efficiency of turnover of assets so as to increase sales and generate high income, and the Economic Value Added (EVA) related performance was maintained and kept increasing annually and positive. PT Bentoel International Investama Tbk must reduce the number of debt because very high debt would increase company risk. It was implemented by issuing new stock to xi reduce company debt such that company risk became smaller and the Economic Value Added (EVA)-related performance was maintained and kept increasing annually and far from negative.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR//FIA/2013/157/051305008
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Jun 2013 09:17
Last Modified: 26 Oct 2021 06:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100123
[thumbnail of 051305008.pdf]
Preview
Text
051305008.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item