Falaq, Naharoni (2017) Pendugaan Stok Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Utara Lamongan Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rajungan (Portunus pelagicus) yang merupakan komoditas perikanan yang memiliki harga jual yang cukup tinggi. Komoditas ini merupakan komoditas ekspor yang menduduki peringkat ketiga setelah udang dan ikan dalam segi jumlahnya. Sampai saat ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor masih mengandalkan dari sektor penangkapan sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi populasinya di alam. Produksi rajungan (P. pelagicus) di Kabupaten Lamongan pada tahun 2014 sebanyak 481,8 ton. Rajungan (P. pelagicus) ini dijual baik ke pasar lokal maupun ekspor ke mancanegara, rajungan (P. pelagicus) yang kwalitas ekspor akan dibeli oleh pabrik pengolahan langsung diolah untuk tujuan ekspor ke negara Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Singapura dan Jepang. Sedangkan untuk yang lainnya dijual ke pasar lokal dalam bentuk segar atau daging. Pasar lokal yang biasa memesan produk rajungan seperti Tuban, Lamongan, Gresik, Jepara, Bandung, Jakarta, dan Tegal (Saadah, 2013). Penelitian mengenai pendugaan stok rajungan (P. pelagicus) sangat perlu dilakukan untuk mengetahui status sumberdaya ikan di laut khususnya populasi rajungan (P. pelagicus). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi maksimum sumberdaya, mengetahui jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya rajungan (P. pelagicus) di Perairan Utara Lamongan Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan holistik yaitu menggunakan model surplus produksi yaitu Schaefer, Fox dan Walter Hilborn. Jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap rajungan (P. pelagicus) di Kabupaten Lamongan adalah alat tangkap Bubu. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis model surplus produksi rajungan didapatkan hasil R square pada model Schaefer sebesar 41%, model Fox sebesar 42% dan Walter Hilborn 32% dari hasil regresi didapatkan nilai R square tertinggi menunjukkan bahwasannya variable x dan y memiliki hubungan keeratan yang paling tinggi dan model tersebut merupakan model yang terbaik, sehingga analisis menggunakan model Fox. Berasarkan hasil analisis model Fox didapatkan nilai YMSY sebesar 960,797 ton/tahun, FMSY sebesar 766.183 trip/tahun dan nilai YJTB 768,638 ton/tahun, FJTB sebesar 361.387 trip/tahun dengan tingkat pemanfaatan sebesar 104% pada status Over exploited. Dimana pada kondisi ini penangkapan rajungan telah mencapai nilai MSY yang ditentukan. Sehingga dapat disarankan diadakan pembatasan terhadap penangkapan karena akan mengganggu kelestarian sumberdaya.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/1090/051800169 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 17 Jan 2018 02:43 |
Last Modified: | 12 Jan 2022 04:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8074 |
Preview |
Text
135080200111023_BAB 3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
135080200111023_BAB 2.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
135080200111023_BAB 1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
135080200111023_BAB 4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
135080200111023_BAB 5.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
135080200111023_COVER + DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |