Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Dan Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Pada Pakan Terhadap Viabilitas Protozoa Dan Produksi Gas In-Vitro

Ramdani, Deni (2016) Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Dan Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Pada Pakan Terhadap Viabilitas Protozoa Dan Produksi Gas In-Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberadaan protozoa dalam rumen seringkali menjadi suatu permasalahan yang perlu dibahas. Protozoa memiliki sifat memakan bakteri dan memberikan dampak negatif terhadap proses pencernaan serat kasar secara tidak langsung. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya mengurangi jumlah protozoa dalam rumen. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman obat yang akhir-akhir ini menjadi sorotan para pebisnis dan kalangan ilmuan. Hal ini berdasarkan fakta empiris bahwa dalam semua bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai macam senyawa kimia yang beguna bagi kesehatan (Djauhariya dan Rosman, 2007). Buah mengkudu juga memiliki kandungan antibakteri yaitu senyawa flavonoid, terpenoid, antraquinon, alizarin, acubin dan saponin. Saponin mampu menurunkan jumlah populasi protozoa yang merugikan sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan ekstrak buah mengkudu dengan menggunakan jenis pelarut dan tingkat pemberian yang berbeda pada pakan terhadap parameter produksi gas in-vitro, parameter viabilitas protozoa rumen dan interaksi antara dua parameter selama 48 jam masa inkubasi. viii Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Laboratorium Epidemiologi, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Peternakan dan Laboratorium Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2015. Buah mengkudu = BM (Morinda citrifolia L.) yang digunakan adalah buah mengkudu matang berwarna abu-abu muda yang baru dipetik di daerah Malang dan sekitarnya; Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang diperoleh dari Laboratorium (Lab.) Lapang Sumber Sekar yang berumur panen 50 hari dan pollard (Triticum aestivum) yang diperoleh dari poultry shop kota Batu. Cairan rumen yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari ternak sapi PFH betina berfistula berumur 8 tahun yang dipelihara di Lab. Lapang Sumber Sekar dengan Pakan yang diberikan berupa rumput gajah dan konsentrat campuran antara pollard, bekatul (Oryza sativa) dan bungkil kelapa (Cocos nucifera). Bahan kimia yang digunakan terdiri dari seperangkat bahan kimia untuk pengukuran produksi gas; Seperangkat bahan kimia untuk mengukur jumlah populasi dan viabilitas protozoa rumen; Akuades dan metanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi buah mengkudu. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola tersarang. Analisis ragam respon jenis pelarut dan berbagai tingkat pemberian ekstrak buah mengkudu terhadap parameter produksi gas in-vitro menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola tersarang 2 faktor dengan perlakuan secara umum terdiri dari 7 perlakuan dan 3 kali running sebagai ulangan. Pakan kontrol (P0) terdiri atas campuran hijauan rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan pollard (Triticum aestivum) yang disusun dengan kandungan protein kasar sebesar 12%, tanpa penambahan ekstrak buah mengkudu. P1=P0+1% ekstrak aquadest BM, P2=P0+2% ix ekstrak aquadest BM, P3=P0+3% ekstrak aquadest BM, P4=P0+1% ekstrak metanol BM, P5=P0+2% ekstrak metanol BM dan P6=P0+3% ekstrak metanol BM. Variabel yang diamati meliputi produksi gas total secara in-vitro (Makkar et al., 1995), potensi produksi dan laju produksi gas yang ditentukan berdasarkan persamaan Mertans (1977) yang dikutip oleh Makkar et al., (1995), populasi dan viabilitas protozoa rumen yang dihitung dan dimodifikasi berdasarkan petunjuk Ogimoto et al., (1981). Pengumpulan data produksi gas in-vitro dilakukan pada inkubasi jam ke-2, 4, 8, 12, 18, 24, 36 dan 48. Pengumpulan data viabilitas protozoa rumen dilakukan pada inkubasi jam ke-0, 4, 8, 12, 24 dan 48. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis ragam untuk produksi gas dan persentase viabilitas protozoa serta analisis peragam untuk populasi protozoa sesuai dengan RAK pola tersarang untuk membandingkan jenis pelarut terbaik dan RAK untuk membandingkan setiap perlakuan. Analisis Korelasi dan regresi digunakan untuk menentukan tingkat keeratan hubungan antara jumlah protozoa hidup dan produksi gas yang dihasilkan dalam bentuk persamaan linier. Uji Jarak Berganda Duncan digunakan jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) antara penggunaan larutan metanol dan aquadest dalam proses ekstraksi buah mengkudu. Penggunaan metanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi buah mengkudu memberikan pengaruh lebih baik untuk melarutkan senyawa aktif saponin pada buah mengkudu dibandingkan aquadest. Perbedaan jenis pelarut ekstrak buah mengkudu tidak memberikan perbedaan yang signifikan (P>0,05) terhadap potensi produksi gas (b), laju produksi gas (c) dan jumlah protozoa hidup selama 48 jam inkubasi. Perbedaan tingkat pemberian ekstrak buah mengkudu memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,05) terhadap x parameter viabilitas protozoa rumen dan produksi gas in-vitro pada waktu inkubasi jam ke-2, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada waktu inkubasi setelahnya hingga jam ke-48. Pemberian ekstrak aquadest buah mengkudu dengan tingkat pemberian 2% merupakan batas minimum perlakuan yang mampu menurunkan jumlah sel protozoa. Pemberian ekstrak metanol buah mengkudu dengan tingkat 3% memberikan pengaruh optimum terhadap penurunan jumlah sel hidup protozoa rumen pada jam inkubasi ke-24 dan ke-48. Perbedaan tingkat pemberian ekstrak buah mengkudu hanya memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,05) terhadap persentase viabilitas protozoa rumen pada jam ke 0. Persamaan regresi antara jumlah protozoa rumen yang hidup dengan produksi gas selama 48 jam waktu inkubasi adalah Y = 9,94 X – 48,69 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 27,74%, artinya bahwa faktor produksi gas (Y) dipengaruhi oleh jumlah protozoa rumen yang hidup sebesar 27,74%, sedangkan 72,26% dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa jenis pelarut terbaik untuk proses ekstraksi buah mengkudu yang memberikan respon jumlah sel protozoa terendah adalah metanol. Tingkat pemberian minimum ekstrak buah mengkudu yang dapat dijadikan sebagai agen defaunasi protozoa adalah 2% ekstrak aquadest buah mengkudu dan optimum pada pemberian 3% ekstrak metanol buah mengkudu.

English Abstract

The aim of this study to determine the best solvent for noni fruits (Morinda citrifolia L.) extraction processes and the concentration of noni fruits extract that can reduce the growth of ruminal protozoa and increase the organic matter degradability. This reaserch used a randomized block design with 7 treatments and 3 groups as replicates, if there was significant different would be tested by Duncan’s Multiple Range Test Methode. P0 was control feed (CP=12%), P1 was P0 + 1% of aquadest extract of noni fruits, P2 was P0 + 2% of aquadest extract of noni fruits, P3 was P0 + 3% of aquadest extract of noni fruits, P4 was P0 + 1% of methanol extract of noni fruits, P5 was P0 + 2% of methanol extract of noni fruits, and P6 was P0 + 3% of methanol extract of noni fruits. The result show that the number of protozoa and gas production were decreased on additional of noni fruits extract with methanol solvent (P<0,05). The different level of additional noni fruits extract show significant different (P<0,05) at 2nd hours incubation for gas production and t=0 for viability of protozoa. The conclusion of this research is the additional of noni fruits extract at 3% level is the best addition to reduce a number of ruminal protozoa and increase of degradability.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/191/051705143
Uncontrolled Keywords: Saponin, Gas Production, Dynamics of Protozoa Growth
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.084 Feeding / Animal feeding
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 25 Jul 2017 07:22
Last Modified: 16 Dec 2020 14:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/590
[thumbnail of Bagian Depan.pdf] Text
Bagian Depan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (217kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (316kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (97kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (267kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (23kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (54kB)

Actions (login required)

View Item View Item