Analisis Kebutuhan Material Beton dan baja pada Pekerjaan Struktural melalui Penerapan Building Information Modelling (BIM) pada Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna GKI Pengharapan Jayapura

Simorangkir, Juan Septiano and Saifoe El Unas, ST., MT. and Dr. Retno Anggraini, ST., MT. (2025) Analisis Kebutuhan Material Beton dan baja pada Pekerjaan Struktural melalui Penerapan Building Information Modelling (BIM) pada Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna GKI Pengharapan Jayapura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam perkembangan industri konstruksi yang pesat, manajemen konstruksi dituntut atas perencanaan pekerjaan yang terintegrasi, cepat, dan efektif. Konsep kerja terintegrasi dan kolaborasi tersebut dimungkinkan dalam suatu sistem informasi yang disebut Building Information Modelling (BIM). Penerapan Autodesk Revit, sebagai salah satu software BIM, perlu didorong dalam proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Kelebihan integrasi ini memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin ilmu, meminimalkan kesalahan, dan memastikan keselarasan dalam seluruh proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah kebutuhan volume material beton dan baja pekerjaan struktural dari hasil pemodelan menggunakan Revit, serta besar perbedaannya dengan kebutuhan material beton dan baj pada hasil perencanaan pada BOQ pada proyek pembangunan Gedung Serbaguna GKI Pengharapan Jayapura. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung ulang perencanaan kebutuhan volume material baja dan beton pada pekerjaan struktural Gedung Serbaguna GKI Pengharapan Jayapura dengan menggunakan Autodesk Revit. Pemodelan dilakukan dengan berpedoman pada Detail Engineering Design (DED) dan SNI 2847:2019 ssebagai acuan pemodelan detail pekerjaan struktural. Hasil volume material diperoleh melalui Quantity Take off (QTO) secara langsung pada Autodesk Revit serta penyusunan Bar Bending Schedule (BBS). Setelah pemodelan 3D pada Revit dan penyusunan BBS, diperoleh hasil kebutuhan volume material beton sebesar sebesar 809.883 m3 dan kebutuhan material baja tulangan 98.346,848 kg. Sedangkan, kebutuhan volume kebutuhan material beton pada BOQ sebesar 808.474 m3 dan kebutuhan volume baja tulangan sebesar 130.444,145 kg. Dengan demikian, diketahui bahwa kebutuhan volume atas material beton menunjukkan perbedaan selisih sebesar 1,409 m3 atau 0,17% dan kebutuhan baja tulangan perbedaan kebutuhan volume sebesar 32.097.297 kg atau 24,61%. Perbedaan hasil kebutuhan material beton dan baja tulangan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain efektivitas software Revit yang mampu memodelkan tulangan dan beton secara lebih akurat, sesuai dengan kebutuhan lapangan, dan mampu menghasilkan angka kebutuhan volume secara automatis.

English Abstract

In the rapidly evolving construction industry, construction management is challenged to provide integrated, fast, and effective work planning. The concept of integrated work and collaboration is enabled through an information system called Building Information Modelling (BIM). The implementation of Autodesk Revit, as one of the BIM software, needs to be promoted in construction projects in Indonesia. The advantage of this integration facilitates cross-disciplinary collaboration, minimizes errors, and ensures alignment throughout the construction project. This research aims to determine the required volume of concrete and steel materials for structural work from modeling results using Revit, as well as the difference in material needs compared to the planned quantities in the Bill of Quantities (BOQ) for the development project of the GKI Pengharapan Jayapura Multipurpose Building. This research was conducted by recalculating the planning for the required volume of steel and concrete materials for the structural work of the GKI Pengharapan Jayapura Multi-Purpose Building using Autodesk Revit. The modeling was guided by the Detailed Engineering Design (DED) and the SNI 2847:2019 as the reference for detailed structural work modeling. The material volume results were obtained through Quantity Take Off (QTO) directly on Autodesk Revit, along with the preparation of the Bar Bending Schedule (BBS). After 3D modeling on Revit and the preparation of the BBS, the required material volume results were found to be 809.883 m³ for concrete and 98,346.848 kg for steel reinforcement. Meanwhile, the Bill of Quantities (BOQ) indicated a concrete material volume requirement of 808.474 m³ and a steel reinforcement requirement of 130,444.145 kg. Thus, it is noted that the concrete material volume shows a difference of 1.409 m³ or 0.17%, and the steel reinforcement volume shows a difference of 32,097.297 kg or 24.61%. These discrepancies in material requirements are caused by several factors, including the effectiveness of Revit software which can model reinforcement and concrete more accurately, meet field needs, and automatically generate volume requirements.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052507
Uncontrolled Keywords:	building information modelling, revit, volume material
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	S Sucipto
Date Deposited:	13 Mar 2025 02:56
Last Modified:	13 Mar 2025 02:56
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/238290

Text (DALAM MASA EMBARGO) Juan Simorangkir.pdf Restricted to Registered users only Download (22MB)

Actions (login required)

View Item