Iskandar, - and DR. Sumartono, MS (2005) Kinerja Organisasi Badan Pengawas Propinss Kalimantan Barat Dalam Pelaksanaan Tugas-Tligas Pengawasan Dl Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengdeskripsikan dan menganalisis kinerja organisasi Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan, yang dikaji dari aspek efektivitas, efisiensi,, dan kualitas layanan pengawasan, serta untuk mengetahui dan mengganalisis faktor-faktor apa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan tugastugas pengawasan di Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2004 sampai dengan Januari 2005 di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, dengan metode penelitian : jenis deskriptif pendekatan kualitatif, sumber data; informan awal dipilih secara purposive sampling pada pegawai Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat dan beberapa pegawai di luar unit organisasi Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat yang sering menerima jasa layanan pengawasan. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles and Hubermen. Hasil penelitian menemukan bahwa kinerja organisasi Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat dilihat dari : (1) aspek efektivitas organisasi secara umum dapat disimpulkan belum optimal, terutama kurangnya pemahaman pegawai tertiadap tujuan dan tugas organisasi, belum sesuainya antara perencanaan/program dengan pelaksanaan kegiatan pengawasan, dan adanya ketidakpuasan kerja pegawai, sehingga belum dapat memberikan kontribusi tertiadap pencapaian tujuan organisasi; (2) aspek efisiensi organisasi belum optimal, terutama pemanfaatan dana operasional yang tersedia belum dapat digunakan secara optimal, jumlah produk LHP lebih dari 50 % teriambat diselesaikan, dan jumlah temuan lebih banyak didominasi temuan administrasi termasuk temuan kerugian keuangan negara/daerah belum dapat ditertibkan secara optimal. Namun dilihat dari efesiensi lamanya waktu (hari) pemeriksaan pada umumnya sudah memadai, hanya keterbatasan personil yang ada mengakibatkan waktu pemeriksaan menjadi inefektif; (3) aspek kualitas layanan pengawasan secara umum belum dapat memberikan kepuasan kepada penerima jasa layanan (obyek yang diperiksa) terutama dalam hal ketelitian dalam melakukan pemeriksaan. Namun dikaji dari perilaku Pemeriksa/tim pemeriksa selama proses pemeriksaan secara umum telah sesuai dengan norma dan etika pengawasan. Dari penelitian ini juga ditemukan beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan tugas-tugas pengawasan, yaitu: (1) secara parsial faktor kepemimpinan merupakan salah satu penghambat kinerja organisasi Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat, terutama dalam memberikan pembinaan, dorongan dan motivasi serta kepuasan kerja kepada pegawai ; (2) faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor positif yang paling dominan menghambat kinerja organisasi Badan Pengawasan Propinsi Kalimantan Barat, terutama secara kuantitas; jumlah pegawai kurang, jumlah jabatan struktural dan fungsional sebagian besar belum terisi. Sedangkan secara kualitas; dilihat dari latar pendidikkan, keterampilan dan ketelitian pemeriksa/tim pemeriksa belum dapat memberikan kualitias layanan sesuai dengan yang diharapkan.Untuk perbaikan dimasa yang akan datang: (1) Perlunya peningkatkan peran kepemimpinan dalam memberikan pembinaan, dorongan dan motivasi kepada bawahan, teaitama dalam memberikan pemahaman terhadap tujuan dan tugas organisasi, kepuasan keija pegawai dalam pengembangan karier pegawai dan proses penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP) oleh ketua tim pemeriksa, secara formal melalui : rapat staf, diskusi-diskusi maupun informal meeting; (2) Perlunya penambahan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui : (a) secara kuantitas ; penambahan jumlah pegawai sesuai kebutuhan organisasi, tenaga teknis yang memadai, pengisian jabatan struktural dan fungsional yang belum terisi dan (b) secara kuaiitas; meningkatkan pengembangan keterampilan pegawai melalui pendidikkan dan pelatihan yang intensif dibidang pengawasan kepada para pegawai agar mampu menguasai bidang tugasnya, dan kemampuan dalam penyusunan program kerja pengawasan.
English Abstract
This research was aimed to describe and analyze care organizational performance of the Supervision Bureau (BAWAS) of West Kalimantan Province in executing any supervision works. The focuses are effectiveness aspect, efficiency, and quality of observation service, and constraining factors in executing any supervision works at the West Kalimantan Province Governance. This research was conducted at the government environmental of the West Kalimantan Province using descriptive type with qualitative approach. Data sources are early informan selected by purposive sampling from officers of the Supervision Bureau (BAWAS) of West Kalimantan Province and some officers from outside organizational unit of the Supervision Bureau of West Kalimantan Province, which often accept supervision services. Data analysis used the interactive models from Miles and Huberman. Results of this research showed that organizational performance of the Supervision Bureau (BAWAS) of West Kalimantan Province seen from : (1) aspect of inferential organizational effectiveness in general not optimal yet, especially the lack of the understanding of officer to organizational duty and target, not yet according among planning/program with execution of observation activity, and satisfied of officers work, so that not yet earned to give contribution to attainment of organizational target; (2) aspect of organizational efficiency not optimal yet, especially exploiting of operational fund not optimal yet, more than 50 % of total product of investigation reports (LHP) lost time to be finished, and total of finding is more dominated by administration finding, include of finding of loss of finance of state/local not yet in order to an optimal fashion. But seen from efesiency of time duration (day) of inspections generally have adequate, only limitation of existing personal result time of inspection become uneffective; (3) aspect of quality of observation service in general not yet earned to give satisfaction to receiver of service service (checked object) especially in the case of correctness in inspection works. But studied from behavior of investigator/team investigator during investigation process in general have as according to norm and supervision ethics. This research also found some factors that becoming resitor of supervision works, that are : (1) partial leadership factor represent one of organizational performance resistor of the Supervision Bureau (BAWAS) of West Kalimantan Province, especially in giving construction, motivation and support and also the work satisfaction to officer ; (2) human resource factor represent most dominant positive factor pursue organizational performance of the Supervision Bureau (BAWAS) of West Kalimantan Province, especially in the amount : sum up officer less, sum up functional and structural position that most not been loaded yet. While in the quality : education background, correctness investigator/examiner team, and skill not earned yet to give quality services matching with expected.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 040503 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 26 Sep 2024 06:28 |
Last Modified: | 26 Sep 2024 06:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231143 |
![]() |
Text
ISKANDAR.pdf Download (22MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |