Swastika, Tedy (2005) Profil Sanitasi Alat Persusuan Di Wilayah Kerja Kop. Sae Pujon Dilihat Dari Kualitas Mikroorganisme. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Survei penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandesari, wilayah kerja KOPSAE Pujon, analisis sampel dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Universitas Brawijaya Malang, mulai tanggal 4 Februari 2004 sampai dengan 30 Maret 2004. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil sanitasi alat persusuan di wilayah kerja KOP SAE Pujon dilihat dari kualitas mikroorganisme Materi penelitian adalah alat-alat persusuan yang dimiliki 6 petemak sapi perah diwilayah kerja KOPSAE Pujon sebagai sumber kontaminasi awal dari mikroorganisme susu. Jumlah dan jenis bakteri yang menempel di alat persusuan diketahui dengan penelitian di laboratorium yang meliputi uji jumlah bakteri dengan metode TPC, uji bakteri E. Coli dengan menggunakan media EMB, uji Salmonella dengan menggunakan media SS agar dan identifikasi bakteri dengan pewamaan Gram. Data Penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total bakteri pada alat persusuan yang terendah terdapat pada sampel E yaitu sebesar 1,50 X 106 cfu/cm2 sedangkan yang tertinggi pada sampel C yaitu sebesar 2,61 X 106 cfu/cm2. Kandungan rata-rata bakteri Coliform terendah terdapat pada sampel F yaitu sebesar 1,00 X 101 cfu/cm1, sedangkan yang tertinggi pada sampel B yaitu sebesar 1,48 X 101 c/w/cm2. Jumlah bakteri Staphylococcus aureus yang ditemukan dalam sampel alat persusuan berkisar antara 4,73 X 102 c/w/cm2 sampai 8,60 X 102 </w/cm2. Salmonella masih ditemukan keberadaannya pada sampel B dan F dengan jumlah maksimum sebanyak 3 cfu/cm2. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kandungan bakteri alat persusuan yang ada di lokasi penelitian masih belum memenuhi standar seperti yang tertera dalam SNI 01-3141-1998 tentang kandungan mikrobiologi alat persusuan. Sehingga dapat sarankan agar perlu diperhatikannya sanitasi pada semua aspek yang berhubungan dengan penanganan susu segar baik selama pemerahan sampai distribusi sehingga dapat memperkecil tingkat kontaminasi mikroba pada alat persusuan, dan perlunya dilakukan pencelupan puting dalam desinfektan setelah proses pemerahan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada puting. Selain itu perlu juga adanya pengawasan dari pihak KUD terhadap alat persusuan pada para petemak sehingga kualitas susu segar yang dihasilkan akan baik dan memenuhi SNI.
English Abstract
A survey of the research was carried out in Pandesari village, KOPSAE Pujon territory and sampel was analyzed in Milk Pilot Project Laboratory Brawijaya University, from February 4l“ until March 30th , 2004. The objective of this study was to investigate milk equipment sanitation profile in term of microorganism quality in KOPSAE Pujon territory. The material was milk equipment from six dairy farmers at Pandesari village as first contamination of milk microorganism. The number and type of microorganism were determined in the laboratory. The number of microorganism was determined by TPC method, the Salmonella was determined using SS agar, the E.coli was determined using EMB agar, the Staphylococcus aureus was determined using Vogel Jhonson agar, the group of microorganism was identified by Gram staining. The research data was analyzed descriptively. The result showed that the lowest amount of bacteria on sample E (1,50 X 106 c/w/cm2) and the highest one on sample C (2,61 X 106 c/w/cm2). The lowest amount of Coliform on sample F with 1,00 X 101 cful cm2 and the highest one on sample B with 1,48 X 101 cfulcm2. The amount of Staphylococcus aureus are 4,73 x 102- 8,6 X 102 cfulcm2. Salmonella still found on sample B and F with maximum amount 3 cfu/cm2. The conclusion of the research tell us that milk quality based on microorganism quality on research location are not meet standard based on Indonesian National Standard number SNI 01-3141-1998 because of milk equipment sanitation profile were not good enough. It could be suggested that milk need complete sanitation and good handling and also nipple dipping is important to keep the milk quality. But, the most important things is farmers need controlling program from KOP SAE to keep the milk quality.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 050600987 |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 01:13 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 01:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/229898 |
![]() |
Text
050600987.pdf Download (7MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |