Selektivitas Alat Tangkap Trammel net Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sedati Kabupaten Sidoarjo

Rachmawati, Dewi Ayu and Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi, M.Si and Wahida Kartika Sari, S.Pi, M.S (2024) Selektivitas Alat Tangkap Trammel net Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Trammel Net adalah alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok gillnet. Banyak nelayan yang mengoperasikan karena kontruksi trammel net tergolong mudah dalam pengoperasiannya dan cukup murah (Alfian, 2023). Nelayan Indonesia mulai mengoperasikan trammel net sejak diberlakukannya Keppres No. 39 tahun 1980 tentang penghapusan dan pelarangan trawl di seluruh Indonesia. Trammel net mampu mengeksploitasi udang secara terjerat (gilled), terpuntal (entangled), tersangkut (snagged), dan terkantung (pocketted). Dengan demikian, peluang ikan/ benda lain lolos dari inner net sangat kecil. (Purbayanto, et al., 2000). Kegiatan penangkapan ikan pada suatu tempat dibiarkan terus menerus, maka menimbulkan permasalahan padat tangkap yang mengakibatkan gejala tangkap lebih (over fishing) dan pada akhirnya akan mengancam kelestarian sumberdaya ikan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumberdaya ikan dengan menerapkan pengaturan yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan berdasarkan amanat dari Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), (FAO dalam Putra et al, 2018). Adapun upaya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan keanekaragaman hayati adalah dilakukannya penelitian selektivitas trammel net terhadap hasil tangkapan untuk perbaikan performa selektivitasnya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 dengan mengikuti satu nelayan di Perairan Sedati. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Setiap alat tangkap dengan mesh size yang berbeda dilakukan 5 kali trip penangkapan. Data sekunder yang diambil pada penelitian ini meliputi: data tahunan DKP Sidoarjo, literatur�literatur penunjang Pustaka yang berasal dari buku maupun jurnal melalui internet. Data primer yang diambil yaitu pengambilan data identifikasi kontruksi Trammel net, jenis ikan, jumlah ikan yang tertangkap (ekor), pola tertangkapnya ikan (snagged, wedged, gilled, entangled), dan panjang cagak ikan (cm). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontruksi Trammel net menggunakan software AutoCAD, analisis komposisi hasil tangkapan, uji analisis kurva selektivitas alat tangkap Trammel net Dari hasil pengidentifikasian Trammel net diperoleh hasil bahwa kontruksi Trammel net yang digunakan oleh nelayan PPI Sedati memiliki 2 ukuran mesh size yaitu 4,5 inci dan 5 inci. Ukuran 4,5 inci dan 5 inci sama-sama memiliki panjang jaring 16,5 meter, ukuran tali ris atas berdiameter 4 mm dan tali ris bawah berdiameter 3 mm, tinggi selvedge adalah 2 mata jaring di bagian atas dan 2 mata jaring di bagian bawah. Terdapat pelampung sebanyak 95 Buah, dengan jarak pemasangan 30 cm dan pemberat yang digunakan terbuat dari bahan timah berjumlah 150 buah dan jarak pemasangan sekitar 4 cm. Jaring lapisan luar (outer net) terbuat dari polyamide (PA) dengan ukuran mata jaring yang digunakan sebesar 15 inci. Inner net terbuat dari polyamide (PA) diameter 0,6 mm. Yang menjadi pembeda antara kedua mesh size adalah tinggi jaring yaitu 2,7 m untuk Trammel net 4,5 inci dan 3,2 m untuk Trammel net 5 inci. Ikan hasil tangkapan yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 10 spesies, yaitu ikan bawal putih (Pampus argenteus), ikan laosan (Eleutheronema tetradactylum), ikan tawi (Drepane punctata), rajungan (Portunus pelagicus), ikan bawal hitam Trammel Net adalah alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok gillnet. Banyak nelayan yang mengoperasikan karena kontruksi trammel net tergolong mudah dalam pengoperasiannya dan cukup murah (Alfian, 2023). Nelayan Indonesia mulai mengoperasikan trammel net sejak diberlakukannya Keppres No. 39 tahun 1980 tentang penghapusan dan pelarangan trawl di seluruh Indonesia. Trammel net mampu mengeksploitasi udang secara terjerat (gilled), terpuntal (entangled), tersangkut (snagged), dan terkantung (pocketted). Dengan demikian, peluang ikan/ benda lain lolos dari inner net sangat kecil. (Purbayanto, et al., 2000). Kegiatan penangkapan ikan pada suatu tempat dibiarkan terus menerus, maka menimbulkan permasalahan padat tangkap yang mengakibatkan gejala tangkap lebih (over fishing) dan pada akhirnya akan mengancam kelestarian sumberdaya ikan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumberdaya ikan dengan menerapkan pengaturan yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan berdasarkan amanat dari Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), (FAO dalam Putra et al, 2018). Adapun upaya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan keanekaragaman hayati adalah dilakukannya penelitian selektivitas trammel net terhadap hasil tangkapan untuk perbaikan performa selektivitasnya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 dengan mengikuti satu nelayan di Perairan Sedati. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Setiap alat tangkap dengan mesh size yang berbeda dilakukan 5 kali trip penangkapan. Data sekunder yang diambil pada penelitian ini meliputi: data tahunan DKP Sidoarjo, literatur�literatur penunjang Pustaka yang berasal dari buku maupun jurnal melalui internet. Data primer yang diambil yaitu pengambilan data identifikasi kontruksi Trammel net, jenis ikan, jumlah ikan yang tertangkap (ekor), pola tertangkapnya ikan (snagged, wedged, gilled, entangled), dan panjang cagak ikan (cm). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontruksi Trammel net menggunakan software AutoCAD, analisis komposisi hasil tangkapan, uji analisis kurva selektivitas alat tangkap Trammel net Dari hasil pengidentifikasian Trammel net diperoleh hasil bahwa kontruksi Trammel net yang digunakan oleh nelayan PPI Sedati memiliki 2 ukuran mesh size yaitu 4,5 inci dan 5 inci. Ukuran 4,5 inci dan 5 inci sama-sama memiliki panjang jaring 16,5 meter, ukuran tali ris atas berdiameter 4 mm dan tali ris bawah berdiameter 3 mm, tinggi selvedge adalah 2 mata jaring di bagian atas dan 2 mata jaring di bagian bawah. Terdapat pelampung sebanyak 95 Buah, dengan jarak pemasangan 30 cm dan pemberat yang digunakan terbuat dari bahan timah berjumlah 150 buah dan jarak pemasangan sekitar 4 cm. Jaring lapisan luar (outer net) terbuat dari polyamide (PA) dengan ukuran mata jaring yang digunakan sebesar 15 inci. Inner net terbuat dari polyamide (PA) diameter 0,6 mm. Yang menjadi pembeda antara kedua mesh size adalah tinggi jaring yaitu 2,7 m untuk Trammel net 4,5 inci dan 3,2 m untuk Trammel net 5 inci. Ikan hasil tangkapan yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 10 spesies, yaitu ikan bawal putih (Pampus argenteus), ikan laosan (Eleutheronema tetradactylum), ikan tawi (Drepane punctata), rajungan (Portunus pelagicus), ikan bawal hitam Trammel Net adalah alat tangkap yang termasuk ke dalam kelompok gillnet. Banyak nelayan yang mengoperasikan karena kontruksi trammel net tergolong mudah dalam pengoperasiannya dan cukup murah (Alfian, 2023). Nelayan Indonesia mulai mengoperasikan trammel net sejak diberlakukannya Keppres No. 39 tahun 1980 tentang penghapusan dan pelarangan trawl di seluruh Indonesia. Trammel net mampu mengeksploitasi udang secara terjerat (gilled), terpuntal (entangled), tersangkut (snagged), dan terkantung (pocketted). Dengan demikian, peluang ikan/ benda lain lolos dari inner net sangat kecil. (Purbayanto, et al., 2000). Kegiatan penangkapan ikan pada suatu tempat dibiarkan terus menerus, maka menimbulkan permasalahan padat tangkap yang mengakibatkan gejala tangkap lebih (over fishing) dan pada akhirnya akan mengancam kelestarian sumberdaya ikan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumberdaya ikan dengan menerapkan pengaturan yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan berdasarkan amanat dari Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), (FAO dalam Putra et al, 2018). Adapun upaya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dan keanekaragaman hayati adalah dilakukannya penelitian selektivitas trammel net terhadap hasil tangkapan untuk perbaikan performa selektivitasnya. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 dengan mengikuti satu nelayan di Perairan Sedati. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Setiap alat tangkap dengan mesh size yang berbeda dilakukan 5 kali trip penangkapan. Data sekunder yang diambil pada penelitian ini meliputi: data tahunan DKP Sidoarjo, literatur�literatur penunjang Pustaka yang berasal dari buku maupun jurnal melalui internet. Data primer yang diambil yaitu pengambilan data identifikasi kontruksi Trammel net, jenis ikan, jumlah ikan yang tertangkap (ekor), pola tertangkapnya ikan (snagged, wedged, gilled, entangled), dan panjang cagak ikan (cm). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontruksi Trammel net menggunakan software AutoCAD, analisis komposisi hasil tangkapan, uji analisis kurva selektivitas alat tangkap Trammel net Dari hasil pengidentifikasian Trammel net diperoleh hasil bahwa kontruksi Trammel net yang digunakan oleh nelayan PPI Sedati memiliki 2 ukuran mesh size yaitu 4,5 inci dan 5 inci. Ukuran 4,5 inci dan 5 inci sama-sama memiliki panjang jaring 16,5 meter, ukuran tali ris atas berdiameter 4 mm dan tali ris bawah berdiameter 3 mm, tinggi selvedge adalah 2 mata jaring di bagian atas dan 2 mata jaring di bagian bawah. Terdapat pelampung sebanyak 95 Buah, dengan jarak pemasangan 30 cm dan pemberat yang digunakan terbuat dari bahan timah berjumlah 150 buah dan jarak pemasangan sekitar 4 cm. Jaring lapisan luar (outer net) terbuat dari polyamide (PA) dengan ukuran mata jaring yang digunakan sebesar 15 inci. Inner net terbuat dari polyamide (PA) diameter 0,6 mm. Yang menjadi pembeda antara kedua mesh size adalah tinggi jaring yaitu 2,7 m untuk Trammel net 4,5 inci dan 3,2 m untuk Trammel net 5 inci. Ikan hasil tangkapan yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 10 spesies, yaitu ikan bawal putih (Pampus argenteus), ikan laosan (Eleutheronema tetradactylum), ikan tawi (Drepane punctata), rajungan (Portunus pelagicus), ikan bawal hitam (Parastromateus niger), cumi (Photololigo chinensis), ikan kipas (Platax batavianus), ikan selar (Selar boops), ikan belanak (Liza subvidiris), ikan dukang (Arius sagor). Ukuran mata jaring 4,5 inci memiliki selektivitas optimal pada ikan hasil tangkapan dengan panjang 16,5 cm dengan rasio penangkapan tertinggi terdapat pada ukuran L = 14,5 cm yaitu sebanyak 150 ekor dengan Sa = 0,877026809. Sementara pada mesh size 5 inci memiliki selektivitas optimal pada ikan hasil tangkapan dengan panjang 18,5 cm dengan rasio penangkapan tertinggi terdapat pada ukuran L = 18,5 cm yaitu sebanyak 46 ekor dengan Sb = 0,995267791.

English Abstract

Trammel Net is a fishing tool that is included in the gillnet group. Many fishermen operate it because the trammel net construction is relatively easy to operate and quite cheap (Alfian, 2023). Indonesian fishermen have started operating trammel nets since the enactment of Presidential Decree no. 39 of 1980 concerning the elimination and prohibition of trawling throughout Indonesia. Trammel nets are capable of exploiting shrimp that are entangled, entangled, snagged and pocketed. Thus, the chance of fish/other objects escaping from the inner net is very small. (Purbayanto, et al., 2000). If fishing activities in one place are allowed to continue, this will lead to overfishing problems which will result in symptoms of overfishing and will ultimately threaten the sustainability of fish resources. Therefore, it is necessary to manage fish resources by implementing regulations that are implemented responsibly and sustainably based on the mandate of the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), (FAO in Putra et al, 2018). The effort to preserve fisheries resources and biodiversity is to carry out trammel net selectivity research on catch to improve its selectivity performance. The research was conducted in January-February 2024 by following one fisherman in Sedati Waters. The method used is quantitative descriptive. Each fishing gear with a different mesh size was carried out 5 fishing trips. Secondary data taken in this research includes: annual data from DKP Sidoarjo, supporting literature from books and journals via the internet. The primary data taken was identification of Trammel net construction, type of fish, number of fish caught (tails), fish catch patterns (snagged, wedged, gilled, entangled), and fish fork length (cm). Data analysis used in this research is Trammel net construction analysis using AutoCAD software, catch composition analysis, selectivity curve analysis test of Trammel net fishing gear. From the results of identifying the Trammel net, it was found that the construction of the Trammel net used by PPI Sedati fishermen has 2 mesh sizes, namely 4.5 inches and 5 inches. The sizes 4.5 inches and 5 inches both have a net length of 16.5 meters, the size of the top ris rope is 4 mm in diameter and the bottom ris rope is 3 mm in diameter, the height of the selvedge is 2 meshes at the top and 2 meshes at the bottom . There are 95 buoys, with an installation distance of 30 cm and the weights used are made of tin, totaling 150 pieces and an installation distance of around 4 cm. The outer net is made from polyamide (PA) with a mesh size of 15 inches. The inner net is made of polyamide (PA) with a diameter of 0.6 mm. The difference between the two mesh sizes is the height of the net, namely 2.7 m for a 4.5 inch Trammel net and 3.2 m for a 5 inch Trammel net. Then another difference is that the color of the 4.5 inch Trammel net top rope is orange while the color of the 5 inch Trammel net top rope is green.There were 10 species of fish caught in the research, namely white pomfret (Pampus argenteus), laosan fish (Eleutheronema tetradactylum), tawi fish (Drepane punctata), crab (Portunus pelagicus), black pomfret (Parastromateus niger), squid ( Photololigo chinensis), fan fish (Platax batavianus), trevally fish (Selar boops), mullet fish (Liza subvidiris), dukang fish (Arius sagor). A mesh size of 4.5 inches has optimal selectivity for fish caught with a length of 16.5 cm with the highest catch ratio being the size L = 14.5 cm, namely 150 fish with Sa = 0.877026809. Meanwhile, the 5 inch mesh size has optimal selectivity for fish caught with a length of 18.5 cm with the highest catch ratio being the size L = 18.5 cm, namely 46 fish with Sb = 0.995267791.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052408
Uncontrolled Keywords: Trammel net, Selektivitas, Catch Probability, Mesh size -: Trammel net, Selectivity, Catch Probability, Mesh size
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 11 Oct 2024 08:45
Last Modified: 11 Oct 2024 08:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/226888
[thumbnail of DALAM MASA EMBRAGO] Text (DALAM MASA EMBRAGO)
Dewi ayu rachmawati.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item