Pengaruh Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine Max L.)

Ramadhan, Iqbal Fadlan and Prof. Dr. Ir. Titiek Islami, MS. and Aldila Putri Rahayu, SP., MP. (2024) Pengaruh Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine Max L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman sumber protein yang mudah diperoleh dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Kebutuhan kedelai di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 2.967.695 ton tahun-1 , sedangkan produksi kedelai pada tahun 2019 sebesar 424.189 ton tahun-1 (Kementan, 2020). Penambahan pupuk kandang kambing dapat mengimbangi penggunaan pupuk anorganik. Salah satu upaya dalam memaksimalkan pupuk kandang kambing yang tidak cepat tersedia yaitu dengan menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang merupakan kelompok mikroorganisme tanah yang menguntungkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari interaksi antara konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kandang kambing pada tanaman kedelai serta mendapatkan konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kandang kambing yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kedelai. Hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat interaksi dengan pemberian PGPR dan pupuk kandang kambing pada tanaman kedelai, pemberian PGPR pada level tertentu memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kedelai dan pemberian pupuk kandang kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kedelai. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2023 di Kecamatan Junrejo, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu RAK faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi PGPR diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada 14, 28 dan 42 HST dengan konsentrasi 15 ml l-1 , konsentrasi 20 ml l-1 . Faktor kedua yaitu perlakuan pengaplikasian pupuk kandang kambing yang diberikan 1 kali pada saat pengolahan lahan dengan dosis 10 ton ha-1 , 15 ton ha-1 . Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Setiap perlakuan terdiri dari 56 tanaman, sehingga total tanaman dalam percobaan sebanyak 1.512 tanaman. Variabel pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, umur terbentuk polong, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot kering tanaman dan hasil panen. Hasil data pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) atau uji F Hitung pada taraf 5%. Jika hasil analisis ragam menunjukkan adanya perbedaan nyata, maka dilakukan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pemberian konsentrasi PGPR dan pupuk kandang kambing. Pengaplikasian konsentrasi PGPR 20 ml l-1 dapat meningkatkan variabel pertumbuhan tanaman kedelai mulai dari tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur terbentuk polong dan luas daun. Peningkatan pada variabel hasil meliputi jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot kering total per tanaman dan bobot biji per tanaman. Pemberian dosis pupuk kandang kambing 15 ton ha-1 mampu meningkatkan variabel pertumbuhan tanaman kedelai diantaranya tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Peningkatan pada variabel hasil diantaranya yaitu jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot kering total per tanaman dan bobot biji per tanaman.

English Abstract

Soybean (Glycine max L.) is one of proteins that is easy to obtain and has a high protein content. National demand for soybeans in Indonesia in 2019 reached 2,967,695 tons year-1 , while soybean production in 2019 was 424,189 thousand tons/year (Ministry of Agriculture, 2020). Application of goat manure can offset the use of inorganic fertilizer. One effort to maximize goat manure which is not available is by using Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) which is a group of beneficial soil microorganisms. Aims of this research are to study the interaction between PGPR concentration and goat manure dose on soybean plants and to obtain the right PGPR concentration and goat manure dose on growth and yield in soybean plants. Hypothesis of this research are that there is an interaction with giving PGPR and goat manure to soybean plants, giving PGPR at a certain level has a real influence on the growth and yield of soybean plants and giving goat manure has a real influence on growth and yield on soybean plants. This research was carried out from July to September 2023 in Junrejo District, Dadaprejo Sub district, Batu City, East Java. The research design used is factorial which consists of 2 factors. First factor is the PGPR concentration which is given 3 times, namely at 14, 28 and 42 DAP with a concentration of 15 ml l-1 , a concentration of 20 ml l-1 . Second factor is the treatment of applying goat manure which is given once during land processing at a dose of 10 tons ha-1 , 15 tons ha-1 . These two factors were combined to obtain 9 treatment combinations with 3 repetitions to obtain 27 experimental units. Each treatment consisted of 56 plants, so the total plants in the experiment were 1.512 plants. Observation variabels observed were plant height, number of leaves, leaf area, flowering age, pod formation age, number of pods per plant, pod weight per plant, seed weight per plant, plant dry weight and harvest yield. The results of the observation data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) or the calculated F test at the 5% level. If the results of the analysis of variance show that there are significant differences, then a HSD test is carried out with a level of 5% to determine the differences between the treatments. The results of the analysis of variance showed that there was no interaction between the provision of PGPR concentration and goat manure. Application PGPR concentration of 20 ml l-1 can increase soybean plant growth variables plant height, number of leaves, flowering age, pod formation age and leaf area. Increases in yield variables include the number of pods per plant, pod weight per plant, total dry weight per plant and seed weight per plant. Application a dose of goat manure 15 tons ha-1 can increase soybean plant growth variables including plant height, number of leaves and leaf area. Improvements in yield variables include the number of pods per plant, pod weight per plant, total dry weight per plant and seed weight per plant.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040211
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 10 Jun 2024 06:47
Last Modified: 10 Jun 2024 06:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220104
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Iqbal Fadlan Ramadhan.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item