“Potensi Antikanker Kombucha Kunyit Putih Pada Sel Kanker T47D”

Putri, Zheptira Mahendra (2023) “Potensi Antikanker Kombucha Kunyit Putih Pada Sel Kanker T47D”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kombucha merupakan salah satu produk pangan hasil fermentasi rendah alkohol yang terbuat dari teh oleh kultur mikroorganisme yang disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeasts). Kombucha kedepannya akan semakin populer yang ditandai dengan terus meningkatnya pasar kombucha secara global dari sekitar USD 2,2 miliar pada tahun 2020 hingga hampir 20% pada 2027. Kombucha tidak hanya dapat dibuat dari teh hitam atau hijau saja seperti yang sudah banyak diteliti. Kombucha dapat dibuat dari bahan lain seperti buah, sayur, herba, dan rempah-rempah atau rimpang. Kombucha rimpang berpotensi untuk diteliti karena mengandung berbagai senyawa bioaktif kaya manfaat. Rimpang kunyit putih atau kunir putih merupakan salah satu jenis rimpang yang banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisional batuk, pilek, dan demam serta menjadi agen antikanker dengan senyawa kurkumin yang memiliki aktivitas sitotoksik kuat pada sel tumor maupun kanker. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa rimpang-rimpangan yang difermentasi memiliki kemampuan hepatoprotektor lebih kuat dibanding jika rimpang tidak difermentasi. Senyawa calebin-A, demetoksikurkumin, xanthorrizol, THC-monoglukuronat, kurkumin monoasetat, kurkumin monoglukosida, kurkumin glukoronida, bisacurol, asam asetat, niacinamide, asam karbonat, DSL, asetat, asam piruvat, dan asam glukuronat hanya ditemukan pada produk hasil fermentasi kombucha. Hal ini menunjukkan bahwa proses fermentasi berpotensi meningkatkan aktivitas antikanker kunyit putih sehingga penelitian ini akan membuat kombucha rimpang kunyit putih yang memiliki kemampuan antikanker lebih baik dibanding tanpa fermentasi. Hasil penelitian ini adalah mengetahui bahwa konsentrasi rimpang kunyit putih berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia, ada / tidaknya dan ketebalan SCOBY, serta senyawa bioaktif baik pada minuman maupun kombucha kunyit putih. Kombucha kunyit putih dengan karakteristik fisikokimia, ketebalan SCOBY, dan senyawa bioaktif terbaik diperoleh pada konsentrasi kunyit putih sebanyak 0,8% (b/v) dengan pH 3,52; total gula 3,34%; fenol 174,20mgGAE/ml; dan IC50 113,07ppm. Fermentasi kombucha dapat meningkatkan efek sitotoksisitas kunyit putih terhadap sel kanker payudara T47D hingga tiga kali lipat. Fermentasi kombucha juga dapat meningkatkan kemampuan antikanker kunyit putih dengan cara menginduksi apoptosis dan menghambat proliferasi sel kanker payudara T47D.

English Abstract

Kombucha is a low-alcohol fermented food product made from tea by culturing microorganisms called SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeasts). In the future, kombucha will become increasingly popular, as indicated by the continued increase in the global kombucha market from around USD 2.2 billion in 2020 to almost 20% in 2027. Kombucha cannot only be made from black or green tea, as has been widely researched. Kombucha can be made from other ingredients such as fruit, vegetables, herbs, and spices or rhizomes. Kombucha rhizomes have the potential to be researched because they contain various bioactive compounds rich in benefits. White turmeric rhizome or white turmeric is a type of rhizome that is widely used by people as a traditional medicine for coughs, colds and fever as well as being an anticancer agent with the compound curcumin which has strong cytotoxic activity on tumor and cancer cells. Previous research shows that fermented rhizomes have stronger hepatoprotective abilities than if the rhizomes are not fermented. The compounds calebin-A, demethoxycurcumin, xanthorrizol, THC-monoglucuronate, curcumin monoacetate, curcumin monoglucoside, curcumin glucuronide, bisacurol, acetic acid, niacinamide, carbonic acid, DSL, acetate, pyruvic acid and glucuronic acid are only found in kombucha fermented products. This shows that the fermentation process has the potential to increase the anticancer activity of white turmeric so that this research will create white turmeric rhizome kombucha which has better anticancer abilities than without fermentation. The result of this research is to find out that the concentration of white turmeric rhizomes influences the physicochemical characteristics, presence/absence and thickness of SCOBY, as well as bioactive compounds in both drinks and white turmeric kombucha. White turmeric kombucha with the best physicochemical characteristics, SCOBY thickness, and bioactive compounds was obtained at a white turmeric concentration of 0.8% (w/v) with a pH of 3.52; total sugar 3.34%; phenol 174.20mgGAE/ml; and IC50 113.07ppm. Kombucha fermentation can increase the cytotoxic effect of white turmeric against T47D breast cancer cells up to threefold. Kombucha fermentation can also increase the anticancer ability of white turmeric by inducing apoptosis and inhibiting the proliferation of T47D breast cancer cells. Keywords: Fermentation, Kombucha, White, Turmeric, Cancer, Breast

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0523100017
Uncontrolled Keywords:	Fermentasi, Kombucha, Kunyit, Putih, Kanker, Payudara
Divisions:	S2/S3 > Magister Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User:	agung
Date Deposited:	02 Feb 2024 08:45
Last Modified:	05 Feb 2024 01:28
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215664

Text (DALAM MASA EMBARGO) Zheptira Mahendra Putri.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item