Pengaruh Konsentrasi Ampas Kunyit dan Nanokalsium Terhadap Masker Tanah Liat Ampas Rimpang Kunyit.

Deago, Hernan and Ika Atsari Dewi, STP., MP and Dr. Dodyk Pranowo, STP, M.Si (2023) Pengaruh Konsentrasi Ampas Kunyit dan Nanokalsium Terhadap Masker Tanah Liat Ampas Rimpang Kunyit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia menempati salah satu negara yang mempunyai kekayaan dengan keberagaman hayati terbesar didunia di tahun 2017. Salah satu komoditasnya yaitu kunyit. Produksi kunyit pada tahun 2016 sebesar 107.770.473 ton yang dimanfaatkan sebagai antioksidan pada kandungan kurkumin. Pemanfaatan rimpang kunyit dilakukan dengan mengekstrak dan menghasilkan limbah. Limbah ekstrak kunyit berupa ampas sangat jarang digunakan. Solusi yang dilakukan pada pemanfaatan limbah kunyit adalah menjadikannya salah satu bahan masker tanah liat. Masker tanah liat merupakan masker dengan fase semi solid berbahan dasar mineral clay yaitu kaolin dan bentonit yang berfungsi menutrisi kulit wajah dengan manfaat membersihkan dan mengurangi jumlah minyak oleh kelenjar wajah. Penerapan teknologi dalam pangan maupun non-pangan saat ini salah satunya dalam bidang nanopartikel. Penggunaan partikel yang lebih kecil dengan rentang 1-1000 nm memiliki biovabilitas yang lebih tinggi dibandingkan berukuran makro. Nanopartikel yang dimanfaatkan yaitu nanokalsium. Nanokalsium merupakan kalsium yang dimodifikasi dengan berukuran nano. Manfaat kalsium memiliki peran baik dalam homeostatis kulit dan modulator dalam proferasi juga diferensiasi keratinosit. Tujuan penelitian adalah mencari pengaruh dan perlakuan terbaik penambahan ampas kunyit dan nanokalsium terhadap masker tanah liat. Penambahan faktor ampas kunyit memiliki 3 level yaitu 2,5%, 5%, dan 7,5% dan penambahan faktor nanokalsium memiliki 3 level yaitu 0,5%, 1%, daN 1,5%. Faktor yang terdapat pada ampas kunyit dan nanokalsium memiliki respon yang dapat dipengaruhi oleh kedua faktor yaitu kadar kalsium dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pada ampas kunyit dan nanokasium terhadap masker tanah liat. Analisa pengaruh digunakan metode two-way analysis of variances (ANOVA) dengan menggunakan perangkat lunak Statistical product and service solution (SPSS). Penelitian ini dilanjutkan dengan mencari formulasi dengan penambahan ampas kunyit dan nanokalsium terbaik menggunakan metode bayes untuk menentukan perlakuan terbaik. Faktor penambahan kunyit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap uji kadar kalsium dan uji antioksidan. Ampas kunyit masih memiliki mineral dan zat aktif seperti Ca (0,12%), serat kasar (4,28%), abu (8,03%), dan nilai IC50 memiliki konsentrasi yang lebih sedikit dari rimpang kunyit yang dapat mempengaruhi kadar kalsium dan antioksidan. Faktor penambahan nanokalsium memiliki pengaruh walaupun tidak terlalu signifikan terhadap antioksidan, namun signifikan terhadap uji kadar kalsium. Hal ini dikarenakan terdapatnya beberapa senyawa aktif pada nanokalsium dan nanokalsium memiliki kadar kalsium yang tinggi. Interaksi antara kedua faktor ampas kunyit dan nanokalsium terhadap uji kalsium dan antioksidan. Hasil perhitungan menggunakan metode bayes pada uji antioksidan dan kalsium bahwa sampel terbaik didapatkan pada X3Y3 dengan penambahan ampas kunyit 7,5% dan nanokalsium 1,5%. Uji lanjutan perlakuan terbaik yaitu uji daya sebar, waktu mengering dan pH, didapatkan hasil diameter uji daya sebar yaitu 5,4 cm, uji waktu mengering yaitu 14,2 menit, dan pH dengan keasaman 6,8. Hasil ini sesuai dengan literatur dan mendekati produk komersil.

English Abstract

Indonesia is one of the countries with the greatest biodiversity in the world in 2017. One of its commodities is turmeric. Turmeric production in 2016 amounted to 107,770,473 tonnes which was used as an antioxidant due to its curcumin content. The use of turmeric rhizomes is done by extracting and producing waste. Turmeric extract waste in the form of dregs is very rarely used. The solution for utilizing turmeric waste is to make it into a clay mask ingredient. Clay masks are masks with a semi-solid phase made from clay minerals, namely kaolin and bentonite, which function to nourish facial skin with the benefit of cleaning and reducing the amount of oil by the facial glands. One of the current applications of technology in food and non-food is in the field of nanoparticles. The use of smaller particles in the range of 1-1000 nm has higher bioavailability than macro-sized particles. The nanoparticles used are nanocalcium. Nanocalcium is calcium modified to nano size. The benefits of calcium have a good role in skin homeostasis and as a modulator in keratinocyte proliferation and differentiation. The aim of the research is to find the effect and best treatment of adding turmeric dregs and nanocalcium to clay masks. The addition of turmeric dregs factor has 3 levels, namely 2.5%, 5%, and 7.5% and the addition of nanocalcium factor has 3 levels, namely 0.5%, 1%, and 1.5%. The factors contained in turmeric dregs and nanocalcium have a response that can be influenced by two factors, namely calcium levels and antioxidant activity. This research was conducted to determine the effect of turmeric dregs and nanocasium on clay masks. The influence analysis used the two-way analysis of variances (ANOVA) method using Statistical product and service solution (SPSS) software. This research was continued by looking for the best formulation with the addition of turmeric dregs and nanocalcium using the Bayes method to determine the best treatment. The addition of turmeric has a significant influence on calcium levels and antioxidant tests. Turmeric pulp still has minerals and active substances such as Ca (0.12%), crude fiber (4.28%), ash (8.03%), and the IC50 value has a lower concentration than turmeric rhizome which can affect calcium levels. and antioxidants. The added factor of nanocalcium has an influence, although not very significant on antioxidants, but is significant on the calcium level test. This is because there are several active compounds in nanocalcium and nanocalcium has high calcium levels. Interaction between the two factors of turmeric pulp and nanocalcium on calcium and antioxidant tests. The results of calculations using the Bayes method in the antioxidant and calcium tests showed that the best sample was obtained from X3Y3 with the addition of 7.5% turmeric pulp and 1.5% nanocalcium. Further tests for the best treatment were the spreadability test, drying time and pH. The results obtained were the diameter of the spreadability test was 5.4 cm, the drying time test was 14.2 minutes, and the pH with acidity was 6.8. These results are in accordance with the literature and are close to commercial products.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:17
Last Modified: 16 Jan 2024 02:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210619
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hernan Deago.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (13MB)

Actions (login required)

View Item View Item