Praktik Collaborative Governance dalam Upaya Pelestarian Kirab Budaya 1 Suro di Desa Menang Kabupaten Kediri.

Alisa, Aza Nur and Faqih Alfian, S.IP., M.IP and Wimmy Haliim, S.IP.,M.Sos (2022) Praktik Collaborative Governance dalam Upaya Pelestarian Kirab Budaya 1 Suro di Desa Menang Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Era globalisasi saat ini, berbagai budaya internasional masuk ke Indonesia. Namun, tradisi kirab budaya masih menjadi salah satu kebanggaan masyarakat lokal Kabupaten Kediri. Hal tersebut dibuktikan dengan dilaksanakannya tradisi ritual Kirab Budaya 1 Suro mengenang Sri Aji Jayabaya yang dilakukan setiap tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa di Petilasan Sri Aji Jayabaya Desa Menang, Kabupaten Kediri untuk menghargai jasa para leluhur. Penelitian kualitatif - deskriptif ini mengkaji mengenai strategi masyarakat lokal dan pemerintah daerah dalam mengenalkan dan mengembangkan Kirab Budaya 1 Suro kepada masyarakat luar dengan menggunakan metode studi kasus. Strategi mengenai pelestarian Kirab Budaya 1 Suro menggunakan teori Collaborative Governance yang dikemukakan oleh Emerson, Nabatchi, and Balogh sebagai alat analisis. Pengambilan data primer dilakukan dengan proses wawancara langsung kepada masyarakat lokal yaitu Paguyuban Jayabaya dan Inu Kirana Kabupaten Kediri sebagai salah satu elemen penting dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri untuk melestarikan aset pariwisata budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan strategi pemerintah dan masyarakat lokal secara kolaboratif mampu membuat Kirab Budaya 1 Suro di Petilasan Sri Aji Jayabaya ini menjadi salah satu aset budaya daerah yang dijaga keluhurannya dan mampu bertahan di era globalisasi saat ini.

English Abstract

In the era of globalization, various international cultures have entered Indonesia. However, the tradition of cultural carnival is still one of the prides of the local people of Kediri Regency. It is evidenced by the implementation of the ritual tradition of the Kirab Budaya 1 Suro in memory of Sri Aji Jayabaya which is carried out every 1 Suro in the Javanese calendar at Petilasan Sri Aji Jayabaya, Menang Village, Kediri Regency to appreciate the services of the ancestors. This qualitative - descriptive study examines the strategy of local community and local government in preserve and developing the Kirab Budaya 1 Suro to the outside community using a case study method. The strategy preserving the cultural branding of Kirab Budaya 1 Suro uses the Collaborative Governnace theory proposed by Emerson, Nabatchi, and Balogh as an analytical tool. Primary data collection was carried out by direct interviews with local communities, namely the Jayabaya and Inu Kirana Associations, Kediri Regency as one of the important elements of the Kediri Regency Tourism Office to promote cultural tourism assets. The results show that the role and strategy of the government and local communities in a collaborative manner is able to make the Kirab Budaya 1 Suro in Petilasan Sri Aji Jayabaya become one of the regional cultural assets that is preserved for its nobility and is able to survive in the current era of globalization.

Other obstract

Era globalisasi saat ini, berbagai budaya internasional masuk ke Indonesia. Namun, tradisi kirab budaya masih menjadi salah satu kebanggaan masyarakat lokal Kabupaten Kediri. Hal tersebut dibuktikan dengan dilaksanakannya tradisi ritual Kirab Budaya 1 Suro mengenang Sri Aji Jayabaya yang dilakukan setiap tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa di Petilasan Sri Aji Jayabaya Desa Menang, Kabupaten Kediri untuk menghargai jasa para leluhur. Penelitian kualitatif - deskriptif ini mengkaji mengenai strategi masyarakat lokal dan pemerintah daerah dalam mengenalkan dan mengembangkan Kirab Budaya 1 Suro kepada masyarakat luar dengan menggunakan metode studi kasus. Strategi mengenai pelestarian Kirab Budaya 1 Suro menggunakan teori Collaborative Governance yang dikemukakan oleh Emerson, Nabatchi, and Balogh sebagai alat analisis. Pengambilan data primer dilakukan dengan proses wawancara langsung kepada masyarakat lokal yaitu Paguyuban Jayabaya dan Inu Kirana Kabupaten Kediri sebagai salah satu elemen penting dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri untuk melestarikan aset pariwisata budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan strategi pemerintah dan masyarakat lokal secara kolaboratif mampu membuat Kirab Budaya 1 Suro di Petilasan Sri Aji Jayabaya ini menjadi salah satu aset budaya daerah yang dijaga keluhurannya dan mampu bertahan di era globalisasi saat ini.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052311
Uncontrolled Keywords: Kirab Budaya 1 Suro, Collaborative Governance, Pemerintah Daerah, Masyarakat Lokal-Kirab Budaya 1 Suro, Collaborative Governance, Local Governments, Local Communities
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Emy Sukartini
Date Deposited: 12 Jan 2024 02:01
Last Modified: 12 Jan 2024 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208743
[thumbnail of Dalam masa EMBARGO] Text (Dalam masa EMBARGO)
Aza Nur Alisa.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item