Almaghfiroh, Safina Fadia and Ni Made Savitri Paramita, S.S, M.A (2023) Peran Gender Dansou Idol dalam Drama Mendol Karya Tsuzuki Junichi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cross dressing adalah fenomena di mana seseorang menggunakan pakaian dan berperilaku sesuai dengan perilaku lawan jenisnya. Di Jepang, cross dressing yang dilakukan perempuan disebut dengan dansou. Seorang perempuan yang melakukan dansou diharapkan menunjukkan peran gender selayaknya laki-laki. Hal ini nampak dalam serial drama Mendol, di mana ketiga tokoh utama yaitu Wakamatsu Asahi, Kawachi Nami, dan Otawa Hinata harus melakukan dansou sebagai idol pria. Peran gender yang ditunjukkan oleh ketiga tokoh ini dianalisis menggunakan teori Gender Performativity dari Judith Butler. Penelitian ini menggunakan teori Gender Performativity oleh Judith Butler untuk menganalisis performance dan performativity. Performance fokus pada penampilan seseorang yang terlihat dari luar, sedangkan performativity fokus pada tindakan yang dilakukan berulang-ulang. Penelitian ini juga menggunakan Mise en Scene sebagai teori pendukung untuk mempertajam analisis penelitian. Peran gender akan teridentifikasi setelah mengetahui performance dan performativity dari Wakamatsu Asahi, Kawachi Nami, dan Otawa Hinata. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Asahi dan Nami berhasil menunjukkan peran gender sebagai dansou idol, sedangkan Hinata tidak berhasil menunjukkan peran gender sebagai dansou idol. Peran gender Asahi dan Nami sama dengan peran gender dansou idol di mana pelaku dansou idol diharapkan berpenampilan dan berperilaku seperti laki-laki, lalu idol harus menjaga hubungan yang baik antar sesama anggota, mementingkan penggemar, dan menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal. Peran gender Hinata berbeda dengan dansou idol, di mana dia tidak berperilaku seperti laki-laki. Butler mengatakan bahwa gender itu cair, bisa berubah dan tidak terikat pada wadahnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa performance tidak memengaruhi performativity.
Other obstract
クロスドレッシングとは、異性の行動に合わせた服装や振る舞いをする 現象のことである。日本では、女性によるクロスドレッシングは「男装」 と呼ばれている。男装をしている女性は、男性のように性役割を果たすこ とが期待されている。ドラマ『メン☆ドル〜イケメンアイドル〜』では、 主人公の若松アサヒ、河内ナミ、音羽ヒナタの 3 人が男性アイドルとして 男装を披露することになった。この3 人のキャラクターが示すジェンダー ロールを、ジュディス・バトラーのジェンダー・パフォーマティヴ理論を 用いて分析する。 本研究では、ジュディス・バトラーのジェンダー・パフォーマティヴ理 論を用いて、パフォーマンスとパフォーマティヴを分析する。パフォーマ ンスとは、その人が外からどのように見えるかに注目し、パフォーマティ ビティとは、繰り返し行われる行為に注目する。また、本研究では、研究 分析をより鮮明にするために、ミザンセーヌを副次的理論として用いてい る。若松アサヒ、河内ナミ、音羽ヒナタのパフォーマンスとパフォーマテ ィビティを見出した上で、ジェンダーロールを明らかにする。本研究は、 質的記述法を用いた質的研究である。 本研究の結果は、アサヒとナミは男装アイドルとしてのジェンダーロー ルを成功させたが、ヒナタは男装としてのジェンダーロールを成功させな かったことが明らかになった。アサヒとナミのジェンダーロールは、男装 アイドルのジェンダーロールと同じで、男装アイドルは男性のような外見 と振る舞いを求められ、アイドルは仲間との関係を良好に保ち、ファンを 優先し、外部との関係を良好に保つ必要があるとされる。ヒナタのジェン ダーロールは、男性的な振る舞いをしない、ダンスアイドルとは異なるも のである。バトラーは、ジェンダーは流動的で変化しやすく、その容器に 縛られることはないと言っているので、パフォーマンスがパフォーマティ ビティに影響を与えることはないと結論づけることができる
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523120269 |
Uncontrolled Keywords: | Gender, Peran Gender, Performance, Performativity, Dansou, Idol |
Subjects: | 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2023 04:43 |
Last Modified: | 19 Oct 2023 04:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203921 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Safina Fadia Almaghfiroh.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (29MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |