Ayu Yosihara, Faizah (2022) Shironuri: Identitas Subkultur Studi Kasus Minori (Salah Satu Model Terkenal Shironuri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jepang memiliki budaya yang mampu memikat para wisatawan. Produk yang mereka andalkan seperti manga (komik), anime (animasi), ciptaan teknologi canggih, dan juga terkait fashion. Bukan hanya pakaian tradisionalnya saja seperti kimono, tetapi beragam jenis gaya street fashion juga berkembang di kalangan masyarakat Jepang. Penggunaan fashion nyatanya mampu memberikan identitas pada sebuah subjek yang mengenakan. Penelitian ini mengambil tema mengenai riasan wajah dan fashion yang diusung oleh Minori. Minori menggunakan street fashion Shironuri, dengan mewujudkan identitas berupa penggunaan riasan putih di wajahnya. Di Jepang, tradisi panjang menggunakan riasan putih sudah ada sejak abad pertengahan. Dari abad ke-9 hingga ke-11, waktu yang dikenal sebagai periode Heian, pria dari keluarga bangsawan melukis wajah mereka sebagai tanda status mereka. Tren ini kemudian diadopsi oleh wanita pada abad ke-17, ketika geisha penghibur wanita kelas atas mulai muncul. Apa yang dilakukan Minori saat ini dianggap keluar dari jalur yang semestinya, dimana High Culture seharusnya terkesan elagan berubah menjadi sebuah karya Subkultur baru mengenai pandangan yang bisa diterima hingga sekarang. Shironuri berusaha melawan norma budaya “wanita cantik kelas atas” yang biasa terkenal high culturenya menjadi street fashion dengan tampil di kegiatan street fashion. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik kajian pustaka dan hasil analisis akan diuraikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini akan menganalisis sejauh mana identitas subkultur high fashion mampu tergantikan menjadi street fashion pada sebuah style Shironuri. Nyatanya, Shironuri merupakan wujud Identitas subkultur dalam bentuk perlawanan baru terhadap subjek pandangan wanita cantik, Style ini menggambarkan sesuatu yang berbeda terkait wacana landscape mengenai wanita cantik dari segi high culture yang ada di diri geisha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas subkultur yang ditampilkan oleh style Shironuri merupakan subkultur dari high culture yang akhirnya menjadi street fashion di tangan Minori. Meskipun demikian, style Shironuri bisa memberikan warna baru di dunia street fashion, dan mampu diterima baik di kalangan pecinta mode Harajuku Street
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522120070 |
Uncontrolled Keywords: | Street Fashion, Identitas, Subkultur |
Subjects: | 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 04 Nov 2022 03:48 |
Last Modified: | 04 Nov 2022 03:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196114 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
FAIZAH AYU YOSIHARA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |