Evaluasi Performansi Rantai Pasok Berkelanjutan Pada Keripik Apel Menggunakan Integrasi Quality Function Deployment (QFD), Fuzzy Analytical Network Process (FANP), Dan Data Envelopment Analysis (DEA)

Ramadan, Awal and Wike Agustin Prima Dania,, STP., M.Eng., PhD and Dr. Siti Asmaul Mustaniroh,, STP., MP. (2022) Evaluasi Performansi Rantai Pasok Berkelanjutan Pada Keripik Apel Menggunakan Integrasi Quality Function Deployment (QFD), Fuzzy Analytical Network Process (FANP), Dan Data Envelopment Analysis (DEA). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil apel terbesar di Indonesia dengan Kota Batu dengan produksi sekitar 55.891 Ton. Banyaknya tanaman apel di Kota Batu menjadi peluang dalam pengolahan pangan berbasis apel salah satunya adalah keripik apel. UKM keripik apel memiliki potensi sebagai sentra produksi unggulan daerah, karena melimpahnya apel yang merupakan bahan utama dalam pembuatan keripik apel. Salah satu untuk mengoptimalkan rantai pasok adalah performansi rantai pasok berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Permasalahan yang terjadi dalam UKM keripik apel dalam aspek ekonomi yaitu harga buah apel naik di musim kemarau dan pemasaran yang turun pada bulan Februari dan Maret. Indikator permasalahan pada aspek lingkungan di UKM keripik apel yang terjadi adalah penumpukan limbah kulit buah apel. Permasalahan yang terjadi dalam aspek sosial di UKM keripik apel Kota Batu ialah tenaga kerja kebanyakan dari sekitar UKM berdampak menimbulkan performansi kerja yang kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis tingkat performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu serta menentukan strategi perbaikan untuk peningkatan performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu. Variabel rantai pasok berkelanjutan terdiri dari input dan output. Variabel input terdiri dari persediaan bahan baku, biaya produksi, harga produk, ketepatan pengiriman, harga bahan baku, panjang rantai pasok, pergantian karyawan per tahun, penggunaan IT. Variabel output terdiri dari pendapatan, emisi karbon dan jumlah tenaga kerja. Pada penelitian yang menjadi populasi akses sejumlah 17 UKM keripik apel dengan kriteria kapasitas produksi minimal 300 kg per hari, produk tidak repacking menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan responden menggunakan pakar yang terdiri dari pemilik UKM. Pengukuran performansi rantai pasok input yang digunakan adalah variabel BSC yang terdiri dari 4 perspektif BSC yaitu perspektif proses internal, pelanggan, keuangan, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Metode yang digunakan pada penelitian Gabungan dari ketiga metode QFD, FANP, dan DEA akan mendapatkan tingkat performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu serta dapat memberikan usulan terkait strategi perbaikan untuk meningkatkan performansi rantai pasok keripik apel di Kota Batu. Tingkat kepentingan faktor perilaku kinerja adalah biaya produksi (0.16), biaya bahan baku (0.15), persediaan bahan baku (0.14), ketepatan pengiriman (0.14), harga produk (0.13), panjang rantai pasok (0.12), penggunaan IT (0.12), dan pergantian karyawan per tahun (0.03). Hasil penilaian tingkat efisiensi kinerja mitra dan UKM keripik apel dari 17 UKM, terdapat 2 mitra yang tidak efisien, yaitu D3 dengan skor efisiensi 0,973 dan D4 dengan skor efisiensi 0,957. Strategi perbaikan yang dapat dilakukan UKM keripik apel di Kota batu adalah mengurangi biaya produksi, perjanjian antara supplier dan petani, implementasi teknologi informasi. penggunaan jenis transportasi lain, dan penambahan tenaga kerja yang terampil diperlukan UKM agar dapat mencapai tujuan.

English Abstract

East Java Province is the largest apple producer in Indonesia with Batu City with a production of around 55,891 tons. The number of apple plants in Batu City is an opportunity in apple-based food processing, one of which is apple chips. Apple chips SMEs have potential as regional superior production centers, because of the abundance of apples which are the main ingredient in making apple chips. One way to optimize supply chains is sustainable supply chain performance in the economic, social and environmental fields. Problems that occur in apple chip SMEs in the economic aspect are the price of apples increases in the dry season and marketing decreases in February and March. The indicator of problems in environmental aspects in apple chip SMEs that occurs is the accumulation of apple peel waste. The problem that occurs in the social aspect in the Batu City Apple Chips UKM is that the workforce mostly from around the UKM has an impact on causing poor work performance. The purpose of the study was to identify and analyze the performance level of the apple chips supply chain in Batu City SMEs and determine improvement strategies to improve the apple chips supply chain performance in Batu City SMEs. Continuous supply chain variables consist of inputs and outputs. The input variables consist of raw material inventory, production costs, product prices, delivery time, raw material prices, supply chain length, employee turnover per year, IT usage. The output variables income, carbon emissions and total employee. In the study, the target population was 17 apple chip SMEs with a minimum production capacity criterion of 3 quintals per day, the product is not repacked using purposive sampling technique. The selection of respondents using experts consisting of SME owners. The input supply chain performance measurement used is the BSC variable which consists of 4 BSC perspectives, namely the perspective of internal processes, customers, finances, and learning and growth. The method used in this research is combination of the three methods of QFD, FANP, and DEA will get the level of performance of the apple chip supply chain in Batu City SMEs and can provide suggestions regarding improvement strategies to improve the performance of the apple chips supply chain in Batu City. The importance of cooperative behavior factors are production costs (0.16), raw material costs (0.15), raw material inventory (0.14), delivery accuracy (0.14), product prices (0.13), supply chain length (0.12), IT usage (0.12) , and employee turnover per year (0.03). The results of the assessment of the efficiency level of partner cooperation and apple chip SMEs from 17 SMEs, there are 2 partners who are inefficient, namely D3 with an efficiency score of 0.973 and D4 with an efficiency score of 0.957. Improvement strategies that can be carried out by apple chip SMEs in Batu City are reducing production costs, agreements between suppliers and farmers, implementation of information technology. the use of other types of transportation, and the addition of a skilled workforce is needed for SMEs to achieve their goals.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0422100020
Uncontrolled Keywords:	Perfromansi, Rantai Pasok, Strategi,Performance, Strategy, Supply Chain
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	S2/S3 > Magister Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	03 Nov 2022 02:28
Last Modified:	03 Nov 2022 02:28
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196068

Text (DALAM MASA EMBARGO) Awal Ramadan.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item