Siska, Astri Iga (2018) Wedang Uwuh Berbasis Daun Janggelan (Mesona palustris BL) Sebagai Imunomodulator Terhadap Tikus (Rattus norvegicus) Diabetes. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Janggelan (Mesona palustris BL) mempunyai potensi untuk diformulasikan dengan rempah kering lainnya menjadi minuman tradisional, wedang uwuh. Pencampuran rempah-rempah dalam formulasi minuman dapat dilakukan untuk memperoleh suatu kombinasi antioksidan dengan khasiat yang beragam. Pangan fungsional yang mengandung flavonoid dapat berpotensi sebagai imunomodulator karena kemampuan antioksidan sebagai anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu formulasi optimum wedang uwuh dengan campuran janggelan, jahe merah, kayu secang, cengkeh dan daun sirsak, dan menguji wedang uwuh optimasi sebagai imunomodulator pada tikus diabetes. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap. Tahap pertama yakni optimasi wedang uwuh berbasis janggelan melalui optimasi formulasi menggunakan metode dengan D-optimal Mixture Design. Rancangan ini menggunakan variabel bebas janggelan, jahe merah, kayu secang, cengkeh dan daun sirsak dengan respon IC50 minimum, total fenol dan total flavonoid maksimum. Tahap berikutnya pengujian pengaruh produk minuman fungsional wedang uwuh berbasis janggelan sebagai imunomodulator secara in-vivo, yaitu tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Perlakuan tikus terdiri dari kontrol tikus sehat, kontrol tikus diabetes, dan tiga kelompok tikus diabetes yang diberi wedang uwuh. Wedang uwuh diberikan tiga hari setelah tikus diinduksi aloksan, pemberian wedang uwuh dilanjutkan selama 28 hari. Selanjutnya diambil limpa untuk pengujian imunomodulator dengan mengamati sel CD4+ , sitokin pro-inflamasi (TNF-α dan IFN-Ɣ) dan anti-inflamasi (IL-10 dan TGF-β). Hasil penelitian menunjukkan formulasi optimum wedang uwuh berbasis janggelan adalah janggelan sebanyak 2,832 g, jahe merah sebanyak 0,1 g, kayu secang sebanyak 0,38 g, cengkeh sebanyak 0,114 g, dan daun sirsak sebanyak 0,074 g dengan volume air mendidih sebanyak 350 ml. Formulasi terpilih ini menunjukkan nilai IC50, total fenol dan total flavonoid masing-masing sebesar 404,99±3,71 ppm; 16,17±0,04 mg GAE/g; 6,69±0,31 mg QE/g. Secara kualtitaif senyawa bioaktif yang teridentifikasi pada wedang uwuh berbasis janggelan adalah asam kafeat, eugenol, kuersetin, 10-shogaol, 8-shogaol, 6-shogaol, 6-gingerol, 8-gingerol 10-gingerol. Minuman fungsional wedang uwuh berbasis janggelan secara signifikan menghambat ekspresi sitokin pro-inflamasi (IFN-Ɣ dan TNF-α) dan tercapainya keseimbangan antara sitokin pro-inflamasi dan anti-inflamasi yang tidak berbeda nyata dengan kontrol tikus sehat.
English Abstract
Black cincau can potentially be formulated with other dried herbs into a traditional drink, wedang uwuh. Mixing spices in beverage formulations can be done to obtain a combination of antioxidants with diverse properties. Functional foods containing flavonoids can potentially be immunomodulators because of their antioxidant abilities as anti-inflammation. This study aims to obtain a wedang uwuh formulation with an optimum mixture of black cincau leaves, red ginger, sappan wood, clove and soursop leaves, and test wedang uwuh as an immunomodulator for experimental animals. This study consisted of 2 steps. The first step was the optimization formulation of black cincau-based wedang uwuh using the method with D-optimal Design Mixture. This design used an independent variable, black cincau leaves, red ginger, sappan wood, cloves and soursop leaves with a minimum IC50, maximum total phenol and total flavonoids responses. The second step was testing the effect of black cincau-based wedang uwuh functional beverage products as an in-vivo immunomodulator, diabetic rats were induced by alloxan. Rats were divided into following groups of 4 animal each: healthy control, diabetic control, three wedang uwuh-treated diabetic groups. Wedang uwuh was administrated 3 days after alloxan administration; these injection were continued for 28 days. At the end of the 28-day periode, the rat spleen was analyzed used flowcytometry, to test immunomodulators by observing CD4+ cells, pro-inflammatory (TNF-α and IFN-Ɣ) and anti-inflammatory (IL-10 and TGF-β) cytokines. The results showed the optimum mixture of wedang uwuh formulation consisted of (in g per 3.5 g : 350 ml boiled water b/v): black cincau leaves 2.832, red ginger 0.1, sappan woods 0.38, clove 0.114, and soursop leaves 0.074. The selected formulation showed IC50 404.99±3.71 ppm, total phenolic content 16.17±0.04 mg GAE/g, total flavonoid 6.69±0.31 mg QE/g. Bioactive compound that identified quatitatively in wedang uwuh based black cincau were caffeic acid, eugenol, quercetin, 10-shogaol, 8-shogaol, 6-shogaol, 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol. This functional drinks significantly inhibited the expression of pro-inflammatory cytokines (IFN-Ɣ and TNF-α) and achieved a balance between pro-inflammatory and anti-inflammatory cytokines that were not significantly different from healthy controls.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 96/SIS/w/2019/041901309 |
Uncontrolled Keywords: | Imonomodulasi, Janggelan, Kapasitas antioksidan optimum, sitokin inflamasi, wedang uwuh,-Black Cincau, Immunomodulation, inflammation cytokines, Optimum Antioxidant Capacity, Wedang Uwuh |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 96 Drugs derived from spesific plant (Lamiales) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 01:57 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 01:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190869 |
![]() |
Text
ASTRI IGA SISKA.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |