Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro

Faradiba, Irene Yuliana (2020) Adaptasi Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah rawan bencana terutama bencana banjir. Penyebab banjir Kabupaten Bojonegoro juga disebabkan oleh curah hujan tinggi, pendangkalan Sungai Bengawan Solo, dan luapan air di 15 anak sungai. Letak Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah hilir Sungai Bengawan Solo. Terdapat 13 kecamatan dari 28 kecamatan salah satunya Kecamatan Trucuk. Beberapa desa di Kecamatan Trucuk juga berbatasan langsung dengan aliran Sungai Bengawan Solo, dan pada tahun 2016 terdapat 10 desa dari 12 desa tergenang banjir di Kecamatan Trucuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko bencana banjir yang nantinya digunakan untuk mengetahui bentuk adaptasi masyarakat terhadap bencana banjir. Penelitian ini menggunakan analisis risiko untuk dapat mengidentifikasi tingkat risiko dan metode deskriptif untuk menggambarkan bentuk adaptasi masyarakat yang dilakukan dalam menghadapi bencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kecamatan Trucuk memiliki 3 tingkat klasifikasi risiko bencana banjir yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Luas daerah dengan tingkat risiko rendah pada Kecamatan Trucuk sebesar 1616,8 ha, tingkat risiko sedang seluas 773,68 ha, dan klasifikasi tingkat risiko tinggi seluas 1280,58 ha. Bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana banjir pada Kecamatan Trucuk dibedakan berdasarkan tingkat risiko yang dialami diantaranya meninggikan pondasi, rumah 2 lantai, dan penyediaan pintu penahan air.

English Abstract

Bojonegoro Regency is a disaster-prone area, especially flooding. The cause of flooding in Bojonegoro Regency was also caused by high rainfall, silting of the Bengawan Solo River, and overflowing water in 15 tributaries. Bojonegoro Regency is located downstream of the Bengawan Solo River. There are 13 sub-districts of 28 sub-districts, one of them is Trucuk sub-district. Several villages in Trucuk Subdistrict also border directly with the Bengawan Solo River, and in 2016 there were 10 villages out of 12 flooded villages in Trucuk Subdistrict. The purpose of this study is to identify the risk of flood disasters which will be used to determine the form of community adaptation to flood disasters. This study uses risk analysis to be able to identify the level of risk and descriptive methods to describe the form of community adaptation to disasters. The analysis shows that Trucuk Subdistrict has 3 levels of flood risk classification, namely low, medium and high. The area of low risk area in Trucuk District is 1616.8 ha, medium risk is 773.68 ha, and high classification is 1280.58 ha. Forms of community adaptation in dealing with floods in Trucuk District include elevating foundations, 2-story houses, and providing water retaining doors.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520070106
Uncontrolled Keywords: Banjir, Risiko, Adaptasi. . Flood, Risk, Adaptation.
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.3 Other aspects of public safety > 363.34 Disasters > 363.349 Specific kinds of disasters > 363.349 3 Floods > 363.349 36 Control
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Users 31 not found.
Date Deposited: 06 Feb 2021 23:38
Last Modified: 03 Oct 2024 06:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/182551
[thumbnail of Irene Yuliana Faradiba.pdf] Text
Irene Yuliana Faradiba.pdf

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item