Profil Hemosit Kijing Taiwan (Anadonta woodiana) Dalam Rangka Menduga Pencemaran Kawasan Konservasi Badher Bank

Prasetyawati, Ranita Ayu (2020) Profil Hemosit Kijing Taiwan (Anadonta woodiana) Dalam Rangka Menduga Pencemaran Kawasan Konservasi Badher Bank. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan populasi penduduk mengakibatkan terjadinya pencemaran air di sungai. Hal ini juga terjadi di Kawasan Konservasi Badher Bank, Blitar, Jawa Timur. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menduga adanya pencemaran di wilayah sungai yaitu dengan melihat profil hemosit Kijing Taiwan (Anodonta woodiana). Kijing Taiwan memiliki peran yang penting bagi habitat perairan, yaitu dapat mengurangi material-material pada lingkungan perairan yang meliputi sedimen bahan organik, fitoplankton dan bakteri yang merugikan, hal ini dikarenakan kerang merupakan salah satu organisme filter feeders. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas air, menganalisis profil hemosit kijing Taiwan (Anodonta woodiana) serta menganalisis hubungan parameter kualitas air dengan profil hemosit Kijing Taiwan di Kawasan Konservasi Badher Bank, Blitar, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif survey. Terdapat 3 stasiun pengambilan sampel, dimana penentuan stasiun pengambilan sampel ini berdasarkan metode purposive sampling. Stasiun pengambilan sampel yang pertama berada di sebelah Timur dari zona inti konservasi, stasiun 2 berada pada zona inti konservasi dan stasiun 3 berada di sebelah Barat zona inti konservasi. Jeda pengambilan sampel dilakukan 2 minggu sekali. Parameter kualitas air yang diukur diantaranya yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus, TSS, pH, DO, BOD dan amoniak. Terdapat 2 analisis hemosit yang dilakukan yaitu analisis THC dan DHC. Hasil yang diperoleh dari pengukuran suhu yaitu berkisar 27,6-30,70C, kecepatan arus berkisar 0,6-1,0 m/s, kecerahan 5,0-8,5 cm, TSS 11-29 mg/L, pH 7,31-7,58, DO 4,4-5,1 mg/L, BOD 0,8-2,4 mg/L dan amoniak 0,0431-0,2143 mg/L. Hasil pengukuran parameter kualitas air yang diperoleh menunjukkan masih dalam ambang batas normal kecuali amoniak. Konsentrasi amoniak yang tinggi diduga disebabkan oleh menumpuknya sisa-sisa pakan ikan dan terdapatnya masukan limbah dari kegiatan pertanian, perkebunan serta rumah tangga. Hasil Total Haemocyte Count yang diperoleh pada ketiga stasiun pengambilan sampel menunjukkan nilai yang masih normal yaitu berada pada kisaran 40,00 x 104 – 49,00 x 104 sel/mL. Hasil Differential Haemocyte Count (DHC) yang diperoleh juga masih dalam kondisi normal, yaitu terdiri dari sel hyalinosit sebanyak 54,31 % - 57,37 %, sel semigranulosit berkisar antara 22,88 % - 27,87 % dan sel granulosit berada pada kisaran 15,27 % - 22,22 %. Hasil uji CCA yang diperoleh yaitu nilai THC kijing cenderung dipengaruhi oleh nilai pH dan TSS yang rendah, BOD dan amoniak yang tinggi, suhu dan kecepatan arus yang sedang serta kecerahan dan DO yang rendah. Jumlah sel hyalinosit cenderung dipengaruhi oleh nilai TSS yang tinggi, pH tinggi, suhu yang sedang sampai tinggi, kecerahan dan DO yang sedang, amoniak yang sedang sampai tinggi, BOD sedang sampai rendah, dan kecepatan arus yang sedang sampai rendah. Jumlah sel semigranulosit cenderung dipengaruhi oleh nilai BOD yang tinggi, pH yang rendah, amoniak yang tinggi, TSS yang rendah, kecerahan dan DO yang rendah, kecepatan arus dan suhu yang sedang. Jumlah sel granulosit cenderung dipengaruhi oleh nilai suhu yang rendah, kecepatan arus tinggi, kecerahan dan DO yang tinggi, amoniak dan TSS yang rendah, pH dan BOD yang sedang. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu Nilai kualitas air pada Kawasan Konservasi Badher Bank masih dalam keadaan normal, kecuali amoniak (NH3) yang melebihi ambang batas normal, berdasarkan analisis Total Haemocyte Count (THC) dan Differential Haemocyte Count (DHC) dapat disimpulkan bahwa kawasan konservasi Badher Bank dalam keadaan yang masih normal. Berdasarkan hasil uji CCA untuk mengetahui hubungan parameter kualitas air dengan hemosit kijing dapat disimpulkan bahwa faktor parameter kualitas air yang paling mempengaruhi nilai THC pada Kijing Taiwan yaitu nilai BOD yang tinggi. Jumlah sel hyalinosit paling dipengaruhi oleh nilai TSS yang tinggi, untuk sel semigranulosit faktor yang paling berpengaruh yaitu nilai BOD yang tinggi, sedangkan faktor parameter kualitas air yang paling mempengaruhi jumlah sel granulosit yaitu nilai kecerahan dan DO yang tinggi. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan pengawasan, pemantauan dan pencegahan lebih lanjut terhadap kualitas air agar kondisinya dapat menjadi lebih baik, serta perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai bahan pencemar lain.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2020/142/052004008
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 20 Feb 2021 07:05
Last Modified: 03 Oct 2024 01:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181853
[thumbnail of Ranita Ayu Prasetyawati (2).pdf] Text
Ranita Ayu Prasetyawati (2).pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item