Mustopa, Ali Febriana (2019) Efektivitas Ekstrak Rumput Laut Gracilaria Verrucosa Pada Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Terinfeksi Wssv Berdasarkan Differential Haemocyte Count (Dhc). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kegiatan budidaya udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Meskipun demikian, sejak tahun 1990-an, budidaya udang mengalami berbagai kasus kematian akibat serangan virus salah satunya penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV). Salah satu upaya penanggulangan penyakit tersebut adalah peningkatan ketahanan tubuh melalui penggunaan immunostimulan. Pemberian immunostimulan pada udang secara luas diketahui dapat mengaktifkan sistem imun non-spesifik sel seperti hemosit. Immunostimulan dapat diperoleh melalui bahan alami, salah satunya adalah bahan dari ekstrak rumput laut seperti Gracilaria telah diketahui sebagai sumber senyawa bioaktif yang mengandung polisakarida lebih aman karena tidak bersifat racun maupun patogenik bagi udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi perendaman terbaik dari ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa terhadap Differensial Haemocyte Count (DHC) yang diinfeksi WSSV untuk meningkatkan sistem imun udang vanname (Litopenaeus vannamei). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen disusun dalam rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak 3 kali serta analisis statistik menggunakan Anova One Way untuk mengetahui daya efektivitas pemberian ekstrak rumput laut dengan dosis yang berbeda dengan 4 (empat) perlakuan yaitu K(-) 0 ppm, P1 (200 ppm), P2 (300 ppm), P3 (400 ppm). Selanjutnya dilakukan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan taraf daya efektivitas ekstrak Gracilaria verrucosa terhadap darah udang yang terinfeksi WSSV. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sel hialin sesudah infeksi mengalami peningkatan kecuali pada perlakuan kontrol dengan persentase peningkatan terbesar (8%) pada perlakuan P2 dengan dosis 300 ppm, pada sel granular sesudah infeksi mengalami penurunan pada semua perlakuan dengan persentase penurunan terendah (-1,53%) pada perlakuan P2 dengan dosis perendaman 300 ppm, sedangkan pada sel semi granular sesudah infeksi mengalami penurunan kecuali pada perlakuan kontrol negatif dengan persentase penurunan terendah (-0,1%) pada perlakuan P1 dengan dosis perendaman 200 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa sel hialin berperan aktif dalam melawan adanya patogen, sedangkan sel granular dan semi granular mengalami proses degranulasi dan lisis dengan demikian kurang berperan dalam menjaga ketahanan tubuh udang . Dalam penelitian ini kondisi kualitas air sesuai untuk kehidupan udang vaname (suhu 27-290C,pH 7-8, oksigen terlarut 4-7 mg/L, salinitas 10 ppt dan amonia 0,01-0,06 mg/L). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian ekstrak Gracilaria verrucosa berpengaruh terhadap DHC udang vaname yaitu dilihat dari meningkatnya kelulusan hidup udang setelah diinfeksi virus WSSV dengan dosis perendaman 300 ppm yang optimum dengan kelangsungan hidup terbaik yaitu 46,4%. Dengan hasil ini diharapkan para petambak udang vaname dapat mengaplikasikan ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa sebagai imunostimulan alami untuk meningkatkan system imun udang yang dibudidayakan agar meminimalisir terinfeksinya White Spot Syndrome Virus (WSSV) sehingga dapat meningkatkan produktivitas budidaya.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/1100/052000066 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Nov 2020 22:21 |
Last Modified: | 03 Nov 2020 22:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177805 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |