Analisis Tingkat Bahaya Erosi Dan Arahan Konservasi Lahan Dengan Aplikasi Gis Di Das Manikin

Nama, Arnoldus (2016) Analisis Tingkat Bahaya Erosi Dan Arahan Konservasi Lahan Dengan Aplikasi Gis Di Das Manikin. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luas lahan kritis di Nusa Tenggara Timur mencapai 44,55% dari luas wilayah daratan (Hidayatullah, 2008). Khusus di daerah Timor Barat terjadi peningkatan lahan kritis pada Wilayah Sungai Benanain sebesar 255.960 ha dengan rata-rata 11.635 ha/tahun, dan pada DAS Noelmina mencapai 50.603 ha dengan rata- rata sebesar 2.300 ha/tahun (Njurumana G. ND, 2008). Pertambahan lahan kritis yang sangat tinggi ini tidak dibarengi dengan kegiatan rehabilitasi dan konservasi. Kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan rehabilitasi dan konservasi hanya 3.615 ha/tahun, sehingga deviasi antara laju degradasi dan upaya penanaman mencapai 4 : 1. Selain permasalahan kekritisan lahan, Timor Barat juga merupakan daerah dengan laju erosi yang tinggi (Widiyono W, 2008). DAS Manikin merupakan salah satu DAS yang berada pada Wilayah Sungai Noelmina. Secara Administratif lokasi DAS manikin terletak di empat kecamatan di Kabupaten Kupang, yaitu Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Taebenu, Kecamatan Nekamese, dan Kecamatan Amarasi Barat. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi laju erosi dan tingkat bahaya erosi (TBE), untuk mengetahui sebaran kekritisan lahan, dan untuk menentukan teknik konservasi lahan yang tepat dan sesuai dengan kondisi lokasi studi DAS Manikin. Laju erosi lahan hasil Pemodelan AVSWAT 2000 dipakai untuk Analisis Tingkat Bahaya Erosi. Hasil Analisis menunjukkan luas lahan dengan Tingkat Bahaya Erosi sedang sebesar 984,59 ha, berat 5.069,52 ha dan sangat berat 3.589,26 ha. Sedangkan kekritisan lahan pada daerah kajian, pada fungsi kawasan lindung mempunyai empat kelas kekritisan yaitu potensial kritis dengan luas 2.662,21 ha, agak kritis 2.768,83 ha, kritis 585,68 ha, dan sangat kritis 37,41 ha. Kawasan penyangga mempunyai tiga kelas kekritisan yaitu agak kritis dengan luas 532,52 ha, kritis 186,91 ha, dan sangat kritis 53,62 ha. Adapun untuk fungsi kawasan budidaya mempunyai dua kelas kekritisan yaitu kritis dengan luas 2.495,90 ha, dan sangat kritis dengan luas 320,22 ha. Konservasi secara vegetatif dilakukan pada lokasi yang kritis dan sangat kritis dan disesuaikan dengan fungsi kawasan. Konservasi mekanik berupa perencanaan bangunan pengendali sedimen (check dam) pada delapan lokasi dengan Tingkat Bahaya Erosi berat dan sangat berat

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/627.5/NAM/a/2016/041611206
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Dec 2016 11:29
Last Modified: 21 Dec 2016 11:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158812
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item