Pengaruh Ukuran Lingkar Skrotum Terhadap Produksi Semen Segar Sapi Peranakan Ongole Dengan Stimulasi Elektroejakulator

Jannah, Roudhotul (2016) Pengaruh Ukuran Lingkar Skrotum Terhadap Produksi Semen Segar Sapi Peranakan Ongole Dengan Stimulasi Elektroejakulator. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Reproduksi pejantan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menghasilkan keturunan dan meningkatkan performa generasi berikutnya. Penilaian keunggulan seekor pejantan dapat diduga berdasarkan ukuran testisnya. Skrotum merupakan dua lobus yang membungkus testis yang didalamnya terdapat tubuli seminiferi sebagai tempat perkembangan spermatozoa melalui pembelahan sel sehingga pengukuran Lingkar Skrotum (LS) dapat mengetahui kemampuan reproduksi pejantan.. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 November sampai 23 Desember 2015 di Loka Penelitian Sapi Potong Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kategori ukuran lingkar skrotum berbeda terhadap produksi semen segar dan kualitas spermatozoa sapi PO dengan stimulasi elektroejakulator dan kategori ukuran lingkar skrotum yang tepat dalam penampungan semen untuk mendapatkan produksi semen dan kualitas spermatozoa yang baik. Hasil dari penelitian ini secara vii praktis diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi pengaruh ukuran lingkar skrotum terhadap produksi semen pada sapi PO yang dapat dijadikan landasan dalam menerapkan manajemen pemeliharaan dalam mengembangkan sapi PO sebagai potensi lokal di Indonesia. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi PO jantan sebanyak 39 ekor dengan umur 18 - 48 bulan dengan kondisi sehat. Pengukuran lingkar skrotum dilakukan di kandang jepit kemudian sapi PO dipindahkan ke kandang individu untuk dipelihara secara intensif dan diberi catatan recording pada kandangnya. Rataan ukuran lingkar skrotum 39 ekor sapi adalah 37,91 ± 1,45 cm/head. Ulangan pada tiap kategori ukuran lingkar skrotum berbeda yaitu 16 ekor pada ukuran lingkar skrotum kecil, 12 ekor pada ukuran lingkar skrotum sedang, dan 11 ekor pada ukuran lingkar skrotum besar. Pakan yang diberikan selama penelitian berlangsung yaitu jerami padi, hijauan, dan konsentrat. Penampungan semen dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak waktu 2 minggu dan dilakukan di kandang jepit dengan elektroejakulator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diamati adalah produksi dan kualitas semen segar secara makroskopis yang terdiri dari volume, pH, warna dan mikroskopis yang terdiri dari konsentrasi spermatozoa, motilitas massa semen, motilitas individu spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan abnormalitas spermatozoa. Data dianalisis menggunakan analisis ragam anova dari RAL dan apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Data yang bersifat kuantitatif ditampilkan secara deskriptif. viii Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lingkar skrotum tidak menunjukkan perbedaan pada pH, warna, konsentrasi, motilitas massa, motilitas individu, dan viabilitas, namun dapat mempengaruhi volume dan abnormalitas. Rataan tertinggi pada variabel volume semen adalah 6,66 ± 1,22 ml pada kategori ukuran lingkar skrotum besar dan terendah adalah 3,86 ± 1,18 ml pada kategori ukuran lingkar skrotum kecil. Rataan tertinggi pada variabel pH semen adalah 8,05 ± 0,79 pada kategori ukuran lingkar skrotum besar dan terendah adalah 7,66 ± 0,5 pada kategori ukuran lingkar skrotum kecil. Persentase tertinggi pada variabel warna semen krem, putih susu, dan kekuningan berturut-turut adalah 21 % (LS sedang), 46 % (LS sedang), 78 % (LS kecil), sedangkan persentase terendah berturut-turut adalah 0 % (LS kecil), 22 % (LS kecil), dan 33 % (LS sedang). Rataan tertinggi pada variabel konsentrasi spermatozoa adalah 732,5 ± 542,45 juta/ml pada kategori ukuran lingkar skrotum sedang dan terendah adalah 408,93 ± 160,27 juta/ml pada kategori ukuran lingkar skrotum kecil. Persentase tertinggi pada variabel motilitas massa semen dengan skor 3+, 2+, 1+, dan 0 berturut-turut adalah 17 % (LS sedang), 45 % (LS besar), 53 % (LS kecil), dan 54 % (LS sedang). Persentase terendah pada variabel motilitas massa semen dengan skor 3+, 2+, 1+, dan 0 berturut-turut adalah 3 % (LS kecil), 25 % (LS kecil), 23 % (LS besar), dan 19 % (LS kecil). Rataan tertinggi pada variabel motilitas individu spermatozoa adalah 58,21 ± 19,41 % pada kategori ukuran lingkar skrotum sedang dan terendah adalah 50 ± 20,95 % pada kategori ukuran lingkar skrotum besar. Rataan tertinggi pada variabel viabilitas spermatozoa adalah 79 ± 16 % pada kategori ukuran lingkar skrotum kecil dan terendah adalah 75 ± 16 % pada kategori ukuran lingkar skrotum besar. Rataan ix tertinggi pada variabel abnormalitas spermatozoa adalah 24 ± 11 % pada kategori ukuran lingkar skrotum kecil dan terendah adalah 14 ± 7 % pada kategori ukuran lingkar skrotum besar. Ukuran lingkar skrotum tidak meningkatkan warna, pH, konsentrasi, motilitas massa, motilitas individu, dan viabilitas spermatozoa. Ukuran lingkar skrotum yang memiliki produksi semen terbaik adalah lingkar skrotum ukuran sedang dengan pH 7,69, warna krem, konsentrasi spermatozoa 732,5x106 /ml pergerakan massa 3+, motilitas individu 58,21 %, dan viabilitas 76 %.

English Abstract

The purpose of this research was to know the influence of scrotal circumference category in fresh semen production and quality in Ongole Crossed bull. The materials used for this research were 39 heads Ongole Crossed bull with average scrotal circumference 37,91 ± 1,45 cm/head and range of age were 18-48 months. Scrotal circumference division was based on range of 39 Ongole Crossed bull’s scrotal circumference, so that obtained scrotal circumference category are small (22-28 cm), medium (28-34 cm), and big (34-40 cm). Ongole Crossed bull were kept intensively in Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian Loka Penelitian Sapi Potong on individual pen during 30 days. Collecting semen was twice with interval 2 weeks in fixing pen with electroejaculator stimulation. The method was used in this research is field trial of Completely Randomyzed Design. The variables measured were volume, pH, colour, consentration of spermatozoa, mass motility, individu motility, viability, and abnormality of spermatozoa. Quantity data obtained in this reserach were analyzed by analysis of variance v (ANOVA), if there was a significant effect it would be tested by LSD (Least Different Significant) Test and quality data were served in descriptive analysis. The result showed that scrotal circumference didn’t significantly different to pH, colour, concentration of spermatozoa, mass motility, individual motility, and viability of spermatozoa. The scrotal circumference that have best semen production is medium scrotal circumference.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/372/ 051610299
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 17 Oct 2016 10:36
Last Modified: 17 Oct 2016 10:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138004
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item