Pengaruh Waktu Pemaparan Laserpunktur Terhadap Konsentrasi Progesteron Dan Estrogen Pada Kambing Peranakan Etawah

Pryambhudi, Ariobimo (2016) Pengaruh Waktu Pemaparan Laserpunktur Terhadap Konsentrasi Progesteron Dan Estrogen Pada Kambing Peranakan Etawah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produktivitas ternak khususnya kambing di Indonesia belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah tingkat reproduksi yang masih rendah. Estrus ternak yang tidak seragam dan tidak terdeteksi sangat menyulitkan pengamatan dan tatalaksana perkawinan sehingga produktivitas menjadi rendah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan induksi atau penyerentakan estrus. Masing-masing metode sinkronisasi meliki kekurangan dan keunggulan masing-masing, dengan kombinasi pemaparan laserpunktur dan PGF2α diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Februari 2016 hingga 20 Maret 2016 yang dilakukan di Desa Tawang Rejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Pemisahan serum dilakukan di Laboratorium Biomol Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang. Analisis konsentrasi hormon dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta. vii Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama pemaparan laserpunktur dengan kombinasi penyuntikan PGF2α terhadap konsentrasi hormon progesteron dan esterogen pada kambing Peranakan Etawah. Manfaat penelitian ini untuk mengetahui pola kurva konsentrasi hormon progesteron dan estrogen pada kambing Peranakan Etawah sehingga dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan perkawinan alami maupun buatan. Materi penelitian adalah 4 ekor kambing Peranakan Etawah betina dan persilangannya yang belum birahi. Metode yang digunakan adalah eksperimen menggunakan pemaparan teknologi laserpunktur pada 17 titik akupunktur reproduksi dengan waktu pemaparan 10 detik dan 15 detik / titik akupunktur dan dikombinasikan dengan penyuntikan PGF2α. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsentrasi hormon progesteron dan hormon estrogen. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Laserpunktur yang digunakan bermuatan 10 mW, berkekuatan 10 Hz listrik 220 volt, gas laser Helium Neon (He-Ne) yang berkekuatan rendah, dengan panjang gelombang 6328o A dan kapasitas sinar 400 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak yang diberi perlakuan paparan laserpunktur 10 detik dengan kombinasi PGF2α, konsentrasi progesteronnya mengalami kenaikan yang signifikan pada hari ke-5 setelah ternak mengalami birahi dan dikawinkan pada hari ke-0, dapat diperkirakan bahwa adanya korpus luteum yang dihasilkan. Berbeda dengan ternak yang diberi perlakuan paparan laser 15 detik dengan kombinasi PGF2α, yaitu konsentrasi progesteronnya tidak viii mengalami kenaikan yang signifikan hingga hari ke-7 setelah ternak mengalami birahi dan dikawinkan pada hari ke-0, dengan demikian dapat diperkiran bahwa belum ada keberadaan korpus luteum yang dihasilkan hingga hari ke-7. Sedangkan pola konsentrasi hormon estrogen yang dihasilkan pada perlakuan pemaparan laserpunktur selama 10 detik pada ternak A1 mengalami kenaikan saat pertama kali birahi pada hari ke-0 sehingga tingkah laku seksual yang dihasilkan lebih terlihat dibandingkan dengan ternak A2 yang tidak mengalami kenaikan sejak diberi perlakuan sehingga tingkah laku seksual tidak terlalu terlihat. Pada perlakuan pada ternak B1 dan B2 dengan lama paparan laserpunktur 15 detik dengan kombinasi PGF2α konsentrasi estrogennya mengalami kenaikan saat birahi hari ke-0 sehingga tingkah laku seksualnya terlihat dengan jelas. Kesimpulan dari penelitian bahwa Pemaparan laser 10 detik dengan kombinasi penyuntikan PGF2α lebih efektif dibandingkan dengan pemaparan laser 15 detik dengan kombinasi PGF2α, karena bila ditinjau dari segi konsentrasi progesteron yang dihasilkan perlakuan laser 10 detik pembentukan korpus luteum lebih cepat, yaitu hari ke-5 setelah ternak pertama kali estrus dan dikawinkan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah metode sinkronisasi birahi dilakukan setelah 1 periode siklus alami agar konsentrasi yang diperoleh lebih seragam. Serta pengambilan darah diambil dari saat pertama ternak diberi perlakuan hingga hari ke-21 (1 siklus estrus), sehingga diharapkan koleksi data konsentrasi hormon progesteron dan estrogen yang diperoleh fluktuasi konsentrasinya terlihat lebih signifikan ix dan gambaran kurva konsentrasinya lebih jelas untuk dibaca.

English Abstract

Laserpuncture technology and PGF2α injection are the two of many techniques of oestrus stimulation. Acupuncture points are exposed by using a laser as a tool which effects a stimulator and PGF2α injection into an intramuscular. The aimed of research is to evaluation the concentration of progesterone and estrogen hormone by using the laserpuncture technology and combination of PGF2α injection. The materials used in this study were four ewes which have 2-4 BCS in anestrous postpartum period. Those goats were exposed with laserpuncture in 17 acupoints reproduction for 10 and 15 seconds and were injected with combination PGF2α hormone. The experiment method was purposive sampling. The laserpuncture exposed for 10 seconds with a combination of PGF2α injection was more effective than laserpuncture v exposure for 15 seconds. The concentration of progesterone hormone that is produced for 10 seconds from laserpuncture exposured forms a faster corpus luteum in the fifth day. In contrary, for 15 seconds from laserpuncture exposured unformed until seventh day. The concentration of estrogen hormone was more effective if it was exposed for 15 seconds. This condition is caused by the increasing of estrogen hormone that is produced when the goats experienced a significant reproduction behaviour. In conclution was when viewed in terms of progesteron consentration, laserpuncture exposed for 10 seconds was more effective than 15 seconds.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/305/ 051610233
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Oct 2016 09:41
Last Modified: 13 Oct 2016 09:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137927
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item