Hakim, AliAkbar (2015) Analisis Peranan Sektor Agroindustri Dan Pertanian Dalam Ekonomi Jawa Timur (Structural Decomposition Analysis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 7,2% relatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,5% (Bank Indonesia, 2011). Tingginya peningkatan PDRB Provinsi Jawa Timur yang melebihi pertumbuhan PDB nasional sejak tahun 2008 memiliki struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), industri, dan pertanian. Bank Dunia (2011) menjelaskan bahwa adanya dominasi dari sektor jasa-jasa seperti PHR merupakan implikasi dari meningkatnya perniagaan Jawa Timur. Meskipun begitu, Jawa Timur masih dianggap agraris dimana sektor pertanian tetap menjadi salah satu penyumbang PDRB regional terbesar setelah sektor PHR itu sendiri (BPS, 2014) walaupun tren data menunjukkan bahwa kontribusi sektor ini semakin turun. Ekspansi peningkatan produktivitas kelompok sektor industri juga belum memberikan peningkatan nilai tambah yang cukup berarti akibat impor mesin-mesin produksi dari luar negeri yang terkonsentrasi pada ekspansi industri logam dan manufaktur, sementara sektor agroindustri nampak belum menunjukkan ekspansi sebagaimana yang terjadi pada sektor manufaktur. Studi dekomposisi struktur ekonomi telah banyak dilakukan, namun untuk lingkup dalam negeri masih terbatas pada penelitian di tingkat nasional. Zuhdi (2012) melakukan dekomposisi atas peranan sektor industri kreatif yang ada di Indonesia pada periode 1990-2005. Penelitian ini menggunakan teknik dekomposisi perubahan output dengan empat determinan yang memengaruhi, yaitu efek peningkatan permintaan rumah tangga, efek peningkatan ekspor, efek peningkatan rasio impor, dan efek dari perubahan koefisien teknis. Metode dekomposisi ini digunakan kembali untuk penelitiannya yang lain untuk mendekomposisikan peranan sektor informasi dan komunikasi dalam struktur ekonomi Indonesia (Zuhdi, Utomo, dan Alamanda, 2011) dan juga pada penelitiannya yang lain berupa perubahan output sektor energi di Indonesia tahun 1990-2005 (Zuhdi, 2005). Analisis lainnya lebih banyak menggunakan ekstensi analisis input-output berdasarkan nilai forward dan backward linkage dan juga analisis multiplier. Nazara dan Amir (Amir dan Nazara, 2005; Nazara, 1997) melakukan analisis perubahan struktur ekonomi (Economic Landscape) dan Kebijakan Strategi Pembangunan Jawa Timur tahun 1994 dan 2000 pada tahun 2005. Analisis ini menggunakan metode multiplier product matrix (MPM) yang dihitung berdasarkan nilai forward dan backward linkage. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terjadi perubahan ekonomi Jawa Timur selama rentang tahun 1994 hingga 2000, walaupun perubahan yang terjadi tidak berbeda jauh dengan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada lingkup regional Jawa Timur dengan memanfaatkan data input-output tahun 2000, 2006, dan 2010 dengan tingkat agregasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sektor pertanian dan agroindustri selama periode tahun 2000-2006 dan 2006-2010 serta mengetahui sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada periode yang sama dengan acuan pada output sektoral. Dekomposisi yang digunakan adalah dekomposisi permintaan akhir dan dekomposisi teknologi untuk mengetahui peranan masing-masing efek perubahan permintaan akhir dan perubahan struktur input (teknologi) terhadap perubahan output yang terjadi. Dekomposisi permintaan akhir sendiri terdiri dari efek perubahan total permintaan akhir (level-effect), efek perubahan komposisi pengeluaran pada permintaan akhir (mix-effect), dan efek perubahan pengeluaran total dari masing-masing kategori permintaan akhir (distribution/category-effect). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ekonomi Jawa Timur mengalami perubahan selama dua periode penelitian, dimana pada periode awal (2000-2006) sektor pertanian menunjukkan kinerja ekonomi yang didorong oleh efek perubahan total permintaan akhir, sementara struktur input menunjukkan efek negatif terhadap pertumbuhan outputnya. Sektor agroindustri di periode yang sama juga mengalami pertumbuhan pesat akibat besarnya efek dari pertumbuhan total permintaan akhir dimana sektor industri makanan dan minuman juga terdorong positif akibat adanya perbaikan dalam struktur inputnya. Pada periode ini, sektor jasa merupakan sumber pertumbuhan yang dominan bagi Jawa Timur. Sementara itu, pada periode kedua (2006-2010) sektor pertanian nampak mengalami perubahan struktur input yang memberikan efek positif terhadap pertumbuhan outputnya dimana permintaan akhir juga ikut mendorong pertumbuhan. Sektor agroindustri juga nampak mengalami perbaikan struktur input yang mendorong positif pertumbuhan outputnya termasuk juga efek dari perubahan permintaan akhir yang menyertainya, meskipun untuk sektor tembakau olahan dan rokok mengalami penurunan pertumbuhan output akibat tekanan negatif dari komposisi pengeluaran permintaan akhir (mix-effect) bersama dengan tekanan dari efek perubahan pengeluaran total dari masing-masing kategori permintaan akhir. Sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di periode kedua ini didominasi oleh sektor industri, industri makanan dan minuman, serta konstruksi. Pemerintah pada akhirnya diharapkan untuk mulai meningkatkan investasi di sektor pertanian, dimana selama dekade 2000 ini hanya terpusat pada sektor ternak dan hasilnya. Tentunya ini untuk mengurangi ketimpangan yang akan terjadi kedepannya pada sektor pertanian. Peningkatan ekonomi bagi Jawa Timur masih terbuka luas dengan adanya ekspansi diluar konsumsi regional, yaitu ekspor baik luar negeri maupun ekspor antarprovinsi. Ekspansi permintaan akhir ini dapat memberikan dampak berlipat bagi peningkatan output sektoral Jawa Timur. Selain itu, pemerintah diharapkan mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan dampak positif dari perbaikan struktur input, khususnya untuk sektor-sektor basis seperti pertanian, agroindustri, dan manufaktur.
English Abstract
East Java is one of the provinces with the greatest economic growth in Indonesia, with Gross Domestic Product (GDP) growth of 7.2% relative to the national economic growth of 6.5% (Bank Indonesia, 2011). The high increase in GDP of East Java province which exceeds the national GDP growth since 2008 has economic structure dominated by the Trade, Hotels and Restaurants (PHR), industry, and agriculture. The World Bank (2011) explained that the dominance of the services sector such as PHR is an implication of the increased commerce in East Java. Nonetheless, East Java, which is still considered as agrarian as agricultural sector remains one of the largest regional contributor to GDP after PHR sector itself (BPS, 2014) although the data trend indicate that the contribution of this sector further down. Expansion to increase the productivity of industry sector groups has not increased value added significantly due to import machines from overseas production is concentrated in the expansion of the metal industry and manufacturing, while the agroindustry sector seems not to show expansion, as happened in the manufacturing sector. Decomposition studies on economic structure have been carried out, but for the domestic sphere is still limited to research at the national level. Zuhdi (2012) conducted a decomposition of the role of the creative industries sector in Indonesia in the period of 1990-2005. This study uses decomposition of output changes with four determinants that affect it, which are the effect of an increase in domestic demand, the effect of an increase in exports, the effect of an increase in the ratio of imports, and the effect of changes in technical coefficients. This decomposition method reused for other research for decomposing the role of information and communication sector in the economic structure of Indonesia (Zuhdi, Utomo, and Alamanda, 2011) and also in other research in the form of changes in the energy output sector in Indonesia in 1990-2005 (Zuhdi, 2005). The similar analysis using input-output analysis extensions based on the value of the forward and backward linkage and multiplier analysis. Nazara and Amir (Amir dan Nazara, 2005; Nazara, 1997) analysed changes in the economic structure (Economic Landscape) and East Java Development Strategy Policy 1994 and 2000 in 2005. This analysis uses the multiplier product matrix method (MPM), which were calculated based on the value of forward and backward linkage. Nazara research results prove that the economic changes in East Java happened, although not undergo drastic changes. This study was conducted to East Java regional area by using input-output data in 2000, 2006, and 2010, which have been adapted to the needs of the research. The purpose of this study was to determine the role of agriculture and agroindustry sectors over the period 2000-2006 and 2006-2010 and to determine the sources of economic growth in East Java in the same period. Decomposition used in this research is the decomposition of final demand and decomposition of technology to determine the role of each effects of changes in final demand and changes in the structure of production (technology) subject to changes in output. The decomposition of final demand consists of effects of changes in total final demand (level-effect), effect of changes in the composition of expenditure on final demand (mix-effect), and the effect of changes in total expenditure of each final demand categories (distribution/category-effect). The results showed that the economic structure in East Java changed during the two periods of research, which in the early period (2000-2006) shows the performance of the agricultural sector is driven by the effects of changes in total final demand, while the structure of production shows a negative effect on output growth. Agroindustry sector in the same period also experienced rapid growth due to the magnitude of the effect of growth in total final demand where the food and beverage sector is also encouraged positively due to an improvement in the structure of production. In this period, the service sector is the dominant source of growth for East Java. Meanwhile, in the second period (2006-2010) the agricultural sector seems to be experiencing changes in the structure of production that have a positive effect on the growth of output where final demand also contributed to the growth of this. Agroindustrial sector also appears to have improved the production structure that encouraged positive output growth as well as the effect of changes in final demand that accompanies it, though for the sector of processed tobacco and cigarettes showing decreased output growth due to the negative pressure of the composition of final demand expenditures (mix-effect) along with pressure of the effects of changes in the total expenditure of each final demand category. Sources of economic growth in East Java in the second period is dominated by the industrial sector, the food and beverage industry, as well as construction. At the end, the government need to increase investment (fixed capital formation) in agriculture sector, where at the decade of 2000 the capital formation focused only on livestock sector. This way will leads East Java to better prosperity and decreasing inequality that perhaps will be happened in agriculture sector as the government still focused on industries and infrastructure sectors. Economic growth for East Java has a wide chance with the expansion out off regional consumptions, which are export to abroad and export among provinces. These final demands expansion can benefit output growth of East Java simultaneously. At the other hand, government need to maintain or even raising positive impacts of production structure, especially for bases sectors like agriculture, agroindustry, and manufacture.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2015/319/ 051504559 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 13 Jul 2015 14:32 |
| Last Modified: | 13 Jul 2015 14:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130315 |
Actions (login required)
 |
View Item |