Fahrudin, Dani (2010) Pola Kemitraan Antara PT. BISI International, Tbk Dengan Petani Buncis Di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha peningkatan pendapatan dan taraf hidup petani Indonesia salah satunya dilakukan dengan menjalankan program kemitraan antara petani kecil dengan pengusaha atau perusahaan menengah ke atas. Salah satunya yaitu PT. BISI International, Tbk yang menjalankan progam kemitraan dengan petani buncis di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Dalam kemitraan tersebut, PT. BISI International, Tbk memberikan pinjaman benih buncis kepada petani, sedangkan petani bertugas membudidayakan buncis dan hasil panennya akan dibeli oleh perusahaan dengan harga yang telah disepakati sehingga masing-masing pihak dapat saling menguntungkan. Diharapkan dengan adanya program kemitraan ini dapat meningkatkan pendapatan petani disamping terpenuhinya kebutuhan bahan baku perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem dan pelaksanaan pola kemitraan usaha antara PT. BISI International, Tbk dengan petani buncis; mengetahui adanya perbedaan pendapatan usahatani buncis petani mitra dan petani non-mitra; dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan petani mengapa memutuskan untuk bermitra atau tidak bermitra dengan PT. BISI International, Tbk. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan penentuan secara purposive (sengaja) dengan menggunakan metode penentuan sampel secara disproportionate stratified random sampling terhadap 15 petani mitra responden dan 12 petani non-mitra responden. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan keputusan petani. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan sistem dan pelaksanaan kemitraan yang terjalin antara PT BISI International, Tbk dengan petani buncis. Untuk analisis usahatani terdiri dari analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan uji beda rata-rata terhadap pendapatan. Sedangkan analisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan keputusan petani menggunakan binary logistic regression. Dari hasil analisis deskriptif mengenai pelaksanaan kemitraan usaha antara PT BISI International, Tbk dengan petani buncis diperoleh fakta bahwa masih terdapat pelanggaran perjanjian kontrak yang telah disepakati dan hal ini dilakukan oleh petani. Pelanggaran tersebut yaitu menjual hasil panen ke pihak lain karena kebutuhan uang tunai yang mendadak. Selain itu terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan terutama oleh pihak perusahaan yaitu intensitas petugas lapang yang harus ditingkatkan, kontrak perjanjian yang masih harus diperbaiki mengenai sanksi bagi perusahaan apabila melakukan pelanggaran dan kualitas benih yang masih harus ditingkatkan. Hasil dari analisis usahatani didapatkan rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh petani mitra adalah sebesar Rp. 1.690.626,39 sedangkan pada petani non-mitra rata-rata biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 1.662.979,16. Untuk rata-rata hasil penerimaan dari usahatani buncis diperoleh sebesar Rp. 3.440.800 untuk petani mitra dan Rp. 3.268.125 yang didapatkan petani non-mitra. Analisis pendapatannya didapatkan nilai Rp. 1.750.173,61 pada petani mitra sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani non-mitra sebesar Rp. 1.605.145,84. Berdasarkan uji beda rata-rata pendapatan diperoleh Thitung > Ttabel (2,116 > 2,060) P value (0,044 < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan antara rata-rata pendapatan petani mitra dengan petani non-mitra. Dari hasil analisis regresi logit diperoleh persamaan model logit sebagai berikut : Y = -7,522+3,743X1-1,319X2+1,423X3+1,689X4+0,942X5-0,4371X6 Berdasarkan hasil analisis regresi logit diperoleh nilai Nagelkerke R-Square sebesar 0,745 atau 74,5%. Hal ini berarti perubahan variabel-variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model dapat menjelaskan perubahan variabel tidak bebas sebesar 74,5% dan sisanya sebesar 25,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan keputusan petani yaitu hanya faktor persepsi, sedangkan faktorfaktor lainnya yaitu jarak rumah ke lahan, referensi, sikap petani terhadap resiko, pengalaman berusahatani dan status sosial tidak berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani responden dalam mengikuti atau tidak mengikuti program kemitraan berdasarkan hasil uji wald yang telah dilakukan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/12/051000171 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 03 Mar 2010 11:15 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 01:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128409 |
Preview |
Text
051000171.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |