Agregasi Tanah pada berbagai Penggunaan Lahan di Sumberbrantas

Herlis Oktaviano, Rhomadona (2008) Agregasi Tanah pada berbagai Penggunaan Lahan di Sumberbrantas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Agregasi tanah merupakan kumpulan partikel-partikel tanah yang diikat bersama oleh bahan organik. Akumulasi C-organik di tanah memberikan kontribusi dalam proses pembentukan struktur tanah secara mikrobiologi dan fisikokimia. Ruang pori diantara agregat tanah akan menurunkan jumlah air dan udara kemudian mampu berpindah secara bebas melalui tanah. Agregasi tanah sangat penting untuk meningkatkan dan mempertahankan porositas yang baik ( mempunyai proporsi pori makro yang tinggi). Perubahan penggunaan lahan mengakibatkan kepekaan tanah terhadap erosi oleh air meningkat terutama pada daerah berlereng. Penggunaan lahan tanpa olah tanah meningkatkan residu pada permukaan tanah dan menurunkan tingkat dekomposisinya. Hal tersebut menghasilkan akumulasi bahan organik di lapisan atas dan meningkatkan agregasi tanah. Penelitian ini difokuskan pada studi ukuran agregat tanah dan kemantapan agregat tanah terhadap pembasahan, pembentukan agregat pada matriks tanah dan bagaimana akumulasi karbon mempengaruhi sifat fisik tanah lainnya serta memprediksi dampak jangka panjang pada sumber-sumber mata air di Sumberbrantas. Parameter yang diamati adalah tekstur, ukuran agregat, kemantapan agregat, C-organik, berat isi, porositas, pori makro, konduktifitas hidraulik jenuh, dan penetrasi tanah. Penelitian ini dilakukan di empat penggunaan lahan (hutan alami, kebun apel, lahan rumput, tegal), tiga kelerengan (lereng atas 25-40%, lereng tengah 15-25%, lereng bawah 8-15%), dan dua kedalaman yaitu 0-20 cm dan 20-40 cm. Analisis data melalui anova, korelasi, regresi dengan menggunakan program SPSS 11 dan Excel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan alami memiliki kemantapan agregat tinggi (4,97 mm,), kemudian lahan rumput (4,48 mm), kebun apel (2,45 mm), dan tegal (1,39 mm). Ukuran agregat mampu meningkatkan kemantapan agregat tanah terhadap pembasahan 69%, dan perbaikan agregasi tanah mampu memperbaiki berat isi tanah (67%), KHJ (59%), dan ketahanan penetrasi (30%).

English Abstract

Soil aggregates are clumps of soil particles that are held together by organic matter. Accumulation of carbon in soil is a microbiologically and physico-chemically driven process that contributes to the formation of soil structure. The Spaces, or pores, within and between soil aggregates will greatly reduce the amount of air and water than can move freely through the soil. Soil aggregation is important to developing and maintaining good soil porosity (have a high proportion of macro pores). Vegetation removal leaves soils vulnerable to massive increases in soil erosion by water, especially on steep terrain. Non tillage increases surface residue and decreases the decomposition rate. This results in organic matter accumulation in the upper layer of soil and improved soil aggregation. This research interest emphasizes the study of the soil aggregate size and soil wet aggregate stability, the arrangement of the aggregates in the soil matrix and how soil carbon accumulation affect the soil physical properties to predict the long-term impact on spring water at Sumberbrantas. The parameter and method used are texture, aggregate size, aggregate stability, C-organic, bulk density, porosity, macro pores, saturated hidraulik conductivity and soil penetration. While the research design is group random design with four treatments (natural forest, apple garden, grass field, and non irrigated field), three terrains (upper terrain 25-40%, middle terrain 15-25%, lower terrain 8-15%) and two depth (0-20 cm and 20-40 cm). The data analysis is done by using general analysis, correlation, and regression in SPSS 11 and Excell software.This research result shows that natural forest has higher aggregate size (4,97 mm,), than grass field (4,48 mm), apple garden (2,45 mm), and non irrigated field (1,39 mm). Aggregate size improves soil wet aggregate stability 69% and soil aggregation impoves bulk density (67%), saturated hidraulic conductivity (59%), and soil penetration (30%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/74/050800886
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2008 09:21
Last Modified: 08 Apr 2022 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128064
[thumbnail of 050800886.pdf]
Preview
Text
050800886.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item