Angreni, Wirasti (2014) Kemampuan memahami lambang bunyi onomatope plossive pada mahasiswa program studi sastra Jepang peserta benkyōkai JLPT level N2 tahun 2013. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lambang bunyi bahasa Jepang memiliki sebuah perbedaan image bunyi besar kecil yang ditimbulkan oleh perbedaan pasangan hurufnya. Pasangan huruf yang diteliti disini adalah plossive (破裂音/haretsuon). Dalam bahasa Jepang lambang bunyi pada plossive dibedakan menjadi voiceless sound (無声音/musei-on) dan voiced sound (有声音/yūsei-on). Huruf /p/, /t/, /k/ termasuk dalam voiceless sound sedangkan huruf /b/, /d/, /k/ termasuk dalam dan voiced sound. Image bunyi yang ditimbulkan oleh voiceless sound terdengar lebih ringan dari voiced sound. Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian mengenai kemampuan memahami lambang bunyi pada plossive dengan menggunakan pasangan onomatope. Dalam penelitian ini, penulis menjawab dua rumusan masalah yaitu, (1) Apakah pembelajar bahasa Jepang mampu menangkap perbedaan pasangan onomatope jenis plossive bahasa Jepang yang memiliki kemiripan dalam lambang bunyi sistem klasifikasi plossive dalam bahasa ibu. (2) Apakah pembelajar bahasa Jepang dapat menangkap makna suara besar atau kecil dari onomatope bahasa Jepang jika dilihat dari lambang bunyinya. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan tes. Data yang digunakan merupakan hasil dari soal-soal tes. Analisis dilakukan dengan cara memuat data dalam tabel, membuat grafik dan mendeskripsikan hasil berdasarkan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, responden cukup mampudalammemahami lambang bunyidan menangkap makna suara besar atau kecil dari onomatope jika dilihat dari lambang bunyinya. Namun jika dilihat secara detail ada beberapa pasangan onomatope yang responden kurang mampu memahami dikarenakan persentase yang dipilih responden untuk jawaban benarlebih sedikit dibandingkan jawaban lainya. Sehingga hal ini membuktikan bahwa onomatope jika dilihat dari lambang bunyinya memiliki bagian yang bersifat universal dan bagian yang individual. Penulis menyarankan kepada Program Studi Sastra Jepang sebaiknya memberikan pengetahuan mengenai onomatope jika ditilik dari segi lambang bunyi dan pengaruh kesan/image yang ditimbulkan pada pasangan lambang bunyi tersebut kepada mahasiswa. Agar penelitian mengenai lambang bunyi yang masih sedikit dapat dikembangkan lebih.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2014/267/051404517 |
Subjects: | 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Aug 2014 10:37 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 05:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100962 |
Preview |
Text
Wirasti_Angreni_0911122016.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |