Navisya, Hikma Isnailul (2017) Viabilitas Dan Pertumbuhan Biji Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Dari Bunga Terfertilisasi Dan Tidak Terfertilisasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Biji Porang (A. muelleri Blume) secara alami diduga dihasilkan dari bunga terfertilisasi dan bersifat poliembrioni. Selain itu, disebutkan bahwa biji Porang juga dapat dihasilkan dari bunga tidak terfertilisasi (apomiksis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya kecambah biji Porang, persentase tunas tiap biji, pertumbuhan dan umbi hasil dari semaian biji yang dari bunga terfertilisasi dan tidak terfertilisasi. Biji yang digunakan sebagai benih diseleksi dan diukur diameter, panjang dan berat biji. Biji ditanam dalam media kompos. Semaian dipelihara dan diukur parameternya setiap satu minggu sekali. Pemanenan dilakukan pada minggu ke-22 dilanjutkan pengukuran umbi. Data dianalisis dengan SPSS 16 for windows dengan uji t tidak berpasangan dengan a=0,05. Secara morfologi semaian yang dihasilkan setiap kelompok biji tidak mempunyai perbedaan. Tiga atau empat tunas yang dihasilkan dari satu biji mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan tunas yang yang berasal dari satu biji. Persentase perkecembahan dan persentase poliembrioni biji dari bunga terfertilisasi tidak berbeda nyata dengan biji dari bunga tidak terfertilisasi, yakni perkecambahan masing-masing sebesar 93 ± 2,3 % dan 88 ± 4 %, untuk persentase poliembrioni masingmasing >60 % dan >37 %. Parameter lain seperti tinggi dan lebar tangkai daun, lebar kanopi, diameter dan tebal umbi, serta bobot umbi yang berasal dari semaian biji dari bunga yang terfertilisasi lebih tinggi dari semaian biji dari bunga yang tidak terfertilisasi.
English Abstract
Naturally, Porang seed (A. muelleri Blume) that have polyembryony properties may come from fertilized flowers and unfertilized flowers (apomixis). The purpose of this research was to know the viability of Porang seeds, number of shoot, growth of Porang seedling, and both size and weight of corm. Seeds as planting material were selected based on criteria such healthy and have similar diameter, length and weight. The seeds were planted on compost media. The seedlings were maintained by watering every two days or when the compost media was dry. Growing parameters were measured every weeks, while tuber were harvested at week 22. And, the obtained data were analyzed using SPSS 16 for windows followed by unpaired t test with =0,05. Morphologically the seedling of each group has no difference. Three or four shoots which were produced from one seed had smaller size than shoots that came from one seed. The percentage of germination and percentage of seed polyembrioni from fertilized flowers tends to be higher than that of seeds from flowers without fertilization. For germination, 93 ± 2.3% and 88 ± 4% respectively. As for polyembrioni > 60% and > 37% respectively. Other parameters such as the height and width of the petiole, the width of the canopy, the diameter and the thickness of tuber , and the weight of the tubers derived from the seedling of the seed from fertilized flowers were higher than those of the seed from unfertilized flowers.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/MIPA/2017/239/051705228 |
Uncontrolled Keywords: | apomiksis, biji, fertilisasi, poliembrioni & porang |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 584 Liliopsida (Monocotyledons) > 584.6 Cyclanthales, Arales, Pandanales, Typhales > 584.64 Arales |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 31 Jul 2017 02:49 |
Last Modified: | 17 Nov 2020 13:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/832 |
Preview |
Text
HIKMA ISNAILUL NAVISYA .pdf Download (922kB) |
Actions (login required)
View Item |