Pengaruh Kejutan Suhu Panas Terhadap Usaha Triploidisasi Ikan Rainbow Praecox (Melanotaenia Praecox)

Pristiawan, Julian Adi (2017) Pengaruh Kejutan Suhu Panas Terhadap Usaha Triploidisasi Ikan Rainbow Praecox (Melanotaenia Praecox). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hampir 75% ikan hias dunia berasal dari Indonesia, sehingga dapat dibayangkan betapa banyaknya jenis ikan yang dibudidayakan di negara ini. Dari yang mudah memijah atau kawin secara alami hingga yang harus memijah melalui kawin suntik. Tercatat tidak kurang dari 363 jenis ikan hias air tawar yang di kembangkan di Indonesia dan telah diekspor ke berbagai penjuru di dunia (Bachtiar et al. 2004). Ikan rainbow (famili Melanotaeniidae) adalah salah satu sumberdaya hayati yang endemik di perairan tawar New Guinea dan Australia. Ikan pelangi memiliki penampilan ukuran yang unik dan berwarna atraktif sehingga memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias terutama individu jantan. Jenis ikan rainbow yang cukup sering diperdagangkan adalah jenis ikan rainbow atau pelangi mungil (Melanotaenia praecox). Ikan ini merupakan salah satu ikan pelangi yang hidup endemis di daerah Iritoi dan Dabra, Papua (Said dan Mayasari, 2013). Poliploidisasi pada ikan dapat dilakukan melalui perlakuan secara fisik seperti kejutan (shock) suhu panas maupun dingin, hydrostatic pressure atau secara kimiawi untuk mencegah peloncatan polar body II atau pembelahan sel pertama pada telur terfertilisasi. Suhu panas lebih efektif untuk mencegah terlepasnya polar body II (Mukti, 2005). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan dan Laboratorium Unit Pelaksana Teknis Perikanan Air Tawar Sumber Pasir Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Mei 2017 – Juli 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan eksperimen dengan rancangan acak lengkap menggunakan 4 perlakuan yaitu kejut suhu (0, 39, 40 dan 41°C) selama 90 detik dan 3 ulangan. Data hasil yang diperoleh dianalisa sidik ragam dilanjutkan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah ikan 3n, HR, SR dan GR, sedangkan parameter penunjang meliputi kualitas air meliputi suhu, pH dan oksigen terlarut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa embriogenesis telur ikan rainbow praecox sesuai dengan studi literatur yang ada. Kejutan suhu panas juga dapat menghasilkan ikan rainbow praecox yang triploid tetapi masih dalam persentase rendah atau tidak signifikan. Laju pertumbuhan pada ikan rainbow praecox didapatkan hasil yang signifikan atau berbeda nyata. Hasil terbaik perlakuan kejutan suhu panas untuk menghasilkan ikan triploid didapat pada perlakuan B dengan kejutan suhu 40⁰C dengan persentase rata-rata ikan triploid sebesar 33,33%. Sedangkan hasil terbaik yang didapat pada kejutan suhu panas untuk laju pertumbuhan ikan rainbow praecox didapat pada perlakuan B dengan kejutan suhu 40⁰C dan kemudian untuk kelulushidupan dan survival rate yang terbaik didapatkan perlakuan K tanpa kejutan suhu, didapat persamaan liner y = -0.0045x2 + 0.3616x - 7.2304 dengan R² = 0.6494. Diharapkan dengan diketahui bahwa kejutan suhu panas berpengaruh untuk menghasilkan individu ikan triploid dapat memberikan manfaat bagi masyrakat untuk meningkatkan laju pertumbuhan pada ikan dan khususnya pertumbuhan pada ikan hias.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1194/051800240
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.376 6 Culture of specific kinds of fishes (Atheriniformes)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Jan 2018 07:13
Last Modified: 23 Dec 2020 12:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8194
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item