Struktur Komunitas Moluska Di Kawasan Wisata Mangrove Desa Payangan Kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur

Rakhmawan, Arif (2017) Struktur Komunitas Moluska Di Kawasan Wisata Mangrove Desa Payangan Kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberadaan dan kelimpahan moluska sangat ditentukan oleh adanya vegetasi mangrove yang ada di daerah pesisir. Kelimpahan dan distribusi moluska dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: kompetisi, ketersediaan makanan, pemangsaan, kondisi lingkungan. Tekanan dan perubahan lingkungan dapat mempengaruhi jumlah jenis dan perbedaan struktur dari moluska. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2017. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas moluska yang hidup di Kawasan Wisata Mangrove Dusun Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan menampilkan data dalam bentuk tabel, gambar dan grafik sehingga menghasilkan informasi mengenai komunitas moluska di kawasan wisata Mangrove Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah moluska, substrat dasar perairan dan parameter kualitas air. Pengujian tekstur tanah dan pH tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan pengujian bahan organik tanah di Laboratorium Nutrisi Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil pengamatan secara keseluruhan menunjukkan bahwa spesies yang paling banyak ditemukan pada kawasan wisata Mangrove Dusun Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur adalah Cerithidae cingulata. Hal ini dikarenakan habitat spesies tersebut yaitu kawasan yang tekstur tanahnya lempung liat berdebu yang ada di kawasan mangrove. Hasil analisis kelimpahan jenis moluska tertinggi oleh Cerithidae cingulate 138 ind/m2 dan terendah Cassidula aurisfelis 10 ind/m2. Indeks keanekaragaman moluska di stasiun 1 adalah 0,29, stasiun 2 adalah 0,36, dan stasiun 3 adalah 0,47. Indeks dominasi moluska tertinggi di semua stasiun yaitu Cerithidae cingulate 0,61562 pada stasiun 1. Keberadaan moluska pada setiap stasiun dapat mencerminkan bahwa lingkungan tersebut cocok sebagai habitatnya, sehingga dapat dijadikan indikator suatu perairan. Moluska yang ditemukan pada setiap stasiun pengamatan di kawasan wisata mangrove Payangan termasuk hewan yang menetap pada substrat. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui moluska yang ditemukan terdiri dari 5 spesies gastropoda yaitu Telescopium telescopium, Cerithidae cingulate, Littoraria scabra, Cassidula aurisfelis, dan Chicoreus capucinus dan 1 spesies bivalvia yaitu Gafrarium pectinatum. Bahan organik dan tekstur sedimen sangat menentukan keberadaan dari gastropoda dan bivalvia. Tekstur sedimen merupakan tempat untuk menempel dan merayap atau berjalan, sedangkan bahan organik merupakan sumber makanan dan salah satu faktor yang mengontrol kelimpahan jenis organisme. Perlunya pengamatan lebih lanjut tentang struktur komunitas moluska dan parameter yang mempengaruhi keanekaragaman dan dominasi di kawasan wisata mangrove Payangan, serta pengamatan di waktu atau musim yang berbeda sebagai perbandingan agar didapatkan hasil yang lebih maksimal.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1067/051800146
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 12 Jan 2018 03:11
Last Modified: 20 Aug 2020 13:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7941
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item