Populasi Jamur Endofit Pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Dalam Hubungannya Dengan Tingkat Serangan peronosclerospora maydis

Trisnawati, Noven (2017) Populasi Jamur Endofit Pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Dalam Hubungannya Dengan Tingkat Serangan peronosclerospora maydis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung termasuk komoditas strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia, mengingat komoditas ini mempunyai fungsi multiguna, baik untuk pangan maupun pakan. Dalam beberapa tahun terakhir proporsi penggunaan jagung oleh industri pakan telah mencapai 50 persen dari total kebutuhan nasional. Dalam 20 tahun ke depan, penggunaan jagung untuk pakan diperkirakan terus meningkat dan bahkan setelah tahun 2020 lebih dari 60 persen dari total kebutuhan nasional (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005). Prospek usaha tani tanaman jagung cukup cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola agribisnis. Permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hasil penelitian agroekonomi tahun 1981- 1986 menunjukkan bahwa permintaan terhadap jagung terus meningkat. Hal ini berkaitan erat dengan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan konsumsi perkapita, perubahan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan benih (Rukmana, 1997). Namun atas dasar dari fakta di atas bahwa jagung merupakan komoditas yang sangat penting untuk kelnnjutan di berbgai prospek, ternyata terdapat kendala yang belum dapat dikendalikan salah satu yang mempengaruhi dari minimnya produksi jagung adalah perkembangan penyakit bulai atau downy mildew pada jagung yang sejak lama dirasa menimbulkan kerugian yang sangat besar, sehingga banyak dikenal antara para petani. Penyakit bulai adalah penyakit terpenting pada pertanian jagung di Indonesia. Kerugian karena penyakit ini dapat mencapai kerugian hingga 90%,sehingga penyakit ini menyebabkan penanaman jagung mengandung resiko yang tinggi. Penyakit bulai adalah penyakit yang paling merusak pada tanaman jagung di Indonesia maupun di negara lain di dunia. Di Indonesia dilaporkan penyebaran penyakit bulai meliputi 25 provinsi. Walaupun ada 5 species Peronosclerospora penyebab penyakit bulai pada tanaman jagung telah dilaporkan (Renfo, 1980) hanya ada 2 species yang telah dilaporkan sampai saat ini di Indonesia yaitu P. maydis dan P. philippinensis (Wakman, 2001). Penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu dimulai dari bulan november 2016 – april 2017 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Laboratorium Sentra Ilmu Hayati Univesitas Brawijaya serta Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya. ii Pengambilan sampel dilakukan di kebun percobaan milik PT. BISI International, Tbk. Desa Kambingan Kec. Pagu Kab. Kediri jawa timur. Parameter yang digunakan meliputi intensitas serangan penyakit, eksplorasi jamur endofit, identifikasi jamur patogen dan identifikasi jamur endofit. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Ms. Excel 2007 dan disajikan dalam gambar serta deskripsi.Hasil penelitian menunjukkan pada kebun percobaan tersebut ditemukan penyakit bulai dengan karakteristik gejala yang berbeda. Hasilidentifikasi didapatkan 13 isolat jamur endofit yang ditemukan pada bagian akar, batang, dan daun tanaman jagung. Hasil perhitungan intensitas serangan penyakit berbeda beda dari tiap varietas yang diujikan. Dari 10 varietas yang diuji, intensitas penyakit paling tinggi terdapat pada varietas NK 6326 sebanyak 24,27 % dan yang paling rendah terdapat pada varietas BMD 58 sebesar 1,34 %. Perbedaan tingkat intensitas dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun kondisi tanaman. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi intensitas serangan penyakit antara lain curh hujan, suhu, dan kelembaban. Kondisi tanaman yang dapat mempengaruhi intensitas serangan penyakit adalah varietas jagung yang ditanam dan usia tanaman jagung.

English Abstract

Maize is a strategic commodity in the development of agriculture and the Indonesian economy, since this commodity has a multipurpose function, both for food and for food. In recent years the proportion of maize use by the feed industry has reached 50 percent of the total national demand. In the next 20 years, the use of maize for feed is expected to continue to increase and even after 2020 more than 60 percent of the total national needs (Agency for Agricultural Research and Development, 2005). The prospect of corn farming business is quite bright if it is managed intensively and commercially patterned agribusiness. Domestic market demand and export opportunities of corn commodities tend to increase from year to year, both to meet food needs. The results of agroeconomic research from 1981 to 1986 show that demand for corn continues to increase. This is closely related to the rate of population growth, increased per capita consumption, income change and fulfillment of seed needs (Rukmana, 1997). However, on the basis of the above facts that corn is a very important commodity for sustainability in many prospects, there are obstacles that can not be controlled one of the influence of the lack of corn production is the development of mildew disease on corn that has long been considered to cause losses which is very large, so much is known among the peasants. Goulash is the most important disease in corn farming in Indonesia. Losses due to this disease can achieve losses of up to 90%, so this disease causes corn planting contains a high risk. Kidney disease is the most damaging disease in corn plants in Indonesia and in other countries in the world. In Indonesia reported the spread of morgue disease covering 25 provinces. Although there are 5 species of Peronosclerospora, the cause of maize disease in maize has been reported (Renfo, 1980). There are only 2 species that have been reported to date in Indonesia, namely P. maydis and P. philippinensis (Wakman, 2001). The research was conducted for 6 months starting from November 2016 - april 2017 at Plant Disease Laboratory of Plant Disease Pest and Disease Faculty of Brawijaya University, Central Laboratory of Brawijaya University and Bioscience Laboratory of Brawijaya University. Sampling was conducted in experimental garden owned by PT. BISI International, Tbk. Desa Kambingan Kec. Regency Ceiling Kediri East Java. The parameters used include disease intensity, endophytic fungal exploration, pathogenic fungal identification and endophytic fungal identification. The observed data were analyzed using Ms. Excel 2007 and presented in pictures as well as description. iv The results showed that the experimental garden was found in gulag with symptoms of different characteristics. The results of identification found 13 isolates of endophytic fungi found in the roots, stems, and leaves of corn plants. The result of disease intensity intensity is different from each varieties tested. Of the 10 varieties tested, the highest intensity of the disease was found in NK 6326 varieties as much as 24.27% and the lowest was found in 58.48% of BMD varieties. Differences in intensity levels can be influenced by environmental conditions and crop conditions. Environmental factors that can affect the intensity of disease attacks include rain, temperature, and humidity curh. Crop conditions that can affect the intensity of disease attacks are corn varieties grown and the age of corn crops.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/1007/051800179
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn > 633.159 Corn (Injuries, diseases, pests) > 633.159 4 Corn (Fungus diseases)
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 10 Jan 2018 04:13
Last Modified: 26 Oct 2021 04:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7861
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (22kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (446kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (402kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (9kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (920kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (128kB) | Preview
[thumbnail of 2. BAB 1 (2).pdf]
Preview
Text
2. BAB 1 (2).pdf

Download (22kB) | Preview
[thumbnail of 8. LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
8. LAMPIRAN.pdf

Download (155kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item