Pengaruh Kemurnian Etanol Dan Kecepatan Pengadukan Pada Aktivitas Antioksidan Oleoresin Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.Rubrum)

Al-Jihani, Sofia Afifah (2017) Pengaruh Kemurnian Etanol Dan Kecepatan Pengadukan Pada Aktivitas Antioksidan Oleoresin Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.Rubrum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Secara umum jahe dijual dalam bentuk jahe segar dan jahe kering. Namun jahe segar lebih mudah mengalami pembusukan karena adanya kandungan air. Sedangkan jahe kering, khususnya dalam kemasan siap jual memiliki kelemahan senyawa aktifnya rendah. Sehingga lebih baik dijual dalam bentuk olahan, salah satunya adalah produk olahan oleoresin. Oleoresin merupakan campuran resin dan minyak atsiri. Oleoresin ini didalamnya terkandung senyawa gingerol yang tergolong senyawa fenolik berperan sebagai senyawa antioksidan. Komponen fenol banyak terdapat dalam oleoresin jahe merah adalah [6-gingerol] dan 3R,5S-[6]- gingerdiol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari oleoresin jahe merah dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Pengolahan jehe merah menjadi oleoresin dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan metode yang efisien karena tidak memerlukan suhu yang tinggi, sehingga komponen aktif (gingerol) dalam jahe merah tidak akan terdegradasi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe merah dan etanol. Jahe merah yang digunakan dalam penelitian ini telah mengalali penyimpanan selama beberapa minggu sebelum sampai ke tangan konsumen. Jahe merah dihancurkan kemudian dilarutkan dalam etanol dengan variasi kemurnian 70%, 80% dan 90%, perbandingan antara jahe:pelarut adalah 1:5. Kemudian dimaserasi dalam reaktor pada suhu 400C lalu diaduk dengan variasi pengadukan 30 rpm, 60 rpm dan 90 rpm. Setelah itu dimurnikan dengan menggunakan rotary evaporator pada kondisi operasi T = 400C, P = 23 mBar, dan r = 30 rpm. Penelitian menunjukkan kemurnian etanol dan kecepatan pengadukan yang optimum adalah 90% etanol dan 90 rpm. Diperoleh hasil aktivitas antioksidan dalam IC50, rendemen serta densitas sebesar 0,67 mg/ml, 5,43%, 0,833 g/ml. Sedangkan, dibandingkan dengan vitamin C sebesar 0,0274 mg/ml, antioksidan oleoresin jahe merah tergolong sangat lemah karena kurang dari 0,5 mg/ml.

English Abstract

Ginger (Zingiber officinale Rosc) is one of the plants that are widely used as a traditional medicine. In general, ginger is sold in the form of fresh ginger and dried ginger. However fresh ginger is very easy to decompose because of the water content. While dried ginger, especially in ready to sell packaging has weakness of low active compound. It is better to be sold in processed form, one of which is processed oleoresin product. Oleoresin is a mixture of resin and essential oil bearer of aroma and spicy ginger flavor. In oleoresins there is a specific group of phenolic compounds and terpenes that act as antioxidant compounds. The phenol component present in red ginger oleoresin is [6-gingerol]. This research determine the antioxidant activity of red ginger oleoresin by DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Red ginger processing into oleoresin using maceration process. The maceration process is a fairly efficient method because it is quite easy and does not require high temperatures because the active component (gingerol) in red ginger will be degraded at a temperature of 55°C. The red ginger that we use has been storing for several weeks before reaching the consumers. Red ginger is crushed and then dissolved in ethanol with variations of purity 70%, 80% and 90%, and the ratio of ginger: solvent is 1: 5. Then macerated in reactor at 40°C and stirred with stirring variation of 30 rpm, 60 rpm and 90 rpm. After that it was purified by using rotary evaporator with operating conditions T = 40°C, P = 23mBar, and r=30 rpm. The experimental results show the purity of ethanol and optimum stirring rate is 90% ethanol and 90 rpm. Obtained antioxidant activity results in IC50, yield and density of 0.67 mg/ml, 5.43%, 0.833 g/ml. Meanwhile, compared with vitamin C of 0.0274 mg/ml, red ginger oleoresin antioxidant classified as very weak because less than 0.5 mg/ml.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/1126/051800092
Uncontrolled Keywords: Antioksidan, DPPH, Etanol, Jahe Merah, Oleoresin, Antioxidant, DPPH, Ethanol, Red Ginger, Oleoresin
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.85 Plants producing nonvolatile oils
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 09 Jan 2018 02:05
Last Modified: 24 Oct 2021 01:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7774
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (353kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (149kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (359kB) | Preview
[thumbnail of Bagian Depan.pdf]
Preview
Text
Bagian Depan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (166kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (591kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (382kB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item