Deteksi Virus Wssv (White Spot Syndrome Virus) Pada DNA Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Dari Tambak Terpal Dan Beton Desa Kalianget Dan Kalimook, Kabupaten Sumenep, Madura

Susanto, Jaenuri (2017) Deteksi Virus Wssv (White Spot Syndrome Virus) Pada DNA Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Dari Tambak Terpal Dan Beton Desa Kalianget Dan Kalimook, Kabupaten Sumenep, Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di daerah Sumenep, yaitu di desa Kalianget dan Kalimook, kecamatan Kalianget terdapat area pertambakan bernama “Jaya Sakti” yang melakukan budidaya pembesaran udang vannamei secara intensif dan semi intensif dengan menggunakan tambak terpal dan beton. Pada tanggal 18 april 2013, udang vannamei yang dibudidayakan di salah satu tambak di area pertambakan “sabu timur” tersebut terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh virus WSSV (white spot syndrome virus), sehingga diperlukan untuk deteksi keberadaan virus tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan virus WSSV pada DNA udang vannamei yang dibudidayakan di tambak terpal maupun tambak beton. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember – Januari 2016 Di tambak udang vannamei yang berlokasi di area pertambakan “Jaya Sakti”, dan untuk mengetahui ekspresi gen pada DNA udang vannamei dilakukan di Balai Budidaya Perairan Air Payau (BBAP) Situbondo, sedangkan uji kualitas air dilakukan di tambak tersebut. Metode yang digunakan adalah survei. Teknik pengambilan dilakukan pengukuran fisika dan kimia dan pengamatan morfologi udang serta ekpresi gen pada DNA udang vannemei. Pengambilan sampel udang dilakukan sekali sebanyak 5 sampel setiap tambak beton dan tambak terpal. Deteksi virus WSSV dilakukan di Balai Budidaya Perairan Air Payau (BBAP) Situbondo. Udang yang mengalami gangguan mati mendadak, kurangnya nafsu makan dan diare, tidak menunjukkan adanya virus WSSV ketika di uji melalui Elektroforesis PCR baik udang dari tambak beton maupun udang yang berasal dari tambak terpal, kemungkinan ada virus lain yang menyerang udang di tambak beton maupun di tambak terpal sehingga udang mengalami mati mendadak, kurangnya nafsu makan dan diare. Parameter kualitas air fisika dan kimia sesuai untuk kehidupan udang kecuali TOM (Total Organic Matter) yang tinggi (158,57-243,60 ppm) tergolong tercemar oleh bahan organik diduga dari sisa pakan udang yang mengendap di dasar tambak. Kesimpulan bahwa udang vannamei yang ada di tambak beton maupun tambak terpal tidak mengandung virus WSSV (White Spot Syndrome Virus) yang menyerang udang Vannamei dibuktikan dengan tidak terlihat adanya garis pendaran pita DNA (band) pada marker hasil dan TOM yang tinggi (158,57-243,60 ppm) diduga dari sisa pakan udang yang mengendap maka TOM tergolong tercemar. Saran yang bisa disampaikan kepada petani tambak yaitu untuk mengetahui apakah udang vannamei benar benar tidak terinfeksi oleh virus WSSV atau bersifat carrier maka perlu dilakukan pengujian gen pada DNA udang dengan PCR elektroforesis, karena organisme carrier tidak menunjukkan penyakit tetapi dapat menularkan penyakit pada organisme lainnya.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/866/051711882
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 614 Forensic medicine; incidence of injuries, wounds, disease; public preventive medicine > 614.5 Incidence of and public measure to prevent specific disease and kinds of diseases > 614.57 Bacterial diseases
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 22 Dec 2017 03:36
Last Modified: 28 Aug 2020 10:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7482
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item