Struktur Komunitas Moluska Pada Daerah Intertidal Di Pantai Kutang Dukuh Kentong Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

Handayani, Erlinda Febri (2017) Struktur Komunitas Moluska Pada Daerah Intertidal Di Pantai Kutang Dukuh Kentong Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelimpahan dan distribusi gastropoda maupun bivalvia di alam dipengaruhi oleh beberapa faktor abiotik dan biotik seperti: kondisi lingkungan, ketersediaan makanan, pemangsaan oleh predator dan kompetisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas moluska, mengetahui kualitas perairan dan sedimen dan mengetahui hubungan parameter fisika-kimia perairan dan sedimen terhadap nilai struktur komunitas Moluska di pantai Kutang desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Penentuan stasiun didasarkan pada jenis aktivitas manusia pada daerah tersebut yaitu stasiun 1 merupakan daerah padatnya pemukiman masyarakat, stasiun 2 merupakan pusat kegiatan pariwisata dan stasiun 3 merupakan daerah yang jarang dikunjungi manusia. Pengukuran parameter fisika kimia perairan diantaranya suhu, oksigen terlarut, pH,dan salinitas dilakukan dilapang. Analisis tekstur dan bahan organik substrat, serta identifikasi moluska dilakukan dilaboratorium. Data pasang surut dan arus didapat dari BMKG Perak Surabaya. Selain itu dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) untuk mengetahui korelasi antara parameter fisika kimia perairan, dan sedimen terhadap nilai struktur komunitas moluska. Bedasarkan hasil penelitian ditemukan 2 kelas moluska yaitu bivalvia dan gastropoda. Rata-rata indeks kelimpahan moluska tertinggi diperoleh 19 ind/m2 pada stasiun 3, sedangkan kelimpahan terendah diperoleh 6 ind/m2 pada stasiun 1, hal ini dikarenakan pada stasiun 3 tidak terdapat aktivitas manusia seperti pada stasiun 1 yang dipengaruhi aktivitas manusia seperti masuknya limbah pemukiman. Nilai indeks keanekaragaman dalam kategori sedang karena memiliki nilai >3. Nilai indeks keseragaman tertinggi pada stasiun 3 diperoleh 0,62 sedangkan keanekaragaman terendah pada stasiun 1 diperoleh 0,40, hal ini dikarenakan pada stasiun 3 tidak terdapat aktivitas manusia seperti pada stasiun 1 yang dipengaruhi aktivitas manusia seperti masuknya limbah pemukiman. Nilai indeks dominansi tertinggi pada stasiun 1 diperoleh 0,219 sedangkan indeks dominansi terendah pada stasiun 3 diperoleh 0,08,hal ini dikarenakan pada stasiun 1 memiliki substrat dengan bahan organik tertinggi dibandingkan stasiun lain. Berdasarkan baku mutu air laut untuk biota dapat dikatakan bahwa perairan Pantai Kutang masih dalam batas toleransi. Dalam analisis Principal Component Analysis (PCA) kelimpahan, keanekaragaman, dan keseragaman berkorelasi positif sangat kuat terhadap oksigen terlarut yang artinya parameter tersebut mempengaruhi indeks kelimpahan, keanekaragaman dan keseragaman. Indeks dominansi berkorelasi positif sangat kuat dengan suhu, salinitas, pH dan bahan organik terlarut yang artinya parameter tersebut mempengaruhi indeks dominansi. Perlu adanya pengelolaan yang berkelanjutan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan dan kepunahan biota laut khususnya komunitas moluska dengan mengurangi masuknya limbah pemukiman pada daerah kawasan wisata Pantai Kutang Dukuh Kentong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur sehingga struktur komunitas moluska tetap lestari.

English Abstract

The coastal area is characterized by a zone intertidal zone width shore influenced by tidal and breaker zone. Molluscs are organisms that have soft bodies. In naturel abundance and distribution of molluscs is influenced by several biotic and abiotic factors such as environmental conditions, availability of food, predation by predators and competition. This study aims to know molluscs community structure and condition of water chemistry and physics parameters of the relationship between measures of biological community structure molluscs and aquatic chemistry physics parameters. Based on this study showed the highest abundance of molluscs obtained in areas that no human activity with an average abundance of 19 ind/m2. .Diversity index was 1.41. Uniformity index in all areas of research locations classified moderate as in the range of 0.4 to 0.6. Dominance index value at all locations is low does not approach the dominance value criteria. For chemical physics parameter measurement results obtained an average water temperature in all stations from 30.3 to 31.2 0C, salinity from 27.1 to 27.5 0/00, ,dissolved oxygen from 2.2 to 3 , 5 mg / L, Ph from 8.3 to 8.5. Based on the results of sediment analysis, beach kutang has sand substrate. High organic matter in an area affected by the density of community settlements. Based on the results of the study concluded that human activity affects the structure of the molluscs. Needs to be sustainable management in order to avoid damage to the environment and the extinction of the mollusc community by reducing the entry of waste settlement.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/947/051712464
Uncontrolled Keywords: Moluska, Daerah Intertidal, Faktor Struktur Komunitas, PCA
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.4 Mollusk fisheries and culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 20 Dec 2017 07:13
Last Modified: 12 Oct 2020 03:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7298
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item