Hendra, Archippus Christopher (2017) Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Kambing Dan Kalium Pada Pertumbuhan Dan Hasiltanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung manis ialah salah satu komoditas pertanian yang disukai masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis. Salah satu kriteria kualitas jagung manis ditentukan oleh bobot tongkol dan kandungan gula. Jagung manis juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan produksi jagung manis, maka diperlukan pengembangan teknologi budidaya yang lebih baik. Salah satu pengembangan teknik budidaya yang dapat dilakukan adalah pemupukan. Tanaman jagung manis sangat respon terhadap aplikasi pupuk, terutama pupuk Kalium. Keberadaan unsur K pada tanaman sangat penting terutama pada proses translokasi asimilat dari source ke sink. Banyaknya asimilat yang ditranslokasikan dipengaruhi oleh suplai K+ yang membantu dalam translokasi dan pembentukan karbohidrat yang digunakan untuk pertumbuhan organ generatif, yaitu pertumbuhan biji (Marschner, 2012). Permasalahan lain yang ada adalah sebagian besar (73%) lahan pertanian di Indonesia, baik lahan sawah maupun lahan kering mempunyai kandungan bahan organik yang rendah (<2%). Rendahnya kandungan bahan organik ini mengakibatkan tanah tidak produktif lagi akibat dari pengolahan tanah yang dilakukan secara terus menerus dan penggunaan pupuk kimia dengan dosis yang tinggi (Setyorini, 2005). Bahan organik tanah dapat membantu memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menentukan kombinasi dan mempelajari pengaruh kombinasi pupuk kandang kambing dan pupuk Kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang akan digunakan berupa Alat yang digunakan terdiri dari cangkul, tugal, penggaris, timbangan, kamera, meteran, dan LAM. Bahan yang digunakan berupa benih tanaman jagung manis varietas BONANZA F1, pupuk organik kotoran kambing, Furadan, Acrobat, Curacron, pupuk N (berupa Urea: 45% N), pupuk P (berupa SP-36: 36% P2O5), dan pupuk K (berupa KCl: 60% K2O). Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menempatkan kombinasi pupuk kandang kambing dan pupuk Kalium sebagai perlakuan dan terdiri dari 9 macam, yaitu : P1 = 100% BO + 100% K2O, 2) P2 = 150% BO + 0% K20, 3) P3 = 125% BO + 25% K20, 4) P4 = 100% BO + 50% K2O, 5) P5 = 75% BO + 75% K2O, 6) P6 = 50% BO + 100% K2O, 7) P7 = 25% BO + 125% K2O, 8) P8 = 0 % BO + 150% K2O. Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang meliputi komponen pertumbuhan, panen, dan analisis penunjang. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 30, 40 hst, 50, 60 hst, dan pada saat panen. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa secara umum interaksi nyata terjadi antara aplikasi kombinasi pupuk kandang kambing dan pupuk kalium (KCl) pada berbagai parameter yang diamati, termasuk parameter hasil. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa hasil panen (ton ha-1) tertinggi diperolah oleh aplikasi kombinasi pemupukan kandang kambing 75% + 75% KCl yaitu 18,27 ton ha1. Hasil penelitian pada aplikasi kombinasi pemupukan pupuk kandang kambing 75% + 75% KCl menghasilkan kadar manis yang tertinggi (13,58 brix). Dari hasil perhitungan R/C ratio pada semua aplikasi kombinasi pemupukan, diketahui bahwa semua aplikasi kombinasi pemupukan layak untuk dikembangkan. Aplikasi kombinasi pemupukan 75% pupuk kandang kambing + 75% KCl memiliki nilai R/C ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain yaitu 1.76, dengan keuntungan bersih yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan dengan aplikasi kombinasi pemupukan yang lainnya yaitu Rp 23.738.250,-
English Abstract
Sweet corn is one of agriculture commodities which is quite popular in Indonesia because the sweet taste. One of the quality criteria determined by the weight of sweet corn and sugar content. Sweet corn also have economic value, so that the market demand for sweet corn continues to rise. Therefore, to maintain the stability of the production of sweet corn, it would require better farming technologies. One development of cultivation techniques is fertilization. Sweet corn response to fertilizer application, especially potassium fertilizer. Potassium in plants is very important especially in the process of translocation of assimilates from source to sink. Assimilates were translocated determined by the supply of K+ which help the translocation carbohydrates that used for the growth of generative organs, seed growth (Marschner, 2012). Another issue that there is 73% of agricultural land in Indonesia, both wetland and dryland have low organic content (<2%). The low organic content makes unproductive land as a result of continuously land cultivation and the use of chemical fertilizers with a high dose (Setyorini, 2005). Soil organic matter can help to improve the physical, biological and chemical. The purpose of this research to determine the combination and studied the effect of combination goat manure and Potassium fertilizer on growth and yield of sweet corn. The study was conducted in August 2015 to December 2015 Brawijaya University Experimental Station located in the Jatikerto village, Kromengan district, Malang. As the equipment’s, researcher used hoes, drill, rulers, scales, cameras, tape measures and LAM. Materials used in the sweet corn seed varieties BONANZA F1, goat manure, Furadan, Acrobat, Curacron, N fertilizer (Urea), P fertilizer (SP36 ,) and K fertilizer (KCl). The research used randomized block design with combination treatment application goat manure + Potassium fertilizer that consist of 8 combinations : P1 = 100% goat manure + 100% KCl, 2) P2 = 150% goat manure + 0% KCl, 3) P3 = 125% goat manure + 25% KCl, 4) P4 = 100% goat manure + 50% KCl, 5) P5 = 75% goat manure + 75% KCl, 6) P6 = 50% goat manure + 100% KCl, 7) P7 = 25% goat manure + 125% KCl, 8) P8 = 0 % goat manure + 150% KCl. Observations destructively by taking two examples for each treatment plant that includes growth, harvest, and. supporting analysis. Observations at the age 30 days after planting, 40 days after planting, 50 days after planting, 60 days after planting, and at harvest time. Based on the results of the research showed that in general there was interaction between the application of combination of goat manure and potassium fertilizer (KCl) on various parameters, includes growth and yield parameters. Based on the research the analysis conducted showed that yield (tons ha-1) the highest obtained by combination of goat manure 75% + 75% KCl is 18,27 ton ha1. Based on the research of the application of a combination of goat manure fertilization 75% + 75% KCl fertilizer made sweetness the highest levels (13,68 brix). From the calculation of R/C ratio on all application of fertilizer combination, it is known that all application of fertilizer combination is feasible to be developed. Application of 75% fertilizer mixture of goat manure + 75% KCl fertilizer has higher R/C ratio compared to other that is 1.80, with net profit obtained more than the other application fertilizer combination that is Rp 23.738.250 , -
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/900/051711117 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.6 Edible garden fruits and seeds > 635.67 Corn > 635.672 Sweet corn |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 19 Dec 2017 07:22 |
Last Modified: | 04 Sep 2020 02:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7231 |
Actions (login required)
View Item |