Manajemen Persediaan Biji Kopi Robusta Sebagai Bahan Baku Kopi Bubuk Banyuatis Di CV. Pusaka Bali Persada, Kabupaten Buleleng – Bali

Reditania, Nyoman Ayu Maartsinta (2017) Manajemen Persediaan Biji Kopi Robusta Sebagai Bahan Baku Kopi Bubuk Banyuatis Di CV. Pusaka Bali Persada, Kabupaten Buleleng – Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki potensi cukup besar. Menurut Kementrian Perindustrian (2013), Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Saat ini kopi merupakan komoditas perkebunan yang dijadikan sebagai komoditas ekspor unggulan diantara komoditas perkebunan lainnya. Di Indonesia banyak perusahaan yang memproduksi biji kopi menjadi kopi bubuk. Peningkatan konsumsi kopi membuat perusahaan kopi harus mengutamakan kualitas bahan baku yang digunakan. Dalam proses produksi suatu produk, perusahaan harus bisa mengelola persediaan dengan baik agar memiliki persediaan yang optimal dengan biaya yang rendah. Dalam memanajemen persediaan bahan baku, tentunya ada hambatan yang dialami oleh perusahaan, tak terkecuali CV. Pusaka Bali Persada. Perusahaan ini terletak di Kabupaten Buleleng – Bali dan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian persediaan yang diterapkan oleh CV. Pusaka Bali Persada, menganalisis perbedaan biaya total persediaan biji kopi robusta dalam produksi kopi bubuk banyuatis antara sistem pengendalian persediaan yang diterapkan di CV. Pusaka Bali Persada dengan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ, dan menganalisis persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, serta persediaan maksimum dan minimum pada CV. Pusaka Bali Persada. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengetahui tingkat persediaan ekonomis, safety stock untuk mengetahui tingkat persediaan pengaman yang harus dimiliki perusahaan agar dapat antisipasi apabila terjadi keterlambatan dalam penerimaan bahan baku, reorder point untuk mengetahui waktu perusahaan kapan harus memesan bahan baku kembali, serta persediaan minimal dan maksimal untuk mengetahui berapa persediaan bahan baku yang harus dimiliki perusahaan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan bahan baku. Hasil dari penelitian ini adalah dalam memenuhi kebutuhan bahan baku biji kopi yang dibutuhkan, perusahaan CV. Pusaka Bali Persada bekerja sama dengan Pak Edi sebagai supplier. Jumlah kebutuhan bahan baku rata – rata per bulan 66129,17 kg. Dengan menggunakan metode EOQ, dapat diketahui kuantitas pemesanan bahan baku ekonomis sebesar 31.283 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 2 kali per bulan. Jumlah persediaan pengaman dari persediaan bahan baku pada perusahaan CV. Pusaka Bali Persada adalah sebesar 12.255,58 kg. Jumlah pemesanan kembali bahan baku adalah sebesar 12.484,27 kg yang berarti bahwa perusahaan melakukan pemesanan bahan baku kembali pada saat tingkat persediaan bahan baku digudang sudah mencapai 12.484,27 kg. Jumlah persediaan bahan baku minimum dan maksimum yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah sebanyak 228,696 kg dan 43.583,58 kg. Perhitungan total biaya persediaan bahan baku biji kopi dengan menggunakan metode EOQ adalah Rp 6.068.149, sedangkan total biaya persediaan bahan baku yang telah diterapkan oleh perusahaan adalah Rp 6.916.887,5 dan bisa disimpulkan bahwa perhitungan total biaya persediaan bahan baku biji kopi dengan menggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp 849.851.

English Abstract

Coffee is one of the plantation commodities that have considerable potential. According to the Ministry of Industry (2013), Indonesia is the third largest coffee producing country in the world after Brazil and Vietnam. Currently coffee is a plantation commodity used as a superior export commodity among other plantation commodities. In Indonesia many companies that produce coffee beans into coffee powder. Increased consumption of coffee makes coffee companies should prioritize the quality of raw materials used. In the production process of a product, the company must be able to manage the inventory well in order to have an optimal supply at a low cost. In managing raw material inventory, of course there are obstacles experienced by the company, not to mention CV. Pusaka Bali Persada. The company is located in Buleleng District - Bali and is a company engaged in processing coffee beans into coffee powder. This study aims to analyze inventory control system applied by CV. Pusaka Bali Persada, analyzed the difference in total cost of robusta coffee bean supply in the production of banyuatis powder coffee between inventory control system applied in CV. Pusaka Bali Persada with inventory control using EOQ method, and analyzing safety stock, reorder point, and maximum and minimum supply on CV. Pusaka Bali Persada. This research uses Economic Order Quantity (EOQ) analysis tool to find out the level of economic inventory, safety stock to know the level of safety stock that must be owned by company to anticipate if there is delay in acceptance of raw material, reorder point to know when company must order materials Raw back, and the minimum and maximum inventory to know how the raw material inventory that must be owned by the company so that there is no shortage and excess of raw materials. The result of this research is in fulfilling requirement of raw material of coffee beans needed, company CV. Pusaka Bali Persada works together with Pak Edi as a supplier. The total raw material requirement per month is 66129,17 kg. By using EOQ method, it can be known quantity ordering of economical raw material equal to 31.283 with order frequency 2 times per month. The amount of safety stock from raw material inventory at CV. Bali Persada Pusaka is 12,255,58 kg. The reordering of raw materials amounted to 12,484.27 kg which means that the company made the ordering of raw materials back when the inventory level of raw materials in the warehouse has reached 12,484.27 kg. The minimum and maximum amount of raw material inventory that must be owned by the company is 228,696 kg and 43,583,58 kg. The calculation of total cost of raw material supply of coffee beans using EOQ method is Rp 6,068,149, while the total cost of raw materials inventory that has been applied by the company is Rp 6.916.887.5 and it can be concluded that the calculation of the total cost of raw materials supply of coffee beans by using EOQ method can save inventory cost of Rp 849,851.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/814/051711031
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.17 Products > 338.173 73 Products (Coffee)
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 18 Dec 2017 07:15
Last Modified: 15 Jun 2022 07:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7172
[thumbnail of NYOMAN AYU MAARTSINTA REDITANIA.pdf] Text
NYOMAN AYU MAARTSINTA REDITANIA.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item