Ratnasari, Intan (2017) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Aquades Cacing Tanah Eisenia Foetida, Lumbricus Rubellus Dan Cacing Laut Nereis sp. Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang sering ditemukan berkolonisasi sebagai flora normal pada kulit rongga hidung manusia. Infeksi yang disebabkan dari Staphylococcus aureus diantaranya infeksi bisul, jerawat, impetigo. Infeksi yang lebih berat diantaranya pneumonia, mastitis, phlebitis, meningitis, infeksi saluran kemih, osteomyelitis, dan endocarditis. Pengobatan terhadap infeksi Staphylococcus aureus dilakukan melalui pemberian antibiotik. Akan tetapi Staphylococcus aureus menjadi masalah yang sangat serius karena peningkatan resistensi bakteri ini terhadap berbagai jenis antibiotik (Multi Drug Resistance) dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki. Sehingga dibutuhkan obat dari bahan alami salah satunya dengan menggunakan hewan cacing tanah dan cacing laut. Secara empiris cacing tanah sering digunakan sebagai obat tipes. Berbagai penelitian terdahulu melaporkan bahwa cacing tanah Eisenia foetida, Lumbricus rubellus, dan cacing laut Nereis sp. memiliki sifat antibakteri, sehingga ketiga cacing tersebut digunakan sebagai pengujian antibakteri secara in vitro. Penelitian ini bertujuan mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antibakteri dari ketiga spesies cacing terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Institut Biosains, Universitas Brawijaya, Malang pada Bulan Januari-Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan konsentrasi ekstrak (0,10,100,1.000,10.000, dan 100.000 ppm) dan tiga kali pengulangan pada masing-masing variable untuk mengetahui daya hambat ketiga ekstrak terhadap Staphylococcus aureus yang dilanjutkan dengan uji MIC, MBC, dilanjutkan dengan pengamatan pewarnaan sederhana dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak aquades cacing tanah Eisenia foetida dan Lumbricus rubellus memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus sedangkan ekstrak aquades Nereis sp. tidak memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak cacing Lumbricus rubellus memiliki aktivitas antibakteri tertinggi (daya hambat 3,08 mm) dibandingkan dengan ekstrak cacing lainnya. Pada uji MIC didapatkan hasil ekstrak cacing Eisenia foetida, Lumbricus rubellus, dan Nereis sp. berturut-turut adalah pada konsentrasi 12.500 ppm, 12.500 ppm dan ˃100.000 ppm. Hasil pengujian MBC mengalami kekeruhan pda ketiga ekstrak cacing yang menunjukkan bahwa ekstrak bersifat bakteristatik. Hasil pengamatan pewarnaan sederhana pada ketiga ekstrak menunjukkan pemisahan koloni bakteri. Hasil pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) diketahui bahwa bakteri Staphylococcus aureus tidak mengalami kerusakan morfologi secara penuh hanya mengaami pengkerutan. Disarankan sebaiknya melakukan uji dengan menggunakan dosis yang tepat pada ekstrak cacing dengan pelarut aquades
English Abstract
Previous studies have reported that Eisenia foetida earthworm, Lumbricus rubellus, and marinewormNereis sp. have antibacterial properties. The antibacterial content of the worm is obtained through the extraction of the decocta method with the aquades solvent. To find out the presence or absence of antibacterial activity in the worm extract, it was necessary to test the inhibitory power test with the concentration of aquades crude extracts (0, 10, 100, 1.000, 10.000 and 100.000 ppm), MIC and MBC tests with the concentration of aquades crude extract (0, 12.500, 25.000, 50.000 dan 100.000 ppm). The exposure effect of extracts on bacterial morphology was observed by light microscopy and scanning electron microscopy. The result of this study showed that the extracts of Eisenia foetida and Lumbricus rubellus had antibacterial activity against Staphylococcus aureus with the diameter of the clear zone respectively are 2,41 mm and 3,08 mm. MIC values of Eisenia foetida earthworm extract, Lumbricus rubellus, and Nereis sp. respectively were at concentrations of 12.500 ppm, 12.500 ppm and ˃100.000 ppm. MBC test results had a turbidity of the third extract of worms showing that the extract was bacteriostatic. Using SEM in 15.000x magnification, there no alteration on morphology of Staphylococcus aureus bacteria exposed by Eisenia foetida, Lumbricus rubellus, and Nereis sp. aquadest extracts.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/819/051711371 |
Uncontrolled Keywords: | Staphylococcus aureus, Eisenia foetida, Lumbricus rubellus, dan Nereis sp. |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 592 Invertebrates > 592.6 Annelida (Segmented worms) > 592.64 Oligochaeta |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 14 Dec 2017 04:24 |
Last Modified: | 10 Dec 2020 00:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7013 |
Actions (login required)
View Item |