Identifikasi Fitoplankton Dan Perifiton Pada Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Terserang White Feces Syndrome Di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

Dewanty, Anesta Ebri (2017) Identifikasi Fitoplankton Dan Perifiton Pada Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Terserang White Feces Syndrome Di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan data statistik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan diketahui bahwa hasil produksi nasional udang vaname tahun 2010-2014 belum dapat memenuhi target yang ditetapkan. Belum tercapainya target produksi disebabkan karena mewabahnya serangan penyakit dan terjadinya penurunan daya dukung lahan. Salah satu penyakit yang sekarang mengancam keberlangsungan budidaya udang vaname adalah penyakit berak putih (White Feces Syndrome). Penyakit ini berhubungan dengan padat tebar yang tinggi, kualitas air serta dasar tambak yang buruk, adanya dominasi alga, manajemen pakan yang buruk dan pencemaran perairan. Protozoa Gregarine dan bakteri Vibrio diduga menjadi penyebab munculnya White Feces Syndrome. Serangan penyakit ini sering terjadi pada air tambak yang cenderung berwarna hijau pekat atau hijau gelap. Perubahan warna air dari hijau cerah menjadi hijau gelap atau bahkan ke arah biru menunjukkan adanya pergeseran dominasi blue green algae (alga hijau-biru). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi fitoplankton dan perifiton pada tambak udang vaname yang terserang White Feces Syndrome kemudian dibandingkan dengan tambak yang tidak terserang, sehingga dapat diketahui salah satu indikator munculnya White Feces Syndrome. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Parameter utama dalam penelitian adalah keanekaragaman jenis, kelimpahan, indeks keanekaragaman serta indeks dominasi dari fitoplankton dan perifiton. Parameter penunjang meliputi klorofil-a dan kualitas air tambak meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, nitrit, nitrat, amonia, orthofosfat, Total Organic Matter dan Total Suspended Solid. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kondisi fitoplankton dan perifiton antara tambak sakit dan tambak sehat. Kondisi tambak sakit mendukung ciri-ciri dari White Feces Syndrome. Tambak sakit memiliki keanekaragaman jenis dan kelimpahan filum Cynophyta (alga biru-hijau) yang tinggi. Adanya dominasi Cyanophyta (alga biru-hijau) merupakan salah satu indikator dari munculnya White Feces Syndrome. Pada tambak sakit juga memiliki genus indikator pencemaran yang lebih banyak dibandingkan tambak sehat yaitu genus Merismopedia, Navicula, Nitzschia, Nostoc dan Oscillatoria, sehingga perairan tambak sakit terindikasi telah mengalami pencemaran yang merugikan untuk kegiatan budidaya udang vaname. Pengukuran klorofi-a menunjukkan hasil bahwa kedua tambak masuk dalam kategori yang sama yaitu masih sesuai untuk budidaya namun nilainya harus selalu dikontrol. Pengukuran kualitas air menunjukkan hasil yaitu suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, nitrit, nitrat, ortofosfat, TOM dan TSS berada pada kisaran optimum untuk alga. Amonia pada tambak sakit berada di luar kisaran optimum, sedangkan pada tambak sehat masih berada pada kisaran optimum.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/651/051707105
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Dec 2017 02:38
Last Modified: 24 Oct 2020 14:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6932
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item