Tanggap Pertumbuhan Dan Warna Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana) Pada Dosis Pupuk Mgso4 Dan Tingkat Naungan

Larasati, Emira Dyah (2017) Tanggap Pertumbuhan Dan Warna Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana) Pada Dosis Pupuk Mgso4 Dan Tingkat Naungan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Syzygium oleana (pucuk merah) ialah sejenis tanaman hias yang memiliki ciri khas pucuk daun berwarna merah sehingga banyak digunakan sebagai elemen dalam penataan taman kota, perumahan dan perkantoran. Permintaan konsumen terhadap tanaman hias terus meningkat khususnya tanaman pucuk merah. Salah satu permasalahan yang ada ialah penurunan nilai estetika yaitu kualitas daun. Menurut hasil pengamatan lapang cahaya merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai estetika. Tanaman yang ternaungi oleh tanaman lain memiliki kualitas daun lebih rendah dibandingkan tanaman tidak dinaungi. Pucuk yang dihasilkan memiliki warna merah pucat dan jingga sedangkan tanaman yang tidak ternaungi berwarna merah cerah. Perubahan warna tersebut ditentukan oleh kandungan antosianin pada daun. Salah satu faktor terpenting yang berperan dalam stabilitas antosianin adalah pemberian unsur hara. Kandungan sulfur dan magnesium dalam tanah berpengaruh terhadap produksi flavonoid/antosianin pada tanaman. Pupuk MgSO4 atau kieserit merupakan pupuk dengan kandungan 29% Mg dan 23% S. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan dosis pupuk MgSO4 terhadap pertumbuhan dan kandungan antosianin tanaman pucuk merah (Syzygium oleana). Penelitian dilaksanakan pada Bulan Agustus hingga November 2016 pada lahan percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang berlokasi di Jl. Ichwan Ridwan Rais, Tanjung, Kec. Sukun, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Tersarang dengan dua faktor pengaruh yaitu naungan sebagai petak utama dan dosis pupuk MgSO4 sebagai anak petak dan diulang sebanyak 3 kali. Petak Utama terdiri dari 4 taraf, yaitu: tanpa naungan (cahaya 100%), naungan 25% (cahaya 75%), naungan 50% (cahaya 50%), dan naungan 75% (cahaya 25%). Sedangkan anak petak terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa pupuk MgSO4 (P0), dosis pupuk MgSO4 2 g/polybag (P1) dan dosis pupuk MgSO4 4 g/polybag (P2). Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA) apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata terkecil (BNt) pada taraf 5%. Parameter pengamatan non destruktif meliputi: panjang tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah cabang, luas daun, dan warna daun dengan interval 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 mst dan destruktif meliputi: bobot basah total tanaman, bobot kering total tanaman dan uji lab antosianin (8 mst). Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi nyata antara perlakuan naungan dan pupuk MgSO4 pada parameter pengamatan luas daun. Tanaman dengan perlakuan tanpa naungan dengan dosis pupuk MgSO44 g/polybag menghasilkan luas daun lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan pemberian dosis pupuk MgSO4 hanya berpengaruh pada pertambahan jumlah daun tanaman. Sedangkan, perlakuan naungan menunjukan pengaruh nyata terhadap hasil panjang tanaman, jumlah tunas, bobot segar total tanaman, ii bobot kering total tanaman dan warna daun. Tanaman pada perlakuan naungan 75% memiliki panjang tanaman terbesar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Tanaman pada perlakuan tanpa naungan memiliki jumlah tunas dan warna daun dominan merah dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya. Jumlah tunas yang dihasilkan tanaman lebih banyak dan memiliki warna daun lebih cerah. Warna daun dominan yang dihasilkan adalah Moderate Reddish Brown atau merah kecoklatan. Pada parameter bobot kering dan bobot segar total tanaman, perlakuan naungan 25% memiliki bobot paling besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal tersebut menunjukan bahwa tanaman pucuk merah masih dapat tumbuh dengan optimal pada intensitas cahaya 75%.

English Abstract

Syzygium is a genus of flowering plants that belongs to the myrtle family, Myrtaceae that has a characteristic red leaf that mostly used as an element in the structuring of city parks, residential and office buildings. Consumer demand for ornamental plants continues to increase, especially Syzygium Oleana. However, there are problems related with a decrease in the aesthetic value of ornamental plants. One of the existing problems is to decrease the aesthetic value is the quality of the leaves. According to the results of field observation light factor is one of the main factors that cause the decrease in the value of aesthetics. Syzygium Oleana shaded by other plants have worse leaf quality than the one that not shaded. Buds produced has a pale red color and orange while plants without shade has a bright red color. The changing color of the leaves is determined by anthocyanin content. One of the most important factors that influence the stability of anthocyanins is fertilization. Sulfur and magnesium in the soil affect the production of flavonoids / anthocyanins in plants. Kieserit is a fertilizer containing 29% Mg and 23% S. This research aims to understand the effect of light intensity and dose of MgSO4 fertilizer on the growth and leaf color Syzygium Oleana. The research was conducted from August to November 2016 in field trials Agricultural High School (STPP) which are located on Jl. Ichwan Ridwan Rais, Tanjung, Sukun, Malang City.This study uses Nested plot design with two factorsthose are the effect of shade as the main plots and dose of MgSO4 fertilizer as subplots and repeated 3 times. Main plot consisted of 4 levels, those are: without shade (100% light), 25% shade (75% light), 50% shade (50% light), and 75% shade (25% light). While the subplot consisted of three levels, those are: without fertilization MgSO4 (P0), fertilization dose of 2 g / polybag (P1) and fertilization dose of 4 g / polybag (P2). The data obtained will be analyzed using the F test with level 5%. If F count have a disignificantly different it will done with BNT test with level 5%. The parameter observations are non-destructive include: the length plant weight, number of leaves, number of shoot, number of branches, leaf area, and leaf color with intervals of 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, and 8 weeks after planting and destructive include: fresh plant weight, dry plant weight and analysis of anthocyanin (8 weeks after planting). The results showed interaction between shade and the fertilization to the results of leaf area. Plants are grown without shade (light 100%) with fertilization dose of 4 g / polybag produce the lowest leaf area and the leaf number higher than the other treatments. Treatment MgSO4 fertilization only affect on the increase of plant leaf number. Otherwise, research shows that shade treatment gave effect to the length of leaves, number of shoots, fresh plant weight, dry plant weight and colors of the leaves. 75% shade had a highest plants than the other treatments. Plants on treatment without shade has a number of buds and leaf color more reddish than the three other treatments. The dominant color of the leaves is Moderate Reddish Brown. In the parameter dry plant weight and fresh plant iv weight, 25% shade treatment has the greatest weight than the other treatments. It shows that the shade It shows that plant still grow optimally at 75% light intensity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/692/051710907
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 13 Dec 2017 01:59
Last Modified: 05 Oct 2020 10:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6915
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (330kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (398kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item